Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto ke kediaman pribadinya yang terletak di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/10) sore.
Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, ia melaporkan sejumlah hal dalam kesempatan itu. Pertama, hasil kunjungannya ke beberapa daerah, yakni Sumatera Selatan menyangkut dengan sumur-sumur masyarakat.
“Saya ke Musi, ke Kabupaten Musi Banyuasin, di sana ada 22.000 sumur masyarakat yang rata-rata satu sumur itu bisa minimal 2 barel per day, dan ini cukup besar,” kata Bahlil, di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (19/10).
Ia mengatakan, Prabowo meminta agar legalisasinya dipercepat karena menyangkut implementasi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Yang kedua, Bahlil melaporkan pada Prabowo tentang Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk rakyat.
Baca juga:
- Mahfud MD Heran Diminta KPK Laporkan Dugaan Mark Up Proyek Whoosh: Agak Aneh Ini
- Setahun Pemerintahan Prabowo, Penciptaan Lapangan Kerja Dapat Nilai Terburuk
- Survei Poltracking: Tingkat Kepuasan Kinerja Prabowo Setahun Terakhir 78%
“Bapak Presiden juga memerintahkan untuk segera ditindaklanjuti,” kata dia.
Selain itu, Bahlil juga melaporkan implementasi B50 untuk biodiesel dan bioetanol untuk E10.
“Dan yang ketiga, kami berbicara tentang implementasi daripada B50 untuk biodiesel dan bioetanol untuk bensin E10, yang beliau menanyakan tentang persiapan-kesiapan untuk bisa diimplementasikan,” kata dia.
Selanjutnya, kata Bahlil, ia dan Prabowo berbicara mengenai hilirisasi. Ia juga merincikan tentang percepatan kilang.
“Kilang, dari 18 titik yang dibicarakan. Ada dua kilang ya. Kilang kalau yang sekarang refinery yang ada di Kalimantan Timur yang punya Pertamina, itu untuk beberapa produknya akan diresmikan di bulan November ini,” kata Novel.
Bahlil mengatakan kilang-kilang baru tengah dikerjakan di 18 titik. Ia berharap feasibility study atau studi kelayakan dari Danantara sudah final.
“Kalau sudah final, itu sudah bisa kita mulai implementasikan karena arahan Bapak Presiden, setiap wilayah itu ada kilang portable spot-spot,” katanya.