IHSG Tembus 8.051! Rekor Baru, Kalahkan Bursa Malaysia & Singapura

Babaumma – JAKARTA — Pekan ketiga September 2025 menjadi periode gemilang bagi Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan signifikan, mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) dan menempatkan BEI di jajaran indeks saham terbaik Asia Tenggara.

Pada penutupan perdagangan Jumat (19/9/2025), IHSG menguat 2,51% ke level 8.051,118, melampaui rekor sebelumnya di angka 8.025,17 pada 16 September 2025. Kinerja impresif ini hanya sedikit di bawah indeks PSEi Filipina yang memimpin dengan lonjakan 2,54% menjadi 6.264,49. Sebaliknya, beberapa bursa utama di kawasan Asia Tenggara justru mengalami pelemahan. Straits Times Index Singapura turun 0,96%, FTSE Bursa Malaysia KLCI terkoreksi 0,12%, SET Thailand melemah tipis 0,07% ke posisi 1.292,72, dan VN-Index Vietnam terkoreksi 0,12% menjadi 1.665,18. Dengan demikian, hanya Indonesia dan Filipina yang menorehkan kinerja positif di kawasan Asia Tenggara pada pekan tersebut.

Tren positif IHSG juga sejalan dengan pergerakan beberapa indeks di Asia Pasifik. Indeks KOSPI Korea Selatan naik 1,46%, Sensex India bertambah 0,88%, dan Nikkei 225 Jepang menguat 0,62%. Hang Seng Hong Kong dan Taiwan Weighted Index juga mencatatkan kenaikan, masing-masing sebesar 0,59% dan 0,41%. Namun, pasar saham Australia dan China menunjukkan pelemahan. Indeks All Ordinaries turun 0,74%, sementara SSE Composite China terkoreksi 1,30% ke level 3.820,09.

Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, menyatakan bahwa capaian IHSG mencerminkan optimisme investor terhadap pasar modal Indonesia di tengah ketidakpastian global. “Rangkaian rekor ini menjadi bukti meningkatnya kepercayaan investor, sekaligus menegaskan peran kebijakan strategis pemerintah dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi. Beliau juga menambahkan bahwa dukungan dari berbagai pemangku kepentingan turut menciptakan sentimen positif, mendukung aliran dana domestik yang menopang penguatan IHSG, meskipun investor asing masih mencatatkan jual bersih secara tahun berjalan.

Dari sisi aktivitas perdagangan, pekan 15-19 September 2025 menunjukkan peningkatan signifikan. Rata-rata nilai transaksi harian meningkat 47,01% menjadi Rp28,55 triliun dibandingkan pekan sebelumnya (Rp19,42 triliun). Rata-rata volume transaksi harian juga naik 25,14% menjadi 42 miliar lembar saham, dari 33,56 miliar lembar saham pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian turut meningkat 4,42% menjadi 2,13 juta kali. Kenaikan ini juga berdampak pada kapitalisasi pasar yang naik 3,56% menjadi Rp14.632 triliun. Menariknya, meskipun sepanjang tahun berjalan investor asing mencatatkan jual bersih Rp58,70 triliun, pada perdagangan Jumat (19/9/2025) mereka mencatatkan beli bersih Rp2,87 triliun.

Saham Emiten Prajogo Pangestu (BRPT, CDIA) Paling Ramai Diburu Investor Kala IHSG Cetak Rekor Rp8.051

GOTO, BRMS, dan ARCI Dominasi Volume Transaksi Saat IHSG Rekor Tertinggi Rp8.051

IHSG Sepekan All Time High di 8.051, Dana Asing Guyur Pasar Saham RI

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

IHSG mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada 19 September 2025, mencapai angka 8.051,118. Kenaikan ini mengalahkan bursa saham utama di Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia yang justru mengalami pelemahan. Penguatan IHSG ini mencerminkan optimisme investor terhadap pasar modal Indonesia dan didukung oleh kebijakan pemerintah serta sentimen positif dari berbagai pihak.

Aktivitas perdagangan di BEI juga meningkat signifikan pada pekan tersebut, dengan rata-rata nilai transaksi harian naik 47,01% menjadi Rp28,55 triliun. Meskipun investor asing mencatatkan jual bersih secara tahun berjalan, pada penutupan Jumat, mereka mencatatkan beli bersih Rp2,87 triliun. Kenaikan kapitalisasi pasar juga tercatat sebesar 3,56% menjadi Rp14.632 triliun.

Tinggalkan komentar