Emiten Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) berencana menggelar Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement senilai Rp 269,50 miliar. Seluruh saham baru itu akan diborong PT Samuel International yang bukan merupakan pihak terafiliasi perseroan
Perseroan berencana menambah modal dengan menerbitkan sebanyak 350 juta saham baru Seri B. Setiap saham memiliki nilai nominal Rp 100 per lembar dengan harga pelaksanaan
Setelah aksi korporasi itu, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh akan meningkat menjadi 26,34 miliar saham. Nilai modal disetor pun naik menjadi Rp 6,93 triliun.
Perseroan menjadwalkan penerbitan dan distribusi saham baru pada 20 Oktober 2025, serta resmi tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 21 Oktober 2025. Sementara itu, pengumuman hasil pelaksanaan PMTHMETD dijadwalkan pada 23 Oktober 2025.
Seiring dengan aksi itu, saham ENRG melonjak 12,56% ke Rp 1.120 pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa (14/10) 11:07 WIB. Volume yang diperdagangkan tercatat 194,56 juta dengan nilai transaksi Rp 215,7 miliar dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 29,12 triliun.
Selama seminggu terakhir sahamnya naik 21% dan melonjak 83,6% dalam sebulan terakhir. Harga saham ENRG bahkan terbang hingga 386,96% secara year to date (ytd).
Kinerja Semester I 2025
Apabila menilik kinerja keuangannya, emiten migas grup Bakrie itu membukukan laba bersih sebesar US$ 35,7 juta atau sekitar Rp 588,03 miliar (asumsi kurs 16.460 per dolar AS) sepanjang semester pertama 2025. Capaian itu melonjak 6,53% you dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$ 33,53 juta.
Wakil Direktur Utama sekaligus Chief Financial Officer (CFO) Energi Mega Persada, Edoardus Ardianto, menjelaskan kenaikan laba itu didorong oleh kenaikan rata-rata produksi minyak sebesar 9% dibandingkan tahun lalu. Selain itu, harga jual gas juga naik 8% menjadi US$ 6,82 per ribu kaki kubik.
Berdasarkan laporan keuangan, ENRG mencatat penjualan bersih senilai US$ 239,11 juta pada semester pertama 2025, tumbuh 18,43% dari US$ 201,89 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, beban pokok penjualan meningkat menjadi US$ 154,6 juta dari sebelumnya US$ 137,26 juta.
Dari sisi neraca, total liabilitas perseroan tercatat sebesar US$ 926,48 juta, terdiri atas liabilitas jangka pendek senilai US$ 452,15 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar US$ 474,32 juta. Adapun total aset mencapai US$1,61 miliar, dengan rincian aset lancar US$ 261,38 juta dan aset tidak lancar US$ 1,35 miliar. Hingga akhir Juni 2025, ENRG memiliki ekuitas neto sebesar US$ 692,67 juta.