Pada Minggu (12/10) tengah malam, Presiden Prabowo Subianto secara mendadak bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Kairo, Mesir. Keberangkatan penting ini bertujuan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perdamaian Gaza yang krusial di Sharm el-Sheikh, Mesir, sebuah langkah diplomatik strategis di tengah situasi yang memanas.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengonfirmasi sifat mendadak dari perjalanan ini, menyebutkan bahwa undangan baru diterima Presiden Prabowo pada Sabtu (11/10). Beliau menjelaskan, misi ini merupakan kelanjutan dari upaya perundingan yang diharapkan dapat “membawa perdamaian di Palestina, terutama di wilayah Gaza,” sebuah harapan besar yang disampaikan Prasetyo di Kertanegara, Jakarta, pada Minggu malam.
KTT perdamaian Gaza ini akan dipimpin oleh dua tokoh berpengaruh, yakni Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi bersama dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Selain itu, kehadiran sejumlah pemimpin dunia juga menegaskan bobot penting pertemuan ini, termasuk Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dan sekitar 20 pemimpin negara lainnya, yang semuanya berkumpul demi mencari solusi damai.
Sebagai wujud komitmen Indonesia terhadap stabilitas global, Presiden Prabowo Subianto juga telah mengeluarkan instruksi kepada TNI untuk mempersiapkan kontingen pasukan perdamaian. Pasukan ini direncanakan akan bertugas di Gaza, namun dengan syarat penting: jika KTT perdamaian mencapai hasil yang konstruktif dan mendapatkan persetujuan dari Dewan Keamanan PBB. Prasetyo menegaskan, “Jika memang terjadi kesepakatan yang konstruktif, tidak menutup kemungkinan arahnya akan ke sana,” merujuk pada potensi pengiriman pasukan.
Sebelum keberangkatan mendadak ke Kairo, Presiden Prabowo sempat mengadakan rapat penting di kediaman pribadinya, Kertanegara, Jakarta. Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi, termasuk Wakil Panglima TNI, Jenderal TNI Trandyo Budi Revita. Dalam kesempatan inilah, instruksi strategis mengenai persiapan pasukan perdamaian untuk Gaza disampaikan langsung oleh Prabowo kepada Jenderal Trandyo, menandakan keseriusan dan koordinasi yang matang.
Langkah diplomatik ini semakin relevan mengingat perkembangan sebelumnya, di mana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Hamas dilaporkan telah menyepakati sebuah rencana perdamaian. Kesepakatan tersebut disebut-sebut bertujuan untuk mengakhiri konflik di Gaza, menambah urgensi dan harapan terhadap hasil KTT perdamaian yang kini dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.
Ringkasan
Presiden Prabowo Subianto bertolak ke Kairo, Mesir untuk menghadiri KTT perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh. Undangan diterima mendadak dan misi ini diharapkan dapat membawa perdamaian di Palestina, khususnya Gaza. KTT ini dipimpin oleh Presiden Mesir dan Presiden AS, serta dihadiri pemimpin dunia lainnya termasuk Sekjen PBB.
Sebagai komitmen Indonesia, Presiden Prabowo menginstruksikan TNI mempersiapkan pasukan perdamaian untuk Gaza, asalkan KTT mencapai hasil konstruktif dan disetujui Dewan Keamanan PBB. Sebelum keberangkatan, rapat penting diadakan di Kertanegara, membahas persiapan pasukan perdamaian tersebut, seiring dengan laporan kesepakatan damai antara Israel dan Hamas.