Sponsored

Laba Gede! Pertamina Raup Rp 34 Triliun di Kuartal III 2025

PT Pertamina kembali menunjukkan dominasinya di sektor energi dengan mencatatkan laba bersih yang impresif sebesar US$ 2,05 miliar atau setara Rp 34,11 triliun, berdasarkan kurs Rp 16.640, hingga kuartal ketiga tahun ini. Kinerja keuangan yang solid ini menjadi bukti ketangguhan perusahaan pelat merah tersebut.

Sponsored

Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, seperti dikutip dari Antara pada Rabu (26/11), menegaskan, “Hingga kuartal ketiga 2025, Pertamina masih mampu membukukan pendapatan yang solid dengan laba positif mencapai US$ 2,05 miliar.” Ia menambahkan bahwa pencapaian ini diraih di tengah berbagai tekanan eksternal yang menantang, termasuk penurunan harga minyak mentah global, melemahnya crack spread, serta depresiasi nilai tukar rupiah yang bergejolak. Ketahanan operasional perusahaan teruji dalam menghadapi dinamika pasar tersebut.

Secara lebih rinci, hingga September 2025, Pertamina berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 53,38 miliar atau sekitar Rp 888,26 triliun. Selain itu, EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) perusahaan tercatat mencapai US$ 8,20 miliar atau setara Rp 136,45 triliun. Emma menjelaskan, angka-angka memuaskan ini didukung oleh kinerja operasional yang tangguh di setiap lini bisnis, menunjukkan efisiensi dan produktivitas yang optimal.

Kontribusi signifikan terhadap peningkatan kinerja juga berasal dari implementasi program optimisasi biaya yang berkelanjutan di seluruh unit usaha. Program ini terbukti efektif dengan mencatatkan efisiensi dan tambahan pendapatan senilai US$ 624 juta atau sekitar Rp 10,39 triliun sepanjang tahun berjalan. Strategi ini memungkinkan Pertamina untuk mengelola sumber daya dengan lebih cermat dan meningkatkan profitabilitas.

Kinerja keuangan yang kokoh ini tidak hanya berdampak pada laba, tetapi juga berhasil menjaga profil permodalan dan arus kas perusahaan pada level yang sangat sehat. Hasilnya, rasio-rasio kredit Pertamina tetap dipertahankan pada level investment grade dengan outlook stable dari tiga lembaga pemeringkat dunia terkemuka, yaitu Moody’s, S&P, dan Fitch. Ini mencerminkan kepercayaan investor dan stabilitas keuangan jangka panjang Pertamina.

Lebih lanjut, Emma mengemukakan bahwa capaian gemilang ini juga ditopang oleh penguatan tata kelola perusahaan yang baik dan disiplin dalam investasi, semuanya di bawah pengawasan ketat para pemegang saham, termasuk Danantara. ”Selain memperkuat governance framework, kami telah melakukan aksi-aksi nyata untuk perbaikan di seluruh lini. Ini bukan sekadar reaktif, namun ini bagian dari transformasi yang lebih luas dari Pertamina untuk meningkatkan transparansi, integritas, dan disiplin operasional,” pungkas Emma, menegaskan komitmen perusahaan terhadap perbaikan berkelanjutan.

Ringkasan

Pertamina mencatatkan laba bersih sebesar US$ 2,05 miliar atau setara Rp 34,11 triliun pada kuartal ketiga 2025. Pencapaian ini diraih di tengah tekanan eksternal seperti penurunan harga minyak mentah global dan depresiasi nilai tukar rupiah. Pertamina juga membukukan pendapatan sebesar US$ 53,38 miliar dan EBITDA sebesar US$ 8,20 miliar.

Kinerja positif ini didukung oleh kinerja operasional yang tangguh di setiap lini bisnis dan program optimisasi biaya yang menghasilkan efisiensi senilai US$ 624 juta. Profil permodalan dan arus kas perusahaan tetap sehat, dengan rasio kredit dipertahankan pada level investment grade. Pertamina juga memperkuat tata kelola perusahaan untuk meningkatkan transparansi dan disiplin operasional.

Sponsored