Jakarta, IDN Times – PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), anak usaha dari maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), telah mengumumkan rencana strategisnya untuk melakukan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau yang dikenal sebagai right issue. Keputusan penting ini telah mendapat restu penuh dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Jumat, 24 Oktober 2025. Langkah aksi korporasi ini menandai babak baru bagi perusahaan perawatan pesawat tersebut.
Dalam agenda utama RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui penerbitan sebanyak-banyaknya 124.269.948.745 lembar saham Seri B. Setiap saham akan memiliki nilai nominal Rp25, dengan landasan hukum yang kuat dari Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015, yang telah diubah dengan POJK No. 14/POJK.04/2019. Lebih lanjut, rapat juga mengesahkan perubahan pada Pasal 4 ayat (1), (2), dan (3) Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan ini krusial untuk penyesuaian struktur permodalan serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor, sebagai konsekuensi langsung dari pelaksanaan PMHMETD.
Salah satu aspek paling menarik dari right issue ini adalah penerimaan penyetoran modal non-tunai (inbreng) oleh GMFI dari PT Angkasa Pura Indonesia (API). Melalui transaksi ini, GMFI akan mengakuisisi lahan seluas 972.123 meter persegi yang berlokasi strategis di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Lahan ini mencakup area operasional vital Perseroan, mulai dari Hanggar 1 hingga Hanggar 4, dengan nilai valuasi yang signifikan mencapai Rp5,66 triliun.
Keberhasilan pelaksanaan aksi korporasi ini akan secara resmi menjadikan lahan tersebut sebagai aset penting bagi GMFI. Akuisisi ini tidak hanya memperkuat basis operasional perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat (MRO), tetapi juga meningkatkan nilai intrinsik perusahaan secara keseluruhan. Lahan tersebut akan menjadi tulang punggung bagi kegiatan perawatan pesawat GMFI yang berkelanjutan dan ekspansif.
Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi, menegaskan bahwa langkah strategis ini adalah bagian integral dari fase transformasi menyeluruh yang sedang dijalani oleh perusahaan. “Dengan memiliki aset strategis dan struktur permodalan yang lebih kuat, GMFI siap memperluas kapasitas bisnis, memperkuat kemandirian operasional, serta memperkokoh posisinya sebagai MRO terintegrasi yang andal di tingkat global,” jelas Andi dalam keterangan resminya pada Senin, 27 Oktober 2025. Pernyataan ini menggarisbawahi ambisi GMFI untuk menjadi pemain utama di industri MRO dunia.
Dana yang berhasil dihimpun dari PMHMETD ini akan dialokasikan secara optimal sebagai modal kerja. Ini bertujuan untuk menopang kegiatan operasional inti perusahaan, menjaga standar keselamatan dan kualitas layanan agar tetap prima, serta membangun dan memperkuat kepercayaan pelanggan yang telah terjalin. Dengan terciptanya struktur ekuitas yang lebih sehat dan dukungan penuh dari pemegang saham mayoritas yang baru, GMFI diposisikan untuk memasuki babak baru transformasi korporasi yang fokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan jangka panjang.
Ringkasan
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) telah menyetujui Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue dalam RUPSLB. Melalui aksi korporasi ini, GMFI akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 124.269.948.745 lembar saham Seri B dan menerima penyetoran modal non-tunai (inbreng) dari PT Angkasa Pura Indonesia (API).
Dengan right issue ini, GMFI akan mengakuisisi lahan seluas 972.123 meter persegi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang meliputi area operasional vital Perseroan. Dana yang dihimpun akan digunakan sebagai modal kerja untuk menopang operasional inti, menjaga kualitas layanan, dan memperkuat posisi GMFI sebagai MRO terintegrasi yang andal.