Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali hari dengan sentimen positif, menutup sesi pertama perdagangan hari Rabu (12/11) dengan kenaikan 0,44% atau 37,19 poin, bertengger di level 8.403. Kinerja cemerlang ini turut diwarnai oleh lonjakan harga saham dari sejumlah emiten yang berafiliasi dengan pengusaha terkemuka asal Kalimantan Selatan, Andi Syamsuddin Arsyad, atau yang akrab disapa Haji Isam.
Secara spesifik, harga saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) melonjak signifikan sebesar 11,44% atau 390 poin, mencapai posisi 3.800. Tak kalah impresif, PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE) juga melesat 11,35% atau 260 poin, menutup sesi di 2.550, sementara PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) mencatat pertumbuhan 11,11% atau 1.375 poin, menyentuh level 13.750.
Merujuk pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), aktivitas transaksi perdagangan sepanjang sesi pertama menunjukkan geliat yang tinggi. Volume perdagangan tercatat mencapai 31,06 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 1,61 juta kali. Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar membukukan angka fantastis Rp 15.367 triliun, didukung oleh total nilai transaksi siang ini yang mencapai Rp 12,41 triliun.
Di tengah dinamika pasar tersebut, sebanyak 357 saham berhasil menguat, menunjukkan tren positif. Namun, 270 saham lainnya harus mengalami koreksi, sementara 185 saham terpantau tidak bergerak, mencerminkan adanya perbedaan respons investor terhadap kondisi pasar saat jeda makan siang.
Sejalan dengan penguatan IHSG, sembilan dari sebelas sektor saham yang terdaftar di BEI berhasil membukukan kenaikan, menempatkan mayoritas di zona hijau. Khususnya, sektor nonsiklikal menunjukkan performa impresif dengan pertumbuhan sektoral sebesar 1,58%. Perlu diketahui, saham–saham nonsiklikal cenderung stabil karena tidak terlalu sensitif terhadap fluktuasi ekonomi, berbeda dengan sektor siklikal yang merupakan kelompok saham yang sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Kenaikan di sektor nonsiklikal ini didorong oleh harga saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang melonjak 5,51% atau 130 poin ke 2.490, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang naik 3,90% atau 80 poin ke 2.130, serta PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) yang melesat 6,08% atau 18 poin ke 314.
Namun, tidak semua sektor menikmati kenaikan. Harga saham di industri tambang emas terpantau lesu dan bergerak di zona merah. Ini terlihat dari PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang mengalami penurunan 1,51% atau 15 poin ke 980, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) yang terkoreksi 0,98% atau 40 poin ke 4.040, serta PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang berkurang 70 poin atau 2,80% menjadi 2.430.
Dari perspektif nilai perdagangan, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi yang paling banyak ditransaksikan hingga siang ini, mencapai angka fantastis Rp 2,40 triliun. Minat investor juga tercurah pada PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan nilai perdagangan Rp 749,70 miliar, disusul PT Darma Henwa Tbk (DEWA) sebesar Rp 468,64 miliar. Sementara itu, saham dari sektor perbankan turut meramaikan daftar ini, dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) diperdagangkan sebesar Rp 390,20 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 351,63 miliar.
Berikut adalah daftar top gainer atau saham–saham dengan kenaikan tertinggi pada sesi siang ini:
- PT Pakuan Tbk (UANG) melonjak 24,85% menuju level 4.220
- PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) menguat 23,12% hingga 985
- PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) tumbuh 10,38% ke level 1.010
Di sisi lain, beberapa saham juga harus mencatatkan penurunan signifikan, menempatkan mereka dalam daftar top loser siang ini:
- PT Timah Tbk (TINS) anjlok 6,62% ke level 2.820
- PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) terkoreksi 4,02% menjadi 12.550
- PT Link net Tbk (LINK) merosot 3,85% ke level 3.000
Ringkasan
IHSG ditutup menguat pada sesi pertama perdagangan dengan kenaikan 0,44% ke level 8.403, didorong oleh lonjakan harga saham emiten yang terafiliasi dengan Haji Isam, seperti JARR, TEBE, dan PGUN. Volume perdagangan mencapai 31,06 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 12,41 triliun, serta kapitalisasi pasar menyentuh Rp 15.367 triliun. Sektor nonsiklikal menjadi pendorong utama kenaikan, sementara sektor tambang emas mengalami penurunan.
BUMI menjadi saham yang paling banyak diperdagangkan dengan nilai Rp 2,40 triliun. UANG, PJHB, dan RANC memimpin daftar top gainer, sementara TINS, SMMA, dan LINK mencatatkan penurunan terbesar sebagai top loser. Secara keseluruhan, mayoritas sektor saham mencatatkan kenaikan, menunjukkan sentimen positif di pasar modal.