Smelter Alumunium Rampung, Dividen Adaro

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) optimis proyek smelter aluminium milik anak usahanya, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), akan beroperasi secara bertahap pada akhir 2025. Keberhasilan proyek ini diproyeksikan menjadi katalis positif bagi kinerja perusahaan dan membuka peluang bagi pembagian dividen mulai tahun buku 2025.

“Smelter aluminium yang sedang dibangun akan memasuki tahap first pot operation pada akhir tahun,” ungkap Mahardika dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (18/9). Proyek ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi awal 500 ribu ton aluminium ingot per tahun, yang kemudian akan ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai 1,5 juta ton per tahun.

Saat ini, pembangunan smelter telah memasuki tahap akhir. Struktur baja utama telah hampir rampung, begitu pula dengan pemasangan peralatan utama potroom, sistem anoda, dan fasilitas pendukung lainnya. Peralatan bongkar muat di area jetty telah terpasang, dan pembangunan asrama pekerja hampir selesai.

Untuk mendukung proyek ambisius ini, ADMR, melalui anak usahanya PT Alamtri Indo Aluminium (AIA), telah menambah penyertaan modal di KAI sebesar Rp 947,49 miliar pada 30 Juni lalu, memperoleh 947.497 lembar saham baru. Total komitmen AIA untuk proyek ini mencapai Rp 4,91 triliun. Berlokasi di Kalimantan Industrial Park Indonesia, Kalimantan Utara, smelter ini berperan penting dalam mendorong program hilirisasi nasional dan mengatasi kekurangan pasokan aluminium dalam negeri.

Rencana Dividen ADMR

Prospek positif dari proyek smelter aluminium mendorong ADMR untuk mempertimbangkan pembagian dividen pada tahun buku 2025. “Manajemen akan mengkaji kemampuan perseroan untuk membagikan dividen kepada seluruh pemegang saham setiap tahunnya,” jelas Mahardika. Namun, prioritas utama tetap pada pelunasan pinjaman dan belanja modal. Pelunasan utang akan didahulukan sebelum pembagian dividen dipertimbangkan.

Sebagai informasi, ADMR, yang tercatat di BEI sejak 2022, telah membagikan dividen untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 47,82 per saham, setara dengan yield 4,64%. Dividen ini bersumber dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar US$ 436,6 juta, sedikit menurun 0,99% dibandingkan laba bersih tahun buku 2023 (US$ 441,02 juta).

Pengumuman mengenai proyek smelter aluminium yang hampir rampung telah mendorong kenaikan harga saham ADMR. Kinerja saham ADMR pun terbilang paling positif dibandingkan dua emiten Grup Adaro lainnya dalam sepekan terakhir; ADMR naik 3,30%, sementara ADRO turun 1,19% dan AADI terkoreksi 0,71%. Dengan fokus pada hilirisasi dan dukungan terhadap industri manufaktur, energi terbarukan, dan kendaraan listrik, ADMR selaras dengan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Ringkasan

Proyek smelter aluminium PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), anak usaha PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR), ditargetkan beroperasi bertahap akhir 2025 dengan kapasitas awal 500 ribu ton per tahun, meningkat hingga 1,5 juta ton. Pembangunan smelter di Kalimantan Utara telah memasuki tahap akhir, meliputi struktur baja, peralatan potroom, dan fasilitas pendukung. ADMR telah menambah investasi Rp 947,49 miliar di KAI, total komitmen mencapai Rp 4,91 triliun.

Keberhasilan proyek smelter ini berpotensi memberikan dampak positif pada kinerja ADMR dan membuka peluang pembagian dividen mulai tahun buku 2025. Meskipun manajemen akan mempertimbangkan dividen tahunan, pelunasan pinjaman dan belanja modal tetap menjadi prioritas utama. ADMR telah membagikan dividen Rp 47,82 per saham untuk tahun buku 2024. Kabar positif ini turut mendorong kenaikan harga saham ADMR.

Tinggalkan komentar