Indonesia tengah berpacu dengan waktu untuk mencapai target ambisius bauran energi terbarukan sebesar 42,6 GW pada 2034. Proyek raksasa ini membutuhkan suntikan investasi yang fantastis: US$ 200 miliar atau setara Rp 3.295 triliun (kurs Rp 16.480/US$). Demikian disampaikan Stefanus Ade Hadiwidjaja, Managing Director Investment Holding BPI Danantara, dalam Keynote Speech di Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025 di Jakarta, Kamis (11/9).
Investasi tersebut akan digunakan untuk mengembangkan berbagai proyek energi terbarukan, meliputi energi surya, air, waste to energy (WTE), biomassa, dan battery energy storage system. “Kesempatan investasi dari kebutuhan modal untuk mencapai target ambisius ini mencapai hampir US$ 200 miliar,” tegas Stefanus.
Melihat urgensi waktu dan besarnya peluang, Danantara siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta investor domestik dan global untuk merealisasikan proyek-proyek ini. Pengembangan energi terbarukan skala besar merupakan salah satu dari enam tema investasi utama Danantara, yang direncanakan untuk dijalankan dalam satu hingga dua tahun ke depan.
Salah satu proyek prioritas adalah pengelolaan sampah menjadi energi listrik (WTE). Sebelumnya, CEO Danantara, Rosan Roeslani, telah mengumumkan proses tender proyek WTE yang akan segera dilakukan di beberapa kota besar, antara lain Jakarta, Bandung, Bali, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Proyek WTE ini merupakan bagian dari 33 proyek strategis yang tengah dipersiapkan Danantara. Sektor energi dan pengelolaan sampah menjadi fokus utama dalam portofolio investasi perusahaan ini.
Baca juga:
- Tak Hanya APBN, Menkeu Andalkan Danantara dan Swasta untuk Genjot Investasi
- Perpres Rampung, Bos Danantara Bocorkan Kota Besar Program Waste to Energy
- Danantara Siapkan 33 Proyek Strategis, Termasuk Pengolahan Sampah Jadi Energi
Ringkasan
Indonesia membutuhkan investasi US$200 miliar untuk mencapai target energi terbarukan 42,6 GW pada 2034. Investasi ini akan digunakan untuk mengembangkan berbagai proyek energi terbarukan, termasuk energi surya, air, waste to energy (WTE), biomassa, dan sistem penyimpanan energi baterai. Danantara, perusahaan investasi, siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk merealisasikan proyek-proyek ini.
Salah satu fokus utama Danantara adalah proyek WTE, yang akan segera dilelang di beberapa kota besar di Indonesia. Proyek ini merupakan bagian dari 33 proyek strategis Danantara yang berfokus pada sektor energi dan pengelolaan sampah. Pengembangan energi terbarukan skala besar merupakan prioritas utama investasi Danantara dalam satu hingga dua tahun ke depan.