Presiden Prabowo Subianto memberikan respons tegas terkait demonstrasi yang berujung ricuh beberapa waktu lalu. Ia menyatakan akan menyelidiki secara tuntas pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab atas kerusuhan tersebut. Komitmennya terhadap penyelesaian masalah ini disampaikan langsung seusai menjenguk para personel kepolisian yang terluka di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, Senin (1/9), seperti yang disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Dengan nada penuh penekanan, Presiden Prabowo menyatakan tekadnya: “Demi Allah, saya tidak akan mundur setapak pun, saya yakin rakyat bersama saya.” Pernyataan ini menegaskan keseriusan pemerintah dalam menangani situasi tersebut.
Prabowo mengakui langkah kepolisian dalam menindak anggota yang melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas. Namun, ia juga menyoroti aksi anarkis yang dilakukan sejumlah kelompok, seperti pembakaran gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). “Gedung DPRD dibakar, ini tindakan-tindakan makar. Ini bukan penyampaian aspirasi,” tegasnya, menekankan bahwa aksi tersebut telah melampaui batas demonstrasi damai.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Rumah Sakit Polri bukan hanya sekadar ungkapan simpati. Ia menyaksikan langsung dampak buruk kerusuhan terhadap para petugas keamanan negara. Presiden mengungkapkan adanya kasus yang sangat memprihatinkan, di mana seorang polisi mengalami kerusakan ginjal hingga membutuhkan cuci darah dan bahkan kemungkinan transplantasi: “Beliau harus cuci darah. Kalau perlu kita cari transplantasi,” ujarnya, menggambarkan keparahan luka yang diderita.
Sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian dan pengorbanan para polisi yang terluka, Presiden Prabowo langsung memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan kenaikan pangkat kepada mereka. “Saya perintahkan mereka diberi penghargaan naik pangkat,” tegas Presiden, menunjukkan apresiasi tinggi atas dedikasi para anggota kepolisian.
Ringkasan
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menuntaskan penyelidikan kerusuhan dan menyatakan tidak akan mundur. Ia mengunjungi personel kepolisian yang terluka di Rumah Sakit Polri dan menyatakan keprihatinannya atas aksi anarkis seperti pembakaran gedung DPRD yang dianggap sebagai tindakan makar, bukan penyampaian aspirasi.
Presiden Prabowo juga memerintahkan Kapolri untuk memberikan kenaikan pangkat kepada polisi yang terluka dalam kerusuhan tersebut sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian mereka. Kondisi beberapa polisi yang terluka sangat memprihatinkan, bahkan ada yang mengalami kerusakan ginjal dan membutuhkan cuci darah serta kemungkinan transplantasi.