JAKARTA — PT Morris Capital Indonesia (MCI) secara resmi mencatatkan diri sebagai pemegang saham pengendali (PSP) baru di PT Multi Makmur Lemindo Tbk. (PIPA), setelah sukses mengakuisisi 43,78% saham perseroan. Langkah strategis ini menandai babak baru kepemilikan dan arah bisnis PIPA ke depan di bawah kendali Morris Capital Indonesia.
Direktur Utama PT Morris Capital Indonesia, Noprian Fadli, menjelaskan bahwa pihaknya telah membeli sebanyak 1,5 miliar saham PIPA, yang setara dengan 43,78% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perusahaan. Transaksi vital ini secara resmi diselesaikan pada tanggal 10 Oktober 2025. Akuisisi ini bukan sekadar pergantian kepemilikan, melainkan juga sebuah komitmen investasi jangka panjang dari MCI.
Merinci detail finansial, Noprian menjabarkan bahwa transaksi akuisisi ini dilaksanakan dengan dua skema harga berbeda. Sebanyak 1 miliar saham PIPA dibeli dengan harga Rp2,9 per saham, sehingga total nilai mencapai Rp2,9 miliar. Sementara itu, 500 juta saham lainnya diakuisisi dengan harga Rp26 per saham, senilai Rp13 miliar. Jika diakumulasikan, nilai total transaksi untuk pembelian 1,5 miliar saham PIPA oleh PT Morris Capital Indonesia mencapai Rp15,9 miliar. Data Bursa Efek Indonesia juga menunjukkan adanya transaksi saham PIPA di pasar non-reguler sebanyak 976.430.595 saham dengan nilai total Rp8,68 miliar pada Jumat, 10 Oktober 2025, yang terjadi bertepatan dengan tanggal akuisisi.
Akuisisi ini secara signifikan mengubah struktur kepemilikan saham PIPA. Sebelum transaksi, PT Morris Capital Indonesia telah memiliki 174.675.000 saham atau sekitar 5,1%. Setelah pembelian 1,5 miliar saham, kepemilikan MCI melonjak tajam menjadi 1,67 miliar saham, atau setara dengan 48,88% dari total saham PIPA. Dengan posisi ini, MCI selanjutnya akan memiliki kewajiban untuk melakukan penawaran tender wajib sesuai dengan ketentuan POJK No. 9/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. Perseroan menegaskan bahwa seluruh proses pengambilalihan ini akan dilakukan dengan mematuhi sepenuhnya ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk regulasi di bidang pasar modal.
Dalam keterangan terpisah, Corporate Secretary PIPA, Imanuel Kevin Mayola, menyampaikan bahwa Morris Capital sebelumnya juga telah mengumumkan komitmen investasi besar berupa injeksi aset senilai Rp3 triliun ke dalam PIPA. Dana besar ini dialokasikan untuk memperkuat dan memperluas ekspansi bisnis PIPA, khususnya ke sektor utilitas dan infrastruktur. Fokus pengembangan mencakup teknologi tinggi, seperti produksi pipa HDPE (High-Density Polyethylene), yang esensial untuk mendukung berbagai proyek strategis.
Dengan dukungan pendanaan dan strategi dari pengendali baru, arah bisnis PIPA ke depan akan sangat difokuskan pada diversifikasi produk dan perluasan pasar. Inisiatif ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan mendesak di sektor energi, minyak dan gas, serta infrastruktur nasional yang terus berkembang. PIPA juga telah memperkuat posisinya melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan sejumlah mitra internasional, yang bertujuan untuk memperluas kerja sama strategis di bidang inovasi dan pengembangan produk. Imanuel Kevin Mayola menegaskan, “Akuisisi ini menjadi babak baru bagi PIPA. Didukung oleh injeksi aset triliunan rupiah dan jalinan kerjasama internasional, PIPA di bawah kendali Morris Capital siap bertransformasi dan menancapkan kuku lebih dalam di sektor utilitas dan infrastruktur yang strategis.”
Ringkasan
PT Morris Capital Indonesia (MCI) resmi menjadi pemegang saham pengendali (PSP) baru di PT Multi Makmur Lemindo Tbk. (PIPA) setelah mengakuisisi 43,78% saham. Transaksi pembelian 1,5 miliar saham ini diselesaikan pada 10 Oktober 2025 dengan total nilai Rp15,9 miliar. Akuisisi ini mengubah struktur kepemilikan saham PIPA, menjadikan MCI sebagai pengendali dengan kepemilikan 48,88% dan menimbulkan kewajiban penawaran tender wajib.
MCI juga mengumumkan komitmen investasi berupa injeksi aset senilai Rp3 triliun ke PIPA, yang dialokasikan untuk ekspansi bisnis di sektor utilitas dan infrastruktur, termasuk produksi pipa HDPE. PIPA akan fokus pada diversifikasi produk dan perluasan pasar untuk memenuhi kebutuhan sektor energi, minyak dan gas, serta infrastruktur. Perusahaan juga telah menandatangani MoU dengan mitra internasional untuk memperluas kerja sama strategis.