BI Rate 4,75%: Cicilan Kendaraan Lebih Murah?

BI Rate Turun Jadi 4,75%, Dampaknya Bagi Pembiayaan Kendaraan?

Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin pada 17 September 2025, menjadi 4,75%. Penurunan ini menandai penurunan total 100 basis poin sejak awal tahun 2025 (berdasarkan data di bi.go.id). Langkah ini berdampak signifikan pada berbagai sektor ekonomi, termasuk pembiayaan kendaraan bermotor.

Sebagai acuan suku bunga nasional, penurunan BI Rate berimplikasi pada penurunan bunga tabungan dan deposito. Namun, di sisi lain, bunga pinjaman, termasuk untuk pembiayaan kendaraan, diharapkan akan lebih murah. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan konsumsi dan investasi.

Penurunan BI Rate disambut positif oleh pelaku pasar, khususnya lembaga pembiayaan. Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), menjelaskan bahwa sebagian besar dana lembaga pembiayaan, termasuk untuk kredit kendaraan, bersumber dari pinjaman bank. “Dengan penurunan BI Rate, kami berharap suku bunga yang diterapkan bank kepada lembaga pembiayaan akan turun, dan selanjutnya kami akan menyesuaikan suku bunga yang diberikan kepada debitur,” ujar Suwandi.

Saat ini, suku bunga kredit kendaraan bervariasi antara 6% hingga 9% per tahun. Suwandi berharap penurunan BI Rate akan menjadi insentif bagi masyarakat untuk membeli kendaraan baru. Ia menambahkan bahwa pertumbuhan pinjaman kredit kendaraan pada periode Januari hingga Juli 2025 hanya mencapai 1,7 persen, di bawah target 6 persen. Meskipun target tersebut terlihat berat untuk dicapai, APPI tetap optimis.

Terkait dengan kredit macet (Non Performing Loan/NPL), Suwandi menyatakan bahwa angka NPL masih berada dalam kisaran normal, yaitu sekitar 2,5 persen dari total kredit. Hal ini, menurutnya, dikarenakan proses persetujuan kredit saat ini dilakukan secara ketat, dengan mempertimbangkan riwayat kredit debitur melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Proses seleksi yang ketat ini membantu meminimalisir risiko kredit macet.

Lampaui Penjualan Zenix, Mitsubishi Destinator Punya Skema Kredit Tanpa Bunga

Kesimpulannya, penurunan BI Rate diharapkan memberikan dampak positif pada sektor pembiayaan kendaraan, meskipun tantangan berupa target pertumbuhan kredit yang masih perlu dikejar tetap ada. Penerapan kebijakan kredit yang prudent dan selektif terbukti mampu menjaga angka NPL tetap terkendali.

Copyright Gridoto 2025

Artikel Terkait

Ringkasan

Bank Indonesia menurunkan BI Rate menjadi 4,75%, penurunan 25 basis poin dari sebelumnya. Penurunan ini diharapkan berdampak pada penurunan suku bunga kredit kendaraan, yang saat ini berkisar antara 6% hingga 9% per tahun. Ketua Umum APPI berharap penurunan ini akan mendorong peningkatan penjualan kendaraan dan konsumsi, meskipun pertumbuhan kredit kendaraan hingga Juli 2025 masih di bawah target.

Meskipun demikian, angka kredit macet (NPL) masih terkendali sekitar 2,5%. Hal ini disebabkan oleh proses persetujuan kredit yang ketat dan pemanfaatan SLIK OJK. APPI tetap optimistis meskipun target pertumbuhan kredit tahun ini masih menantang.

Tinggalkan komentar