Dilaporkan dari Jakarta, mayoritas saham emiten yang bergerak di lini bisnis emas mengakhiri perdagangan hari ini, Jumat (12/12/2025), dengan performa gemilang. Kinerja positif ini terpicu oleh lonjakan harga emas di pasar global yang semakin mengkilap.
Pada penutupan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat naik 0,46% mencapai posisi 8.660,49. Sepanjang hari, pergerakan IHSG cukup dinamis, sempat menyentuh level tertinggi 8.680,04 dan level terendah 8.585,42, menunjukkan sentimen pasar yang menguat.
Ketika IHSG menanjak, sejumlah saham emiten emas tampil kompak dengan penguatan signifikan. Pemimpin kenaikan hari ini adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) dari Grup Bakrie dan Grup Salim, yang melesat 24,87% hingga mencapai Rp1.230 per saham.
Tak kalah gesit, saham PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) juga melaju kencang, ditutup naik 24,73% ke posisi Rp1.715 per saham. Kemudian, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) turut meroket 23,71% ke level Rp1.800 per saham, melengkapi daftar jawara sektor emas.
Di belakang tiga emiten tersebut, PT Merdeka Gold Resources Tbk. (MDKA) melonjak 9,33% ke Rp4.920, diikuti oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang menguat 5,54% menjadi Rp3.050 per saham. Penguatan juga dirasakan oleh saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) yang melaju 11,01% ke Rp605 dan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) terpantau naik 5,91% ke level Rp6.725 per saham.
Kenaikan impresif harga saham emiten emas ini sejalan dengan gejolak positif di pasar komoditas. Seperti yang dilaporkan oleh Bisnis, harga emas hari ini telah mencapai level tertinggi dalam lebih dari sebulan. Pemicu utamanya adalah kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, menyebabkan nilai tukar dolar AS tertekan. Sementara itu, harga perak bahkan melonjak hingga mencetak rekor baru.
Melansir Reuters pada Jumat (12/12/2025), harga emas di pasar spot naik 1,2% menjadi US$4.280,08 per troy ounce, sebuah level yang tertinggi sejak 21 Oktober. Serupa, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Februari menguat 2,1% di posisi US$4.313 per ounce. Kenaikan harga emas Antam hari ini (12/12) pun turut melonjak Rp22.000 menjadi Rp2.453.000 per gram, merefleksikan tren global ini.
Tidak hanya emas, harga perak spot juga melesat hampir 4% ke US$64,22 per ounce, mendekati rekor tertinggi US$64,31 yang sempat tercipta pada sesi sebelumnya. Analis Marex, Edward Meir, mengemukakan bahwa perak tampak ikut menarik emas bersamanya, bahkan mendorong platinum dan paladium. “Saat ini momentumnya sangat kuat,” ujar Meir.
Pelemahan dolar AS ke level terendah dalam delapan pekan terhadap sejumlah mata uang utama turut menjadi faktor pendukung. Kondisi ini membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih terjangkau bagi pembeli di luar negeri. Meir menambahkan, “Inflasi belum benar-benar turun ke target 2% The Fed. Jadi, ketika Anda menurunkan suku bunga dalam kondisi inflasi yang masih belum ideal, itu sangat bullish untuk emas.” Pernyataan ini menegaskan prospek cerah investasi emas di tengah dinamika ekonomi global.