Babaumma, BALIKPAPAN — Sistem pembayaran digital di Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengalami transformasi signifikan pada kuartal II/2025, didorong oleh popularitas BI-FAST yang semakin meningkat pesat.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, mengungkapkan bahwa pergeseran ini mencerminkan perubahan preferensi masyarakat secara masif, dari instrumen pembayaran konvensional menuju platform yang lebih inovatif dan efisien dalam bertransaksi.
Di tengah gelombang perubahan ini, transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) menunjukkan dinamika yang kontradiktif. Meskipun nilai nominal transaksi mengalami pemulihan yang menggembirakan dengan pertumbuhan 1,29% (year-on-year/yoy), mencapai Rp44,90 triliun—sebuah kebangkitan dari kontraksi 6,54% pada kuartal sebelumnya—volume transaksinya justru mengalami penurunan tajam.
: Transaksi ATM Lesu, QRIS Laris Manis di Kaltim
Tercatat volume transaksi RTGS anjlok 12,97% (yoy) menjadi 18.648 transaksi, bahkan lebih dalam dibandingkan kontraksi 7,95% (yoy) yang terjadi pada triwulan I/2025, seperti yang disampaikan Budi Widihartanto dalam keterangan resminya pada Rabu (22/10/2025).
: : Kredit UMKM Kaltim Tumbuh, Daya Beli Masih Jadi Batu Sandungan pada Kuartal II/2025
Situasi yang tidak jauh berbeda juga dialami oleh Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Sistem ini menghadapi tekanan berlipat ganda, terlihat dari kontraksi nominal yang mencapai 16,14% (yoy) menjadi Rp7,46 triliun, lebih dalam dibanding penurunan 12,64% pada kuartal pertama tahun ini.
Secara bersamaan, volume transaksi SKNBI juga terkoreksi sebesar 15,20% (yoy) menjadi 144.957 transaksi, setelah sebelumnya sempat terkontraksi 7,67%.
: : Kredit Korporasi Kaltim Melempem, Kredit Multiguna Rumah Tangga Menanjak
Namun, di balik lesunya transaksi konvensional, Bank Indonesia Fast Payment (BI-FAST) tampil sebagai lokomotif utama pertumbuhan sistem pembayaran digital di Kaltim. Platform ini menunjukkan ekspansi ganda yang impresif pada kuartal kedua tahun ini.
Nilai nominal transaksi BI-FAST berhasil membukukan pertumbuhan sebesar 14,83% (yoy) mencapai Rp22,62 triliun, meskipun laju pertumbuhannya sedikit melambat dibandingkan lonjakan 48,07% pada periode sebelumnya. Adapun dari sisi volume, transaksi BI-FAST melesat 24,16% (yoy) menjadi 22,62 juta transaksi, meskipun pertumbuhan ini juga tidak secepat 58,55% yang tercatat pada kuartal I/2025.
Budi Widihartanto menjelaskan bahwa tren pertumbuhan positif BI-FAST ini merupakan refleksi langsung dari adanya perubahan preferensi masyarakat yang semakin beralih ke pembayaran digital yang cepat dan mudah. Selain itu, kondisi aktivitas ekonomi di Kalimantan Timur yang masih menunjukkan pertumbuhan membaik pada triwulan II/2025 turut menjadi faktor pendorong kinerja cemerlang BI-FAST ini.
Ringkasan
Sistem pembayaran digital di Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami peningkatan signifikan pada kuartal II/2025, terutama didorong oleh popularitas BI-FAST. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim, Budi Widihartanto, menyatakan bahwa ini mencerminkan perubahan preferensi masyarakat ke platform pembayaran yang lebih inovatif dan efisien.
Sementara transaksi RTGS dan SKNBI mengalami penurunan, BI-FAST menunjukkan pertumbuhan pesat. Nilai nominal transaksi BI-FAST tumbuh 14,83% (yoy) mencapai Rp22,62 triliun, dan volume transaksi meningkat 24,16% (yoy) menjadi 22,62 juta transaksi. Pertumbuhan positif BI-FAST mencerminkan peralihan masyarakat ke pembayaran digital yang cepat dan didukung oleh aktivitas ekonomi Kaltim yang membaik.