Sponsored

DTS 2025: Pemerintah & Industri Pacu Ekonomi Digital Indonesia

Indonesia terus memacu langkah dalam upaya mempercepat transformasi digital yang kini memasuki babak krusial. Momentum penting ini terwujud dalam perhelatan Digital Transformation Summit (DTS) Indonesia 2025 edisi ke-41, yang digelar megah di The Ritz-Carlton Jakarta pada 15–16 Oktober 2025. Acara prestisius ini berhasil mengumpulkan lebih dari 550 eksekutif tingkat C, para pemimpin pemerintahan, dan pionir teknologi untuk secara mendalam membahas arah pembangunan ekonomi digital nasional.

Sponsored

Mengusung tema inspiratif “Golden Opportunities: Indonesia’s Digital Future”, konferensi dua hari yang diselenggarakan oleh Exito Media Concepts ini menjadi forum strategis yang mempertemukan pemerintah dan sektor swasta. Tujuannya adalah untuk memperkuat fondasi ekonomi digital di berbagai lini, mulai dari peningkatan kelincahan bisnis hingga transformasi tenaga kerja yang adaptif di era digital.

Dalam sambutan pembukaannya, Pendiri dan CEO Exito, Rishikesh Shetty, menegaskan bahwa inovasi digital saat ini telah menjadi kekuatan pendorong utama yang membentuk ekosistem teknologi global. Ia menyoroti bahwa investasi teknologi informasi (TI) dunia sedang berada pada puncaknya, diproyeksikan mencapai US$3,4 triliun pada tahun 2025. Pertumbuhan ini didominasi oleh sektor-sektor kunci seperti komputasi awan (cloud computing), kecerdasan buatan (AI), keamanan siber, dan otomatisasi.

Shetty juga menyoroti potensi besar Indonesia. “Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia menunjukkan potensi signifikan, diproyeksikan melonjak dari US$70 miliar pada tahun 2022 menjadi US$150 miliar pada tahun 2025. Peningkatan ini didukung oleh infrastruktur digital yang kuat dan berbagai program inovasi pemerintah,” ujarnya penuh optimisme. Ia menekankan pentingnya adopsi strategi multi-cloud dan operasi berbasis data, sembari mengingatkan tantangan krusial seperti isu keamanan siber dan kesenjangan talenta digital yang harus segera ditangani. “Misi kami adalah memperkuat kolaborasi lintas industri agar dapat bertransformasi, berinovasi, dan tumbuh bersama di masa depan digital yang saling terhubung,” tambah Shetty, menggarisbawahi semangat kebersamaan.

Inovasi dan Kolaborasi Jadi Pilar Utama

Perspektif yang senada turut disampaikan Eryk Budi Pratama, Global IT & Cybersecurity Advisor. Ia menyoroti langkah cepat Indonesia yang mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan digital utama di Asia Tenggara. Eryk menggarisbawahi target ambisius untuk menggandakan nilai ekonomi digital menjadi US$150 miliar pada tahun 2025, sebuah visi yang selaras dengan Peta Jalan Digital Indonesia 2025. Peta jalan ini menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur, layanan e-government, dan pusat data nasional yang kokoh.

Eryk memperkirakan bahwa investasi TI domestik yang diperkirakan melampaui US$13 miliar pada tahun 2025 akan menjadi motor penggerak modernisasi sektor publik maupun swasta. Ia juga menambahkan, “AI, komputasi awan, otomatisasi, dan analitik data akan memainkan peran vital dalam meningkatkan produktivitas serta kualitas layanan publik.” Seiring dengan kemajuan tersebut, ia menekankan pentingnya keamanan siber, mencatat bahwa 70% organisasi di Indonesia kini telah meningkatkan anggaran keamanan mereka dan mengadopsi pendekatan DevSecOps untuk memperkuat ketahanan digital. “Kesuksesan transformasi digital Indonesia akan sangat bergantung pada inklusivitas, kolaborasi, dan inovasi berkelanjutan,” tutup Eryk, memberikan penekanan pada fondasi utama kemajuan.

Kolaborasi Jadi Katalis Digitalisasi Nasional

Selain berfungsi sebagai ajang diskusi strategis yang kaya gagasan, DTS Indonesia 2025 juga sukses menjadi wadah nyata untuk kolaborasi dan kemitraan bisnis. Tercatat lebih dari 550 pengambil keputusan senior memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan pertemuan bisnis satu lawan satu, menjalin aliansi strategis dengan inovator teknologi global. Forum ini secara efektif mempertemukan berbagai pihak, menciptakan sinergi lintas industri yang krusial dalam mendorong digitalisasi nasional secara menyeluruh.

Penutupan DTS Indonesia 2025 menegaskan bahwa transformasi digital Indonesia telah memasuki fase yang sangat krusial. Sepanjang dua hari pelaksanaannya, setiap dialog yang terjadi memunculkan ide-ide baru yang segar, dan setiap kolaborasi yang terjalin membuka peluang inovasi yang tak terbatas. Saat konferensi berakhir, satu pesan utama mengemuka dengan jelas: Indonesia kini sedang menapaki era digital emas—sebuah masa depan cerah di mana teknologi, kepemimpinan yang visioner, dan semangat kolaborasi yang kuat akan menjadi fondasi bagi terciptanya ekonomi yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing global.

Ringkasan

Digital Transformation Summit (DTS) Indonesia 2025 ke-41 membahas percepatan transformasi digital Indonesia, mengumpulkan eksekutif, pemimpin pemerintahan, dan pionir teknologi. Konferensi ini menyoroti pentingnya inovasi digital, investasi TI yang diproyeksikan mencapai US$3,4 triliun secara global, serta potensi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diperkirakan melonjak menjadi US$150 miliar pada tahun 2025.

DTS Indonesia 2025 juga menekankan pentingnya kolaborasi, inovasi, dan inklusivitas untuk mencapai target ekonomi digital Indonesia. Isu keamanan siber dan kesenjangan talenta digital juga menjadi perhatian utama. Forum ini menjadi wadah untuk kolaborasi dan kemitraan bisnis, mendorong digitalisasi nasional secara menyeluruh.

Sponsored