Babaumma – , JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) angkat bicara terkait potensi anak usahanya yakni BCA Digital alias blu untuk melantai di bursa lewat initial public offering (IPO).
Presiden Direktur BCA Hendra Lembong menyampaikan bahwa untuk sementara, perseroan belum berencana melakukan IPO terhadap blu by BCA Digital.
“Sementara ini belum ada rencana IPO ke depan,” kata Hendra dalam Paparan Kinerja Kuartal III/2025, Senin (20/10/2025).
Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menambahkan kinerja BCA Digital cukup baik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dia mengungkapkan, pertumbuhan laba BCA Digital tumbuh 89% secara tahunan (year on year/YoY) dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Sekarang 9 bulan BCA Digital labanya mencapai Rp135 miliar dan kreditnya tumbuh juga tinggi 51%. Jadi, tadi Pak Hendra sudah sampaikan tidak ada rencana IPO,” jelas Vera.
Untuk diketahui, BCA Digital merupakan hasil transformasi dari PT Bank Royal Indonesia. BCA mengakuisisi Bank Royal pada November 2019, yang selanjutnya disiapkan untuk menjadi bank digital perseroan.
: : Laba BCA Digital (Blu) Naik 114% jadi Rp84,62 Miliar pada Semester I/2025
BCA Digital memulai debutnya sebagai anak perusahaan BCA dengan meluncurkan platform perbankan digital bernama ‘blu’, pada 2 Juli 2021 yang lalu. Aplikasi blu hadir sebagai ekosistem bank digital tanpa kantor cabang (branchless) dan dapat diakses dari mana saja, kapan saja.
Adapun, blu by BCA Digital tak hanya hadir sebagai direct digital banking, tetapi juga sebagai bank as a service (BaaS), di mana nasabah bisa melakukan berbagai transaksi perbankan mulai dari membuka rekening, transfer, hingga top up e-money dari platform partner, tanpa berpindah aplikasi.
: : Laba BCA Digital (Blu) Rp41,7 Miliar, Naik 84,94% pada Kuartal I/2025
Hingga kuartal III/2025, BCA dan entitas anak membukukan laba bersih senilai Rp43,4 triliun, tumbuh 5,7% YoY. Kredit perseroan juga tumbuh 7,6% YoY menjadi Rp944 triliun per September 2025.
Pertumbuhan tersebut ditopang ekspansi kredit yang berkualitas, serta terjaganya likuiditas perseroan. Total dana pihak ketiga (DPK) tercatat naik 7,0% YoY ditopang CASA sebagai pendanaan inti BCA.