Mengukuhkan posisinya sebagai sektor krusial, wisata olahraga atau sport tourism kini menjadi sorotan utama dalam agenda pengembangan pariwisata Indonesia. Dony Oskaria, Chief Operating Officer Danantara, menegaskan komitmen perusahaannya untuk berkolaborasi aktif dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) demi memacu pertumbuhan sektor ini.
Dony menambahkan bahwa Danantara saat ini tengah intensif berdiskusi dengan kementerian terkait mengenai model pembiayaan yang diusulkan untuk mendukung pengembangan sport tourism. “Kami berharap, ke depannya, sport tourism dapat diakui sebagai kebijakan negara, sebuah strategi vital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ungkapnya dalam gelaran Indonesia Sport Summit di Jakarta Pusat, Minggu (7/12). Diskusi juga mencakup detail mengenai pola pembiayaan yang akan diajukan.
Lebih lanjut, Dony mengungkapkan bahwa pemerintah pusat dan daerah tengah menyusun peta jalan (roadmap) event sport tourism yang komprehensif. Peta jalan ini akan menjadi fondasi bagi penyusunan kalender nasional wisata olahraga, yang pelaksanaannya akan diawasi oleh kementerian terkait untuk memandu berbagai acara di beragam destinasi. Danantara juga menegaskan kesiapannya untuk mendukung pemerintah dan Kementerian Olahraga dalam menyelenggarakan event-event yang berpotensi besar memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat. Dony menggarisbawahi adanya perubahan fundamental dari pariwisata pasif menuju active tourism, di mana pameran (exhibition), event olahraga, konser musik, dan forum ekonomi internasional kini menjadi pendorong utama arus wisatawan dan pertumbuhan ekonomi negara.
Dony menyoroti tren global bahwa hampir setiap negara maju telah mengadopsi sport tourism sebagai kebijakan negara strategis, melampaui sekadar inisiatif acara swasta. Menurutnya, ada empat pilar utama yang menjadi pedoman berbagai negara dalam mengembangkan sektor ini. Pameran (Exhibition), contohnya Art Basel, menjadi magnet wisatawan dan penggerak ekonomi, mendorong negara-negara aktif berlomba mengajukan penawaran (bidding) untuk menjadi tuan rumah. Lalu, Forum Global seperti World Economic Forum dan Konferensi Tingkat Tinggi G20 terbukti mampu meningkatkan okupansi hotel serta arus wisatawan.
Tak kalah penting adalah Musik, di mana konser berskala raksasa seperti Coldplay atau fenomena Taylor Swift di Singapura berhasil menciptakan dampak ekonomi lokal yang luar biasa. Terakhir, Ajang Olahraga berdiri sebagai magnet terbesar; contohnya, Berlin Marathon menarik 85 ribu peserta aktif setiap tahun, menghasilkan lonjakan okupansi hotel hingga 90%.
Potensi Besar Wisata Olahraga untuk Dongkrak Pariwisata Nasional
Optimisme terhadap wisata olahraga ini turut diamini oleh Maya Watono, Direktur Utama inJourney. Ia menilai, sektor ini memiliki potensi masif untuk tidak hanya mendongkrak pertumbuhan pariwisata nasional secara signifikan, tetapi juga diperkirakan mampu menciptakan jutaan lapangan kerja dalam lima tahun ke depan.
Maya Watono menyoroti ajang MotoGP Mandalika sebagai contoh konkret keberhasilan. “Dampak global MotoGP sangat luar biasa, ditonton di 200 negara melalui 159 saluran, dengan dampak ekonomi mencapai 4,5 triliun rupiah,” paparnya. Ia menegaskan, pihaknya memandang event olahraga ini bukan sekadar sebuah acara, melainkan sebagai katalisator utama bagi pengembangan destinasi wisata.
Proyeksi inJourney menunjukkan bahwa sport tourism berpotensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, bahkan menciptakan hingga 30 juta lapangan kerja pada tahun 2029. Proyeksi ambisius ini didasarkan pada paparan resmi perusahaan mengenai dampak ekonomi dari berbagai penyelenggaraan event olahraga berskala internasional di Indonesia. Maya kembali menegaskan bahwa ajang MotoGP Mandalika adalah bukti nyata kontribusi sport tourism terhadap ekonomi dan pariwisata, dengan jangkauan global di 200 negara melalui 159 kanal dan dampak ekonomi sekitar Rp 4,5 triliun. “Melalui event olahraga semacam ini, Produk Domestik Bruto (GDP) dapat terkatrol dari 4% menjadi 6%, sekaligus membuka peluang lapangan kerja yang sangat masif,” pungkas Maya.