Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) berencana menerbitkan Patriot Bonds, atau Obligasi Patriotik, dengan tawaran kupon menarik sebesar 2%, di bawah rata-rata bunga pasar. Langkah ini bertujuan untuk menghimpun dana dari konglomerat nasional yang ingin berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia.
Danantara menargetkan penghimpunan dana hingga US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 50 triliun melalui penerbitan obligasi ini. Penerbitan akan dilakukan dalam dua tenor, yaitu lima tahun dan tujuh tahun, masing-masing senilai Rp 25 triliun.
Baca juga:
- TOBA Disebut Kecipratan Proyek Patriot Bonds Danantara, Ini Penjelasan Manajemen
- Danantara Ungkap Skenario Patriot Bonds Himpun Dana Rp50 T, Intip Proyek Incaran
Pandu Sjahrir, Chief Investment Officer Danantara, menjelaskan bahwa Patriot Bonds didasarkan pada prinsip partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama. Skema ini memberikan kesempatan bagi kelompok usaha nasional untuk berpartisipasi dalam agenda pembangunan berkelanjutan, sekaligus memastikan kesejahteraan masyarakat jangka panjang. “Patriot Bonds merupakan instrumen pembiayaan strategis yang umum digunakan di berbagai negara, seperti Jepang dan Amerika Serikat, untuk memperkuat kemandirian pembiayaan nasional,” ungkap Pandu dalam keterangan resmi pada Selasa (26/8).
Menariknya, kupon yang ditawarkan jauh lebih rendah daripada kupon Surat Berharga Negara (SBN). Sebagai perbandingan, kupon Sukuk Ritel (SR023) yang ditawarkan pemerintah saat ini mencapai 6,45% untuk tenor 5 tahun. Perbedaan ini memicu pertanyaan mengenai karakteristik obligasi sejenis yang pernah diterbitkan negara lain.
Karakteristik Patriot Bonds di Negara Lain
Amerika Serikat pernah menerbitkan Patriot Bonds, yang sebenarnya merupakan obligasi tabungan pemerintah Seri EE edisi khusus. Diterbitkan antara Desember 2001 dan Desember 2011, obligasi ini diluncurkan sebagai respons terhadap serangan 11 September 2001 untuk mendanai inisiatif anti-terorisme. Tersedia untuk investor dengan denominasi mulai dari US$50 hingga US$10.000, obligasi ini menawarkan bunga selama 30 tahun (atau hingga pencairan). Obligasi yang diterbitkan sebelum Mei 2005 memiliki suku bunga variabel, sementara yang diterbitkan setelahnya menawarkan suku bunga tetap selama 20 tahun pertama. Sebagai contoh, obligasi yang dibeli pada 2006 akan memiliki suku bunga yang sama hingga 2026, jika tidak dicairkan lebih awal. Patriot Bonds hampir identik dengan obligasi Seri EE, hanya berbeda pada tulisan “Obligasi Patriot” di sertifikat. Meskipun tidak ada penerbitan baru sejak 2011, obligasi yang masih beredar tetap menghasilkan bunga dan dapat dicairkan.
Meskipun tidak secara spesifik menerbitkan Patriot Bonds, Jepang pernah menerbitkan Obligasi Rekonstruksi Nasional pada awal Desember 2011. Diterbitkan dengan kupon 0% dan dijual dengan harga diskon, obligasi ini bertujuan mengumpulkan dana untuk proyek rekonstruksi pasca bencana. Dengan total dana sekitar ¥17,4 triliun (sekitar US$ 124 miliar), obligasi ini memiliki jangka waktu hingga 2037, dan pembayarannya dilakukan melalui pajak tambahan.
Ringkasan
Badan Pengelola Investasi Danantara berencana menerbitkan Patriot Bonds, obligasi patriotik dengan kupon 2%, jauh di bawah rata-rata pasar, untuk menghimpun dana sekitar Rp 50 triliun dari konglomerat nasional guna pembangunan ekonomi. Penerbitan akan dilakukan dalam dua tenor, lima dan tujuh tahun, masing-masing Rp 25 triliun, didasarkan pada prinsip partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama untuk agenda pembangunan berkelanjutan.
Penerbitan ini terinspirasi dari Patriot Bonds AS, obligasi tabungan Seri EE edisi khusus pasca 9/11, dan Obligasi Rekonstruksi Nasional Jepang pasca bencana. Patriot Bonds AS menawarkan bunga hingga 30 tahun dengan suku bunga variabel atau tetap, sementara Obligasi Jepang diterbitkan dengan kupon 0% dan harga diskon untuk proyek rekonstruksi, didanai melalui pajak tambahan. Keduanya menunjukkan bagaimana obligasi patriotik dapat digunakan untuk pendanaan proyek nasional skala besar.