Investor Properti Lebih Berhati-hati Disaat PPKM Darurat

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat) akan membuat investor properti lebih berhati-hati dalam berinvestasi.

“Dengan adanya PPKM darurat baru mulai 3-20 Juli, investor lokal pun akan sangat berhati-hati,” kata Steve Atherton, Head of Capital Markets & Investment Services Colliers Indonesia, dikutip Antara, Senin (5 Juli 2021). .

Menurut Steve Atherton, regulasi baru akan lebih melokalisasi pergerakan sektor real estate. Selain itu, optimisme pasar real estate saat ini masih berhati-hati, sehingga lebih memilih langkah yang paling aman.

“Peningkatan penularan virus COVID-19 baru-baru ini melalui varian Delta hanya meningkatkan ketidakpastian pemulihan ekonomi dan pasar real estat,” katanya.

Seperti diberitakan, pengamat real estate dan CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda menilai masyarakat masih memiliki potensi daya beli terhadap sektor real estate di masa pandemi.

“Hal ini diyakini karena daya beli belum habis sepenuhnya. Banyak orang yang masih memiliki potensi daya beli meski difabel dan memilih menunggu lebih lama,” kata Ali. Menurut kajian independen Indonesia Property Watch, pandemi yang mewabah sejak awal 2020 ini berdampak besar terhadap perekonomian nasional, termasuk sektor real estate yang mengalami penurunan tajam.

Ali mengatakan daya beli semua kalangan masyarakat terganggu dan turun. Pengembang dihadapkan dengan umur simpan tiga hingga enam bulan.

Kecuali kondisinya membaik, banyak pengembang, terutama kalangan menengah ke bawah, menghadapi kisaran pengembang yang alami.

Sementara itu, Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Adi Setianto optimistis dengan pertumbuhan sektor real estate tahun ini setelah sempat lesu akibat pandemi COVID-19 pada 2020.

“Tahun 2021 akan menjadi masa pemulihan dari pandemi yang kita semua hadapi bersama. Kami berharap pelaksanaan program BP Tapera dapat membantu meningkatkan kegairahan sektor real estate dan masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia untuk menyediakan ruang hidup.” “, kata Adi pada Senin (7/7) dalam keterangannya di Jakarta.

Saat ini, kata dia, BP Tapera fokus beroperasi penuh dimulai dari pembiayaan perumahan 51.000 unit bagi peserta Masyarakat Tapera (MBR) berpenghasilan rendah.

Tinggalkan komentar