PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan laba bersih hingga kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp 3,33 triliun, naik 10,8% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba perusahaan berhasil tumbuh dua digit meski pendapatan bersih naik tipis.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan bersih Unilever Indonesia juga naik 0,7% yoy menjadi Rp 27,61 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 27,41 triliun. Penjualan UNVR terutama berasal dari dalam negeri berkontribusi Rp 26,78 triliun dan ekspor sebesar Rp 827,38 miliar sepanjang Januari–September 2025.
Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap mengatakan perusahaan sejak awal tahun telah berkomitmen untuk memulihkan pertumbuhan pada paruh kedua 2025 dan kini melihat hasilnya. Ia menegaskan kinerja ini didukung oleh fondasi bisnis yang lebih kuat, eksekusi strategi yang lebih efektif, serta kolaborasi tim dalam menghadapi tantangan operasional.
Ia juga menilai pencapaian ini menunjukkan bahwa Unilever berada di jalur yang tepat menuju pertumbuhan yang bertanggung jawab, menguntungkan, dan berkelanjutan di tengah dinamika pasar yang terus berubah.
“Hasil kinerja kuartal ketiga kami menjadi langkah nyata dalam perjalanan pemulihan bisnis kami dan mulai melihat dampak positif dari perubahan struktural dan langkah disiplin yang telah kami ambil selama setahun terakhir,” kata Benjie dalam paparan publik Kamis (23/10).
Strategi 2025
Memasuki kuartal terakhir tahun ini, Unilever Indonesia berkomitmen untuk tetap fokus pada eksekusi dan memperkuat fondasi pertumbuhan berkelanjutan. Perseroan menyesuaikan langkahnya dengan dinamika global yang terus berkembang, namun manajemen optimistis proses pemisahan unit bisnis Es Krim dapat rampung dalam tahun ini.
Menurut Benjie, langkah strategis ini penting untuk mempertajam fokus portofolio dan meningkatkan ketangkasan organisasi. Benjie menjelaskan, berbagai inisiatif seperti penyederhanaan portofolio, investasi pada merek unggulan, serta penguatan kemampuan eksekusi telah mempersiapkan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang berdampak jangka panjang.
“Komitmen kami adalah untuk tumbuh secara bertanggung jawab dan terus melayani keluarga Indonesia melalui merek-merek unggulan yang memberikan performa superior dan menjadikan kehidupan sehari-hari lebih baik, sembari kami mempersiapkan landasan untuk kinerja berkelanjutan di tahun 2026 dan seterusnya,” ujarnya.
Strategi pertumbuhan Unilever Indonesia berlandaskan pada tiga pilar inti: Category (Kategori), Channel (Saluran), dan Cost (Biaya) yang bertujuan untuk memperkuat pertumbuhan berkualitas jangka panjang.
- Category (Kategori): Membangun Daya Saing Merek melalui Inovasi yang Terarah
Perseroan terus mengarahkan portofolionya ke segmen produk dengan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi, serta mendorong permintaan melalui strategi yang mengutamakan kanal digital dan sosial. Sepanjang tahun 2025, lebih dari 85% merek UNVR telah meluncurkan inovasi baru.
Peralihan strategis menuju portofolio dengan pertumbuhan tinggi berkontribusi sebesar 9,3% terhadap penjualan Home & Personal Care (HPC) untuk tahun berjalan September 2025—meningkat 23% dibandingkan kuartal pertama 2025. Investasi dalam iklan digital telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 2020, memperkuat ekuitas dan relevansi merek.
Empat belas merek—termasuk Pepsodent, Bango, Royco, Sunlight, Molto, Vaseline, Close Up, Glow & Lovey, Rexona, Tresemme, Dove, Zwitsal, Wipol, dan Clear mencatatkan pertumbuhan positif hingga September 2025, berkontribusi terhadap 65% dari total penjualan dan mendorong pertumbuhan Penjualan Inti (Underlying Sales Growth/USG) sebesar 6,8%.
Kategori Home & Personal Care serta Foods & Refreshment sama-sama menunjukkan pertumbuhan penjualan yang positif, memperkuat posisi Perseroan di berbagai segmen pasar.
2. Channel (Saluran) Eksekusi Unggul dan Jangkauan Distribusi yang Luas
Demi menjawab kebutuhan konsumen dari berbagai segmen, Unilever Indonesia berfokus pada tiga pilar utama:
- Eksekusi Unggul: Menjaga stabilitas harga, menurunkan stok di saluran perdagangan, meningkatkan layanan pelanggan, serta mendorong pengembalian investasi (ROI) bagi distributor.
- Transformasi Go-to-Market: Memperluas jangkauan ritel sebesar 18%, meningkatkan tenaga penjualan sebesar 19%, menambah variasi produk hingga 16%, dan mengembangkan Sahabat Warung, platform penjualan digital kami.
- Pengembangan Saluran Masa Depan: Berfokus pada Health & Beauty (HABA) dan E- commerce yang terus bertumbuh secara signifikan.
3. Cost (Biaya): Mendorong Produktivitas dan Transformasi Digital
Perseroan tetap fokus pada peningkatan margin kotor melalui pengelolaan biaya yang disiplin dan transformasi digital. Inisiatif produktivitas yang diterapkan di seluruh rantai nilai telah menghasilkan efisiensi dan memungkinkan reinvestasi ke dalam prioritas pertumbuhan.
Harga Saham Melesat
Harga saham Unilever melesat pada perdagangan hari ini, Kamis (23/10). Hingga pukul 10.48 WIB, harga sahamnya naik 7,25% ke level Rp 2.220.
Mengutip data Stockbit, saham UNVR telah diperdagangkan sebanyak 84,85 juta senilai Rp 187 miliar. Kapitalisasi pasar perseroan mencapai Rp 84,69 triliun.
Harga saham UNVR telah melesat hampir 30% dalam sebulan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, harga sahamnya naik 18,3%.