Kericuhan demonstrasi yang terjadi pada 28-31 Agustus 2025 telah berdampak signifikan pada distribusi pangan di Indonesia. Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan gangguan tersebut dan segera mengambil langkah untuk menjamin pasokan pangan tetap terjaga. Sebagai respon cepat, pemerintah akan memfasilitasi pertemuan antara petani dan peritel modern.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan, menjelaskan rencana tersebut. Pertemuan yang dijadwalkan selambat-lambatnya Rabu, 3 September 2025 ini akan fokus pada produsen beras dan peritel modern. “Besok atau lusa, kami akan mengundang seluruh pemasok pangan dan mempertemukan mereka dengan peritel modern, terutama produsen beras dan peritel modern,” ujar Iqbal di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Senin (1/9).
Meskipun dampak demonstrasi terhadap distribusi bahan pokok dinilai tidak signifikan oleh Iqbal, Kemendag tetap berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kelancaran distribusi pangan ke depannya. Langkah ini diambil sebagai tindakan preventif untuk menghindari potensi kelangkaan dan kenaikan harga.
Dampak demonstrasi di lapangan telah dirasakan oleh beberapa pasar di Jakarta. Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi Sarijowan, mengatakan beberapa pasar, terutama yang berlokasi di dekat pusat demonstrasi seperti Pasar Senen dan kawasan Kwitang serta Gedung DPR, membatasi penjualan untuk mengantisipasi kekurangan pasokan. “Pasar yang membatasi penjualan berada di dekat titik demonstrasi,” jelas Reynaldi kepada Katadata.co.id, Senin (1/9). Ia menambahkan bahwa pembatasan ini dilakukan karena terganggunya proses distribusi akibat kerusuhan. Namun, Reynaldi memastikan bahwa tidak semua pasar di Jakarta terdampak dan Ikappi terus mendorong 153 pasar di Jakarta untuk beroperasi normal.
Reynaldi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi di tengah situasi politik yang masih dalam proses pemulihan. “Jangan sampai gejolak politik diperburuk dengan gejolak ekonomi. Karena itu, kegiatan jual-beli di pasar harus tetap berjalan dan distribusi ke pasar tidak boleh berhenti,” tegasnya.
Kericuhan demonstrasi pekan lalu memang menimbulkan kekhawatiran. Selain di Jakarta, aksi tersebut juga terjadi di beberapa kota besar seperti Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar, ditandai dengan aksi pembakaran dan penjarahan fasilitas umum dan milik warga. Di Jakarta sendiri, sejumlah insiden terjadi, termasuk pembakaran bus polisi dan halte Transjakarta, serta penyerangan terhadap Polres Metro Jakarta Timur yang mengakibatkan sejumlah kendaraan terbakar.
Baca juga:
- Stok Bahan Pokok di Pasar Menipis Imbas Demo, Pedagang Mulai Batasi Penjualan
- Marak Penjarahan, Toko Barang Mewah Setop Beroperasi dan Gudangkan Produk Mahal
- Pasar Tradisional Jakarta Terdampak Demo, Biaya Logistik dan Harga Pangan Naik
Ringkasan
Demo yang berlangsung 28-31 Agustus 2025 mengganggu distribusi pangan di Indonesia. Sebagai respons, pemerintah akan mempertemukan petani dan peritel modern, terutama produsen beras, selambat-lambatnya Rabu, 3 September 2025, untuk menjamin pasokan pangan tetap terjaga. Meskipun dampaknya dinilai tidak signifikan, langkah preventif ini diambil untuk mencegah kelangkaan dan kenaikan harga.
Beberapa pasar di Jakarta, khususnya yang dekat lokasi demo, membatasi penjualan akibat gangguan distribusi. Namun, Ikappi memastikan sebagian besar pasar tetap beroperasi normal dan menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi di tengah situasi politik yang belum stabil. Demo juga terjadi di beberapa kota besar lainnya, ditandai dengan aksi kekerasan dan penjarahan.