PT Electrum, perusahaan patungan antara PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), berambisi besar dalam pasar kendaraan listrik roda dua (E2W) di Indonesia. Mereka memproyeksikan pendapatan tahunan hingga US$ 7 miliar atau sekitar Rp 114,75 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.393 per dolar AS) melalui ekosistem E2W yang komprehensif.
Didirikan pada November 2021 sebagai PT Energi Kreasi Bersama, Electrum bertujuan memperluas aksesibilitas kendaraan listrik bagi mitra pengemudi dan membangun ekosistem yang terintegrasi, termasuk infrastruktur penukaran baterai. Pertumbuhan sektor ini sangat signifikan, dengan Managing Director Investor Relations TBS Energi Utama, Gita Sjahrir, mencatat peningkatan mendekati 90% sejak awal 2024, terutama didorong oleh adopsi kendaraan listrik oleh mitra B2B.
Saat ini, Electrum mengoperasikan sekitar 5.400 unit motor listrik dan 320 stasiun penukaran baterai, melayani jarak tempuh total sekitar 170 juta kilometer dan memproses rata-rata 18.500 transaksi penukaran baterai setiap hari. Kolaborasi strategis dengan GOTO dan Grab, dua raksasa ride-hailing di Indonesia, semakin memperkuat posisi Electrum. Dari lebih dari 5,3 juta pengemudi motor terdaftar di kedua platform tersebut, sekitar 20.000 telah beralih ke motor listrik, dengan 5.500 di antaranya merupakan pengguna aktif Electrum, mewakili 25% dari motor listrik yang beroperasi di sektor ride-hailing.
Strategi TBS Energi Utama untuk meningkatkan penetrasi pasar Electrum difokuskan pada segmen B2B, khususnya mitra pengemudi ride-hailing. Penggunaan motor listrik terbukti meningkatkan pendapatan mitra hingga 25% berkat pengurangan beban operasional. Model bisnis ini diklaim lebih efisien, terukur, dan berkelanjutan secara finansial. Pendanaan Electrum juga didukung oleh lembaga keuangan internasional terkemuka seperti Asian Development Bank (ADB), Bank DBS Indonesia, dan Australian Climate Finance Partnership (ACFP).
Gita Sjahrir menekankan prioritas perusahaan saat ini bukan hanya pada penjualan kendaraan, tetapi juga pada pengembangan infrastruktur, terutama stasiun penukaran baterai. Sementara itu, Mirza Rinaldi Hippy, Head of Corporate Finance & Investor Relations TOBA, mengakui bahwa kontribusi Electrum masih dalam tahap awal, namun prospek pertumbuhannya sangat menjanjikan seiring meningkatnya kebutuhan elektrifikasi armada transportasi di Indonesia. Proyeksi pendapatan Electrum untuk periode 2019-2030 ditargetkan mencapai US$ 200-300 juta.
Ringkasan
Electrum, perusahaan patungan TOBA dan GOTO, menargetkan pendapatan tahunan Rp 114,75 triliun dari pasar kendaraan listrik roda dua (E2W) di Indonesia. Mereka telah membangun ekosistem E2W yang komprehensif, mencakup 5.400 unit motor listrik dan 320 stasiun penukaran baterai, melayani jutaan kilometer perjalanan dan ribuan transaksi penukaran baterai setiap hari. Kolaborasi dengan GOTO dan Grab turut memperkuat posisi Electrum di pasar.
Strategi Electrum fokus pada segmen B2B, khususnya mitra pengemudi ride-hailing, yang mengalami peningkatan pendapatan hingga 25% berkat efisiensi operasional. Pendanaan Electrum didukung oleh lembaga keuangan internasional. Meskipun kontribusi Electrum masih awal, prospek pertumbuhannya sangat menjanjikan seiring meningkatnya kebutuhan elektrifikasi transportasi di Indonesia, dengan proyeksi pendapatan hingga ratusan juta dolar AS dalam dekade mendatang.