Kualitas udara di Bogor pagi ini, Rabu (19/11), menempatkan kota ini sebagai wilayah dengan tingkat polusi terburuk di Indonesia. Menurut pantauan terkini dari situs IQAir pada pukul 07.30 WIB, kualitas udara Bogor tercatat dalam kategori sedang dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) mencapai 92 poin.
Kondisi ini menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan, terutama bagi kelompok sensitif. Anak-anak, lansia, ibu hamil, serta individu dengan riwayat penyakit jantung dan paru-paru sangat dianjurkan untuk lebih berhati-hati. IQAir sendiri telah mengeluarkan imbauan penting, “Karena risiko gejala penyakit pernapasan, kelompok yang sensitif harus mengurangi olahraga di luar ruangan saat kualitas udara sedang,” demikian pernyataan resmi IQAir pada Rabu (19/11).
Selain Bogor, beberapa kota di Indonesia juga menunjukkan kondisi kualitas udara serupa yang masuk dalam kategori sedang, meskipun dengan tingkat AQI yang bervariasi. Berikut adalah daftar kota-kota tersebut:
- Bogor, Jawa Barat dengan poin AQI 92
- Palembang, Sumatra Selatan dengan poin AQI 79
- Tangerang Selatan, Banten dengan poin AQI 77
- Jakarta, dengan poin AQI 73
- Bandung, Jawa Barat dengan poin AQI 58
Berbanding terbalik, sejumlah wilayah lain di Indonesia justru menikmati kualitas udara yang tergolong sehat dengan poin AQI yang rendah. Di antaranya adalah Palangkaraya yang mencatatkan AQI 4, disusul Badung dan Bekasi dengan poin AQI 33, serta Surabaya dengan poin AQI 36.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kondisi udara di berbagai kota lainnya, Anda dapat membaca:
Baca juga:
- Kualitas Udara Bekasi, Tangsel hingga Jakarta Baik Pagi Ini
- Kualitas Udara Bandung Terburuk Pagi Ini, Kelompok Sensitif Diimbau Waspada
- Kualitas Udara Bekasi Jadi yang Terbaik di Indonesia Pagi Ini
Melangkah ke skala global, Chiang Mai di Thailand menjadi kota besar dengan kualitas udara paling sehat pagi ini dengan poin AQI hanya 3. Prestasi ini diikuti oleh Vancouver (Kanada) dan Moskow (Rusia) yang masing-masing mencatatkan poin AQI 4 dan 5.
Namun, di belahan dunia lain, situasi kualitas udara justru sangat mengkhawatirkan. Beberapa kota besar menghadapi tingkat polusi yang ekstrem, mengancam kesehatan penduduknya.
- Delhi, India, dengan poin AQI 394 atau dalam kategori berbahaya
- Tel-Aviv, Israel, dengan poin AQI 283 atau dalam kategori sangat tidak sehat
- Lahore, Pakistan, dengan poin AQI 185 atau dalam kategori tidak sehat
- Ulaanbaatar, Mongolia, dengan poin AQI 166 atau dalam kategori tidak sehat
- Karachi, Pakistan, dengan poin AQI 158 atau dalam kategori tidak sehat
Indeks Kualitas Udara (AQI) merupakan standar pengukuran konsentrasi polutan udara yang digunakan untuk mengkategorikan tingkat kebersihan udara. Kategori “baik” memiliki rentang PM 2,5 0-50, sementara kategori “sedang” berada pada rentang PM2,5 51-100. Untuk kategori “tidak sehat bagi kelompok sensitif“, rentangnya adalah PM 2,5 101-150.
Selanjutnya, kualitas udara dikategorikan “tidak sehat” pada rentang PM 2,5 151-200, dan “sangat tidak sehat” pada angka 200-299. Kondisi udara yang “sangat tidak sehat” ini berpotensi merugikan kesehatan sejumlah segmen populasi yang terpapar. Pada puncaknya, kategori “berbahaya” ditetapkan untuk rentang PM 2,5 300-500, yang mengindikasikan risiko serius dan mendalam terhadap kesehatan populasi manusia secara keseluruhan.
Ringkasan
Pada hari Rabu, 19 November, Bogor tercatat memiliki kualitas udara terburuk di Indonesia dengan AQI 92, masuk kategori sedang. Kondisi ini berisiko bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit jantung dan paru-paru. Selain Bogor, kota lain seperti Palembang, Tangerang Selatan, Jakarta, dan Bandung juga memiliki kualitas udara sedang.
Sebaliknya, Palangkaraya, Badung, Bekasi, dan Surabaya memiliki kualitas udara yang baik. Secara global, Chiang Mai menjadi kota dengan kualitas udara terbaik. Sementara itu, Delhi, Tel-Aviv, Lahore, Ulaanbaatar, dan Karachi menghadapi tingkat polusi yang sangat mengkhawatirkan, dengan Delhi berada dalam kategori berbahaya.