JAKARTA – Kabar mengejutkan datang dari PT Map Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB), perusahaan pengelola gerai Starbucks dan merek ternama lainnya. Sejumlah nama penting di jajaran direksi dan komisaris kompak melepas kepemilikan saham MAPB mereka pada hari Rabu, 5 November 2025.
Setidaknya lima nama tercatat melakukan aksi korporasi ini secara bersamaan, seperti yang terungkap dalam keterbukaan informasi perusahaan. Sayangnya, tidak ada penjelasan resmi mengenai alasan di balik keputusan para petinggi MAPB untuk menjual saham mereka.
Virendra Prakash Sharma, Komisaris Utama MAPB, menjadi salah satu yang paling signifikan dalam penjualan ini. Sebelumnya, ia memegang 3,57 juta lembar saham MAPB, setara dengan 0,15% dari total saham yang beredar. Namun, setelah transaksi ini, Virendra Prakash Sharma tak lagi memiliki saham di MAPB. Menariknya, data dari PT Datindo Entrycom (Datindo) menunjukkan bahwa saham milik Virendra tercatat atas nama Bank of Singapore Limited, mengindikasikan kepemilikan tidak langsung.
Virendra melepas sahamnya dengan harga Rp1.600 per lembar, sehingga total dana yang diperoleh dari penjualan ini mencapai Rp5,71 miliar. Ia juga menegaskan bahwa transaksi ini bukanlah bagian dari repurchase agreement.
Selain Virendra, Komisaris MAPB lainnya, Susiana Latif, juga turut menjual seluruh kepemilikannya. Susiana Latif, yang sebelumnya menggenggam 1,78 juta lembar saham atau 0,07% saham MAPB, juga menegaskan bahwa penjualan ini bukan merupakan repurchase agreement.
Aksi jual saham ini juga melibatkan jajaran direksi MAPB. Anthony Valentine Mc Evoy, yang menjabat sebagai Direktur Utama, melepas 1,25 juta lembar saham, setara dengan 0,05% dari total saham beredar. Kini, Anthony Valentine Mc Evoy juga tidak lagi tercatat sebagai pemegang saham MAPB.
Direktur MAPB lainnya, Liryawati, turut melepas 89.900 lembar saham MAPB, atau sekitar 0,004% dari total saham beredar. Terakhir, Direktur MAPB Jap Janti Kusuma Jaya, menjual seluruh kepemilikan sahamnya, sejumlah 446.600 saham atau setara dengan 0,01% dari total saham beredar.
Dengan harga penjualan yang sama, Rp1.600 per saham, kelima jajaran direksi dan komisaris MAPB ini berhasil membukukan nilai penjualan yang cukup signifikan pada tanggal 5 November 2025.
Hingga berita ini diturunkan, Bisnis masih berupaya menghubungi pihak MAPB untuk mendapatkan konfirmasi mengenai latar belakang penjualan saham yang dilakukan oleh para direksi dan komisaris ini. Namun, belum ada respons yang diberikan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.