Parlemen Indonesia, melalui Komisi XI DPR RI, menyuarakan dukungan tegas terhadap aksi pembelian kembali saham (buyback) yang dilakukan oleh sejumlah bank milik negara yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara). Langkah strategis dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) ini dinilai sebagai respons korporasi yang matang dan terukur di tengah dinamika pasar.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Fauzi H. Amro, menegaskan bahwa aksi buyback saham Himbara ini bukan sekadar langkah finansial biasa. Menurutnya, keputusan ini secara gamblang mencerminkan kepercayaan diri manajemen yang tinggi terhadap fundamental perbankan nasional yang kokoh dan solid. “Dari sisi DPR, kami memandang positif langkah tersebut, karena buyback bisa membantu meredam volatilitas pasar yang sempat muncul belakangan ini dan memberi sinyal kuat bahwa bank-bank Himbara memiliki likuiditas yang sangat memadai,” jelas Fauzi di Jakarta baru-baru ini. Ia menambahkan, nasabah maupun investor tidak perlu merasa khawatir dengan kondisi keuangan bank-bank tersebut.
Fauzi lebih lanjut menjelaskan bahwa strategi buyback sering kali diambil ketika valuasi saham dinilai berada di bawah nilai intrinsiknya. Ini mengindikasikan bahwa manajemen bank-bank BUMN melihat saham mereka sedang undervalued dan memiliki potensi penguatan yang signifikan dalam jangka menengah hingga panjang. Lebih dari itu, aksi ini juga berfungsi sebagai penegasan komitmen manajemen dalam memperkuat kepercayaan publik terhadap kinerja perbankan Himbara. Tindakan ini menunjukkan kesediaan manajemen untuk tidak hanya menjanjikan performa yang baik, tetapi juga berani menanggung risiko demi melindungi nilai saham dan menjaga kepercayaan investor.
“Kepercayaan nasabah sebenarnya lebih ditentukan oleh kesehatan bank, kecukupan modal, manajemen risiko, serta kemampuan bank menjaga stabilitas layanan. Semua indikator vital ini telah terpenuhi dengan sangat baik oleh bank-bank Himbara,” tegas Fauzi. Oleh karena itu, ia melihat aksi buyback tersebut sebagai langkah tambahan yang mempertegas bahwa kondisi perbankan di Indonesia, khususnya bank-bank BUMN, berada dalam keadaan yang sangat sehat dan stabil.
Meski demikian, Fauzi mengakui adanya sentimen negatif di pasar dalam beberapa waktu terakhir, salah satunya terkait dinamika kebijakan pemerintah dan keterlambatan penyaluran dana Koperasi Merah Putih. Namun, ia menekankan bahwa persepsi tersebut tidak tepat jika secara langsung dikaitkan dengan kondisi fundamental perbankan BUMN yang kuat. “Perbankan BUMN adalah salah satu pilar terbesar perekonomian nasional, jadi sikap hati-hati dalam menjaga kepercayaan publik merupakan keniscayaan,” kata Fauzi, menggarisbawahi pentingnya peran strategis bank-bank ini.
Menurut Fauzi, setiap kebijakan pemerintah senantiasa diarahkan untuk memperkuat industri keuangan nasional. Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya komunikasi publik yang efektif dan transparan agar persepsi keliru di masyarakat tidak terus berkembang. “Kalau ada persepsi yang keliru di publik, harus kita luruskan bersama. Intinya, Komisi XI menghargai langkah manajemen Himbara yang proaktif. Aksi buyback ini adalah bagian integral dari tata kelola korporasi yang baik, bertujuan untuk menstabilkan harga saham, meredam ‘noise’ yang tidak produktif, serta fundamentalnya adalah untuk menjaga kepercayaan investor,” tutup Fauzi, mengakhiri pernyataannya dengan penekanan pada stabilitas dan kepercayaan.
Ringkasan
Komisi XI DPR RI mendukung aksi buyback saham yang dilakukan oleh bank-bank Himbara (Bank Mandiri, BNI, dan BRI). Langkah ini dinilai positif sebagai respons terhadap dinamika pasar dan menunjukkan kepercayaan diri manajemen terhadap fundamental perbankan nasional yang kokoh. DPR meyakini buyback dapat meredam volatilitas pasar dan memberikan sinyal bahwa bank Himbara memiliki likuiditas yang memadai, sehingga nasabah dan investor tidak perlu khawatir.
Buyback sering dilakukan saat valuasi saham dianggap undervalued, menunjukkan potensi penguatan saham bank BUMN dalam jangka menengah hingga panjang. Tindakan ini juga mempertegas komitmen manajemen untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap kinerja perbankan Himbara. DPR menekankan bahwa kesehatan bank, kecukupan modal, dan manajemen risiko Himbara telah terpenuhi dengan baik, menjadikan buyback sebagai langkah tambahan yang mempertegas kondisi perbankan yang sehat dan stabil.