Sponsored

IHSG Anjlok! Bursa Asia Menguat: Apa yang Terjadi?

Pada penutupan sesi perdagangan Senin, 27 Oktober, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penurunan signifikan, anjlok 185,65 poin atau setara dengan 2,24 persen. Kondisi ini membawa IHSG bertengger di level 8.086,07, menandai sentimen negatif yang kuat di bursa saham domestik.

Sponsored

Gambaran pasar menunjukkan dominasi tekanan jual, dengan 509 saham melemah dibandingkan 195 saham yang berhasil menguat. Sementara itu, 106 saham lainnya terpantau stagnan, mencerminkan keraguan investor di tengah pergerakan pasar yang fluktuatif.

Aktivitas perdagangan saham tercatat masif, dengan total volume mencapai 36,22 miliar lembar saham yang berpindah tangan. Nilai transaksi harian menembus Rp 27,01 triliun dari 2.806.157 kali transaksi, sementara kapitalisasi pasar keseluruhan berada di angka Rp 14.857,71 triliun. Sejalan dengan pergerakan IHSG, Indeks LQ45 yang mencakup saham-saham paling likuid turut terkoreksi 14,22 poin atau 1,67 persen, mengakhiri hari di level 837,53.

Berbeda dengan performa domestik, sebagian besar bursa Asia justru menunjukkan tren penguatan pada sore hari yang sama. Indeks Nikkei 225 di Jepang memimpin kenaikan dengan lonjakan 1.212,70 poin (2,46%) menuju 50.512,30. Senada, Indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong menguat 273,55 poin (1,05%) ke 26.433,70, dan Indeks Shanghai Composite (SSEC) China naik 46,63 poin (1,18%) menjadi 3.996,94. Sementara itu, Straits Times Index (STI) Singapura juga membukukan penguatan sebesar 16,34 poin (0,37%) ke level 4.438,55, memperlihatkan divergensi sentimen pasar di kawasan tersebut.

Ringkasan

Pada tanggal 27 Oktober, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan sebesar 2,24 persen, mencapai level 8.086,07. Tekanan jual mendominasi pasar dengan jumlah saham yang melemah jauh lebih banyak daripada yang menguat, dengan volume perdagangan mencapai 36,22 miliar lembar saham dan nilai transaksi harian sebesar Rp 27,01 triliun.

Berlawanan dengan IHSG, sebagian besar bursa Asia justru menguat pada hari yang sama. Indeks Nikkei 225, Hang Seng, Shanghai Composite, dan Straits Times Index semuanya mencatatkan kenaikan, menunjukkan perbedaan sentimen pasar antara Indonesia dan negara-negara Asia lainnya.

Sponsored