Sponsored

Danantara Bidik Investasi Rp750 Triliun dari Dividen BUMN dalam 5 Tahun

JAKARTABadan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia mengumumkan target ambisius untuk mengoptimalkan dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Langkah strategis ini bertujuan mendukung agenda investasi nasional dengan dana mencapai Rp750 triliun dalam kurun waktu lima tahun mendatang.

Sponsored

Rosan Roeslani, selaku Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia, menjelaskan mekanisme baru yang akan diterapkan. Ia mengungkapkan bahwa dividen BUMN yang sebelumnya disetorkan ke Kementerian Keuangan, kini dapat dialihkan dan diinvestasikan secara langsung oleh Danantara. Perubahan ini membuka potensi besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Rosan lebih lanjut merincikan bahwa Danantara diproyeksikan menerima dividen secara bertahap dari berbagai perusahaan pelat merah. Diperkirakan, sekitar Rp140 triliun akan diterima untuk tahun buku 2025 saja, dan nilai ini diproyeksikan meningkat signifikan hingga mencapai Rp750 triliun dalam periode lima tahun.

Dividen yang kami kelola diperkirakan mencapai Rp140 triliun di awal. Jika kita proyeksikan selama lima tahun, nilainya akan menyentuh angka Rp750 triliun. Seluruhnya bersumber dari dana ekuitas, tanpa memanfaatkan leverage,” tegas Rosan dalam acara HIPMI-Danantara Business Forum 2025 pada Senin (20/10/2025), menggarisbawahi kekuatan finansial dan potensi investasi yang besar.

Lebih dari sekadar pengelolaan dana internal, Rosan menekankan bahwa Danantara secara aktif membuka pintu kolaborasi dengan sektor swasta. Hal ini bertujuan untuk bersinergi dalam berbagai program investasi strategis. Salah satu fokus utamanya adalah pengembangan proyek waste-to-energy, atau yang dikenal juga sebagai Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), yang menjanjikan solusi inovatif untuk tantangan lingkungan dan energi.

Dalam lingkup operasionalnya, konsolidasi aset BUMN di bawah manajemen Danantara meliputi 1.044 perusahaan yang tersebar di 12 sektor vital. Sebagai sebuah lembaga sovereign wealth fund, Danantara akan memusatkan perhatian pada optimalisasi aset yang dimiliki serta penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan bagi perekonomian nasional.

Melengkapi strategi investasi ini, Danantara Indonesia sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk mengalokasikan 15% dari total dividen BUMN yang berhasil dihimpun. Alokasi signifikan ini secara khusus diarahkan untuk mendukung berbagai program, termasuk investasi pada modal ventura.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menjelaskan bahwa alokasi sebagian dividen ini sangat selaras dengan fokus perusahaan untuk menarik perusahaan global terkemuka. Tujuannya adalah mendorong mereka untuk berinvestasi dan berkontribusi langsung pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia, menciptakan ekosistem bisnis yang lebih dinamis.

Pandu menambahkan, Danantara kini aktif menjalin kerja sama dengan mitra-mitra strategis yang tepat untuk berbagai proyek krusial. Lembaga ini secara cermat menargetkan kemitraan dengan entitas yang tidak hanya memiliki rekam jejak baik, tetapi juga mampu memberikan nilai tambah signifikan bagi setiap investasi yang dilakukan.

“Kami memegang teguh prinsip untuk melaksanakannya dengan cermat dan penuh kehati-hatian. Kami memastikan perencanaan yang matang, dan sekitar 15% dari total dividen yang kami terima telah kami alokasikan secara spesifik untuk tujuan-tujuan strategis ini,” tutup Pandu, menekankan komitmen Danantara terhadap manajemen risiko dan pengambilan keputusan yang prudent.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia menargetkan investasi sebesar Rp750 triliun dalam lima tahun dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dividen yang sebelumnya disetorkan ke Kementerian Keuangan akan dialihkan dan diinvestasikan langsung oleh Danantara, dengan perkiraan awal Rp140 triliun untuk tahun buku 2025.

Danantara juga membuka kolaborasi dengan sektor swasta untuk program investasi strategis, termasuk pengembangan proyek waste-to-energy (PSEL). Sebanyak 15% dari total dividen BUMN dialokasikan untuk mendukung berbagai program, termasuk investasi pada modal ventura, dengan tujuan menarik perusahaan global untuk berinvestasi di Indonesia.

Sponsored