Sponsored

Dua calon ketua The Fed pilihan Trump: Kevin Hassett dan Kevin Warsh

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengungkapkan dua nama kandidat terkuat untuk menduduki posisi Ketua Federal Reserve (The Fed) berikutnya, menandai fase krusial dalam pencarian pengganti Jerome Powell yang semakin mendekati babak akhir.

Sponsored

Dua sosok yang menjadi sorotan utama Trump adalah Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, dan Kevin Warsh, mantan Gubernur Federal Reserve The Fed. Keduanya kini bersaing ketat untuk memimpin bank sentral AS yang berpengaruh.

Mengutip laporan Bloomberg pada Sabtu (13/12/2025), Warsh kini menanjak menjadi pesaing serius dalam daftar kandidat teratas, bersanding dengan Hassett yang sebelumnya dianggap sebagai calon paling unggul untuk jabatan strategis ini.

“Saya rasa dua Kevin itu luar biasa. Saya pikir, ada beberapa orang lain yang juga hebat,” ujar Trump dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal pada Jumat (12/12/2025) waktu AS, memberikan gambaran bahwa proses seleksi masih terbuka lebar meskipun dua nama tersebut menjadi primadona.

Pernyataan terbaru Trump ini menunjukkan bahwa proses seleksi masih dinamis dan belum final, padahal sebelumnya ia sempat mengisyaratkan telah memiliki gambaran yang jelas mengenai sosok yang akan dicalonkan sebagai pimpinan bank sentral AS. Hal ini menambah ketegangan dan spekulasi di pasar.

Bahkan, pada Rabu (10/12/2025), Trump telah bertemu langsung dengan Warsh. Dalam pertemuan tersebut, Warsh menyampaikan pandangannya yang condong pada pentingnya menjaga biaya pinjaman agar tetap rendah, sejalan dengan pandangan Trump yang secara agresif menyerukan penurunan suku bunga.

Setelah pertemuannya dengan Warsh, belum ada kejelasan apakah Trump akan melanjutkan wawancara dengan kandidat lain untuk posisi sepenting ini. Keputusan tersebut akan sangat menentukan arah kebijakan moneter AS di masa depan.

Lebih jauh, harapan Trump agar Ketua The Fed berikutnya dapat berkonsultasi dengannya terkait kebijakan suku bunga memunculkan potensi pergeseran tradisi independensi bank sentral AS yang selama ini menjadi pilar utama. “Saya merasa suara saya setidaknya harus didengar sebagai rekomendasi, mereka tidak harus mengikuti apa yang saya katakan,” ucap Trump, menggarisbawahi keinginannya untuk terlibat dalam pengambilan keputusan The Fed.

Sepanjang masa jabatan keduanya, Trump secara terang-terangan menyampaikan ketidakpuasannya terhadap kinerja The Fed di bawah kepemimpinan Jerome Powell. Ia menilai The Fed belum cukup agresif dalam menurunkan suku bunga, bahkan ia berpandangan bahwa suku bunga idealnya berada di level 1% atau bahkan lebih rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat.

Sebagai informasi, pada Rabu (10/12/2025), The Fed telah memangkas suku bunga acuan ke kisaran 3,5%—3,75%. Ini merupakan pemangkasan ketiga secara berturut-turut yang dilakukan oleh bank sentral AS. Namun, keputusan tersebut tidak bulat, tiga pejabat bank sentral menyatakan dissenting opinion, dan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) masih belum mencapai kesepakatan final mengenai arah kebijakan pemangkasan suku bunga selanjutnya.

Di sisi lain, CEO JPMorgan Chase & Co. Jamie Dimon, salah satu tokoh berpengaruh di dunia keuangan, memberikan pandangannya. Ia menilai Hassett memiliki peluang lebih besar untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Kendati demikian, Dimon juga menyatakan sependapat dengan sejumlah pandangan Warsh terkait kebijakan The Fed, dan bahkan dalam acara tertutup JPMorgan bagi para CEO manajer investasi di New York, Dimon menyebut Warsh akan menjadi Ketua The Fed yang sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kandidat memiliki dukungan signifikan dari kalangan eksekutif puncak.

Sponsored