Direktur Utama Bank BTN, Nixon L.P Napitupulu, optimistis seluruh dana pemerintah sebesar Rp25 triliun yang dialokasikan kepada bank tersebut akan tersalurkan hingga akhir tahun 2025. Alokasi ini merupakan bagian dari penempatan uang negara senilai Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke lima bank nasional, sesuai kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 mengatur penempatan dana negara ini untuk mendukung program pemerintah dan memacu pertumbuhan ekonomi. Bank-bank penerima dana, termasuk BTN, dikenakan beban bunga sebesar 80,476% dari BI Rate (suku bunga acuan Bank Indonesia) untuk rekening penempatan dalam rupiah. Dengan BI Rate di level 5% pada Agustus 2025, beban bunga yang ditanggung BTN mencapai sekitar 4%. Hal ini, menurut Menteri Purbaya, akan mendorong bank untuk aktif menyalurkan dana tersebut menjadi kredit. “Kalau dia nggak pakai, dia rugi sendiri karena ada cost sekitar 4%,” tegas Purbaya dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Perekonomian.
Nixon menegaskan bahwa BTN akan mengoptimalkan pengelolaan Rp25 triliun tersebut dengan menyalurkannya ke sektor riil melalui kredit. Langkah ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan pinjaman dan pembiayaan BTN sebesar 11,14% pada tahun ini. Dukungan likuiditas dari pemerintah ini, menurut Nixon, sangat membantu bank BUMN dalam menjalankan perannya.
Sebagai upaya untuk merangsang perekonomian, BTN juga telah melakukan penurunan suku bunga kredit. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non-subsidi, misalnya, telah diturunkan menjadi 2,65% untuk periode 3-5 tahun awal, turun dari sebelumnya 3%. “Kalau KPR non-subsidi, ya lima tahun pertama, tiga tahun pertama, memang bunganya kan rendah. Bahkan kita ada program hari ini 2,65 persen setelah pake bunga baru, fixed rate tiga tahun,” jelas Nixon. Sementara itu, suku bunga KPR subsidi tetap mengikuti ketetapan pemerintah sebesar 5%. Selain KPR, BTN juga telah menurunkan bunga dana (cost of fund) sebanyak dua kali sepanjang tahun ini, serta bunga kredit komersial dan korporasi hingga ke level single digit.
Ringkasan
Bank BTN menargetkan penyaluran seluruh dana pemerintah sebesar Rp25 triliun pada tahun 2025. Dana ini merupakan bagian dari alokasi Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke lima bank nasional, berdasarkan kebijakan Kementerian Keuangan untuk mendukung program pemerintah dan pertumbuhan ekonomi. BTN akan menyalurkan dana tersebut ke sektor riil melalui kredit, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan pinjaman sebesar 11,14% tahun ini.
Untuk merangsang perekonomian, BTN telah menurunkan suku bunga kredit, termasuk KPR non-subsidi menjadi 2,65% untuk periode 3-5 tahun awal. Penurunan suku bunga juga diterapkan pada dana dan kredit komersial/korporasi. Beban bunga yang ditanggung BTN atas dana pemerintah sekitar 4%, mendorong bank untuk aktif menyalurkan dana tersebut menjadi kredit.