Sponsored

IHSG Menguat: Asing Borong BBRI, BREN, BMRI! Cek Detailnya!

Pasar modal Indonesia memulai perdagangan hari Rabu (19/11) dengan catatan positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat signifikan, melesat 22,43 poin atau 0,27 persen ke level 8.384,36. Tren serupa juga terlihat pada kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 yang berhasil naik 1,89 poin atau 0,22 persen, bertengger di posisi 845,40, menandakan optimisme pasar di awal sesi.

Sponsored

Momentum penguatan ini tampaknya ditopang oleh aktivitas investor asing pada perdagangan sebelumnya. Pada Selasa (18/11), data dari Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) yang substansial senilai Rp 281 miliar di pasar saham. Total nilai transaksi pada hari tersebut mencapai Rp 16,8 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 28 juta lembar saham. Beberapa saham menjadi incaran utama investor global, di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan pembelian mencapai Rp 256 miliar, disusul PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBN) sebesar Rp 115 miliar. Tak ketinggalan, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga menarik minat asing dengan nilai pembelian Rp 74 miliar, serta PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 58 miliar.

Di tengah maraknya aktivitas tersebut, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan performa yang sangat menonjol pada perdagangan Selasa (18/11). Saham ini bukan hanya mendominasi berdasarkan volume perdagangan terbesar, tetapi juga meraih predikat nilai transaksi terbesar, sekaligus menjadi salah satu saham dengan frekuensi transaksi tertinggi. Khususnya, BUMI mencatat nilai transaksi mencapai Rp 1,57 triliun, yang merepresentasikan sekitar 8% dari total nilai perdagangan harian, menegaskan posisinya sebagai penggerak utama pasar.

Secara lebih rinci, berikut adalah daftar saham dengan volume dan nilai transaksi tertinggi pada perdagangan Selasa (18/11):

Saham dengan Volume Perdagangan Terbesar:

  1. PT Bumi Resources Tbk (BUMI), 7,35 miliar saham
  2. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), 4,16 miliar saham
  3. PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), 3,11 miliar saham
  4. PT Sentul City Tbk (BKSL), 2,38 miliar saham
  5. PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX), 1,61 miliar saham

Saham dengan Nilai Transaksi Terbesar:

  1. BUMI – Rp 1,577 triliun
  2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Rp 1,238 triliun
  3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Rp 843 miliar
  4. PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), Rp 752 miliar
  5. PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), Rp 751 miliar

Lonjakan aktivitas pada saham-saham di atas mengindikasikan kuatnya minat baik dari investor ritel maupun institusi. Mereka cenderung memburu saham-saham dengan likuiditas tinggi, serta saham-saham sektor komoditas yang sedang menunjukkan volatilitas menarik. Selain itu, dari perspektif frekuensi transaksi, MINA menjadi bintang dengan mencatat aktivitas tertinggi, melampaui 128 ribu kali transaksi. Tingginya frekuensi ini seringkali menjadi sinyal kuat bahwa saham tersebut tengah menjadi magnet bagi spekulan harian (trader) dan para pelaku pasar yang agresif, mencari peluang pergerakan cepat.

Meski demikian, IHSG pada perdagangan Selasa (18/11) sempat mengalami koreksi sebesar 0,65%. Namun, pelemahan ini berhasil diredam berkat dukungan kuat dari sejumlah saham berkapitalisasi besar yang bertindak sebagai penopang utama. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) memimpin dukungan dengan kontribusi positif signifikan sebesar 8,61 poin terhadap indeks. Disusul oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang turut menambah 4,89 poin, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan 2,38 poin. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga memberikan kontribusi positif sebesar 1,09 poin. Tak ketinggalan, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) juga tercatat sebagai salah satu pemimpin penguatan, meskipun rincian kontribusinya tidak disebutkan secara spesifik.

Namun, tekanan jual yang signifikan juga melanda beberapa saham penting, menyebabkan IHSG tergerus. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi faktor penekan terbesar dengan mengikis indeks sebesar 16,36 poin. Diikuti oleh PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang mengurangi 11,29 poin, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sebesar 4,96 poin, PT Indika Energy Tbk (CUAN) sebesar 4,17 poin, dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang menekan indeks sebesar 4,10 poin. Kombinasi dinamika antara saham-saham penopang dan penekan dari “big movers” ini pada akhirnya menyebabkan IHSG menutup perdagangan hari itu dengan pelemahan, meskipun beberapa saham utama lainnya berhasil mencatatkan penguatan.

Ringkasan

IHSG dibuka menguat pada Rabu, 19 November, didorong oleh aktivitas investor asing yang melakukan net buy sebesar Rp 281 miliar pada hari sebelumnya. Beberapa saham yang menjadi incaran investor asing adalah BBRI, BBN, BREN, dan BMRI. Total nilai transaksi pada hari sebelumnya mencapai Rp 16,8 triliun dengan volume perdagangan mencapai 28 juta lembar saham.

Saham BUMI mendominasi volume dan nilai transaksi terbesar pada perdagangan Selasa. Meskipun IHSG sempat terkoreksi, penguatan ditopang oleh saham-saham berkapitalisasi besar seperti TPIA, BBRI, dan BBNI. Sebaliknya, tekanan jual pada saham seperti BBCA, BRPT, dan BYAN turut mempengaruhi pergerakan IHSG.

Sponsored