Sponsored

[Foto] Empat gajah dikerahkan bersihkan sisa material banjir di Pidie Jaya Aceh

Di tengah upaya pemulihan pascabanjir bandang yang melanda Desa Meunasah Bie, Pidie Jaya, Aceh, sebuah inisiatif unik dan efektif telah dimobilisasi. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengerahkan empat ekor gajah jinak untuk membantu membersihkan material kayu sisa banjir. Kehadiran gajah-gajah ini menjadi solusi inovatif dalam mempercepat penanganan dampak bencana di wilayah tersebut.

Sponsored

Gajah-gajah perkasa ini ditugaskan untuk mempercepat laju penanganan dan pemulihan dampak banjir, khususnya dalam membersihkan area dari puing-puing dan material kayu yang terbawa derasnya aliran air. Dengan kekuatan dan kelincahan alami mereka, proses pembersihan lokasi dapat berlangsung lebih efisien dan terstruktur.

Menjelaskan detail operasional, Kepala KSDA Wilayah Sigli, Aceh, Hadi Sofyan, menyatakan bahwa tim gajah ini akan beroperasi selama tujuh hari. Misi kemanusiaan dan lingkungan ini dimulai sejak Senin (8/12) dan dijadwalkan berakhir pada Minggu (14/12), menunjukkan komitmen serius dalam upaya rehabilitasi daerah terdampak.

Empat gajah yang terlibat dalam misi penting ini adalah Abu, Mido, Ajis, dan Noni. Mereka beraksi di bawah arahan ketat para mahot atau pawang terlatih, memikul tanggung jawab besar dalam memindahkan material yang tersangkut di rumah-rumah penduduk. Tidak hanya itu, gajah-gajah ini juga membuka kembali akses jalan yang sempat tertimbun bekas banjir, memastikan jalur vital kembali dapat dilalui oleh warga.

Peran gajah-gajah jinak ini tidak berhenti pada pembersihan dan pembukaan akses. Mereka juga akan memberikan bantuan krusial dalam evakuasi di lokasi, termasuk pencarian korban yang belum ditemukan, serta mendukung distribusi logistik. Bantuan ini sangat vital untuk menjangkau para korban banjir di Pidie Jaya yang membutuhkan pasokan dan penanganan segera, menjadikan kehadiran mereka multifungsi dalam respons bencana.

Sponsored