Sponsored

CUAN Respons Harga Saham Naik: Rencana Petrindo Selanjutnya?

Saham emiten PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), milik konglomerat terkemuka RI Prajogo Pangestu, telah menunjukkan performa yang luar biasa di pasar modal. Tercatat, saham CUAN melesat hingga 150,79% secara year to date (ytd). Bahkan, jika menilik pergerakannya selama enam bulan terakhir, harga sahamnya terbang signifikan sebesar 330,89%.

Sponsored

Pada perdagangan saham hari Senin (13/10) pukul 10.04 WIB, momentum positif terus berlanjut dengan saham CUAN yang melesat 15,23% ke level Rp 2.800. Lonjakan ini secara otomatis turut mendongkrak kapitalisasi pasar perusahaan menjadi Rp 314,77 triliun, menegaskan posisinya sebagai pemain penting di Bursa Efek Indonesia.

Direktur Petrindo Jaya Kreasi, Michael, menjelaskan bahwa lonjakan harga saham CUAN ini kemungkinan besar dipicu oleh reaksi positif pasar terhadap langkah strategis salah satu entitas anak perusahaan. Dalam pengumuman terbarunya, CUAN melalui PT Volta Daya Energi Indonesia, telah merampungkan akuisisi 90% modal disetor dan ditempatkan di PT Guna Darma Integra. Aksi korporasi ini dinilai menjadi katalis utama di balik performa impresif saham perusahaan.

Meski demikian, Michael menegaskan bahwa saat ini perseroan belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi tambahan setidaknya dalam tiga bulan mendatang. Ia menekankan komitmen perusahaan untuk menjaga transparansi, menyatakan, “Perseroan akan segera menyampaikan informasi atau fakta material yang mungkin dapat mempengaruhi harga efek perusahaan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (13/10).

Merujuk keterangan resmi perusahaan, PT Guna Darma Integra yang baru diakuisisi akan mengemban tugas pengembangan proyek Pembangkit Listrik berkapasitas 680 MW. Proyek vital ini berlokasi di kawasan industri terintegrasi Feni Haltim (FHT) Industrial Park, Halmahera Timur, Maluku Utara. Estimasi nilai proyek diperkirakan mencapai US$ 600 juta, atau setara dengan Rp 10 triliun, dengan target pelaksanaan pembangunan selama 28 bulan.

Michael menambahkan bahwa akuisisi ini merupakan bagian integral dari rencana strategis jangka panjang perusahaan dalam mengembangkan energi baru. Langkah ini selaras dengan visi Petrindo Jaya Kreasi untuk menciptakan nilai berkelanjutan melalui sektor pertambangan mineral dan energi. “Penandatanganan perjanjian ini mencerminkan komitmen Petrindo untuk turut berperan aktif dalam mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik, sekaligus terus meningkatkan nilai tambah bagi sektor energi dan industri nikel di Indonesia,” ujar Michael.

Feni Haltim (FHT) Industrial Park sendiri merupakan kawasan industri terintegrasi yang menjadi bagian dari implementasi strategi hilirisasi mineral pemerintah Indonesia. Kawasan ini dirancang untuk merealisasikan potensi pengembangan pusat industri baterai kendaraan listrik di dalam negeri. Sementara itu, Petrindo Jaya Kreasi dikenal sebagai perusahaan holding yang menjalankan kegiatan usaha di sektor pertambangan mineral dan energi melalui berbagai anak perusahaannya.

Ramalan MSCI November 2025

Selain kinerja operasional yang solid, saham CUAN juga menjadi sorotan di kalangan analis terkait potensi masuk kembali ke dalam indeks global. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) meramalkan bahwa emiten milik Prajogo Pangestu ini berpeluang besar untuk kembali masuk indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) pada periode November 2025. Perkiraan kocok ulang konstituen indeks MSCI ini akan diumumkan pada 5 November 2025, dengan tanggal efektif rebalancing pada 25 November 2025.

Perlu dicatat bahwa CUAN kini telah menjadi salah satu konstituen baru MSCI Global Standard Indexes setelah periode rebalancing Agustus. Analis Retail Equity IPOT, Indri Liftiany Travelin Yunus, menilai bahwa emiten tambang ini memiliki peluang kuat untuk memperkuat posisinya di indeks MSCI mengingat free float atau saham yang dimiliki publik dan aktif diperdagangkan telah berada di atas 15%. Ini merupakan salah satu syarat kunci bagi suatu saham untuk dapat masuk ke dalam indeks MSCI.

“Kami menilai bahwa CUAN memiliki potensi yang cukup besar untuk bisa terpilih masuk ke dalam indeks MSCI mengingat CUAN memiliki free float di atas 15%,” kata Indri kepada Katadata pada Rabu (8/9).

Menurut analisis Indri, pertumbuhan berkelanjutan saham CUAN juga akan ditopang oleh diversifikasi bisnis perusahaan yang kini telah merambah ke sektor tambang emas dan silika, serta integrasi vertikal. Faktor-faktor ini, tambahnya, akan menjadi pendorong signifikan bagi prospek jangka panjang Petrindo Jaya Kreasi di pasar.

Ringkasan

Saham PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) milik Prajogo Pangestu mengalami lonjakan signifikan, mencapai 150,79% secara year-to-date. Kenaikan ini didorong oleh reaksi positif pasar terhadap akuisisi 90% modal PT Guna Darma Integra oleh anak perusahaan CUAN, PT Volta Daya Energi Indonesia, yang akan mengembangkan proyek pembangkit listrik 680 MW di Halmahera Timur.

Meskipun demikian, perusahaan belum berencana melakukan aksi korporasi tambahan dalam waktu dekat dan akan tetap transparan sesuai peraturan yang berlaku. Analis dari PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memprediksi CUAN berpeluang kembali masuk indeks MSCI pada November 2025, didukung oleh free float di atas 15% dan diversifikasi bisnis perusahaan ke sektor tambang emas dan silika.

Sponsored