Sponsored

Pelayaran Jaya Hidup Baru (PJHB) IPO Pekan Depan, Harga Pelaksanaan Rp330

Babaumma JAKARTA – PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk. (PJHB), perusahaan jasa angkutan laut untuk alat berat dan kontainer, resmi melakukan penawaran umum perdana saham (IPO). Perseroan menawarkan 480 juta saham atau 25% dari total saham yang akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, dengan harga Rp330 per saham.

Sponsored

Masa pemesanan saham IPO berlangsung pada 31 Oktober–4 November 2025 setelah proses bookbuilding pada 22–27 Oktober 2025. Perusahaan menetapkan harga batas atas karena bookbuilding berada dalam rentang harga Rp310–Rp330 per saham. Penjatahan saham dijadwalkan selesai pada 4 November 2025, disusul distribusi pada 5 November 2025.

“Tanggal Pencatatan 6 November 2025,” dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia, Jumat (31/10/2025). 

: Jejak Dividen, Aset, dan Armada Kapal Hidup Baru (PJHB) Melaju IPO ke Bursa

Perusahaan juga menerbitkan waran dengan rasio 2:1 dan harga tebus Rp330. Pilarmas Investindo Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek pada penawaran ini.

PJHB berdiri pada tahun 2008 dan berbasis di Samarinda, Kalimantan Timur. Perusahaan ini menyediakan layanan freight charter dan time charter menggunakan kapal tipe Landing Craft Tank (LCT). Saat ini, PJHB mengoperasikan lima unit kapal dengan kapasitas 1.300–2.500 ton.

: : Apa Itu MSCI, Daftar Saham dan Mengapa Penting Bagi Investor

Sejak memulai operasionalnya, PJHB melayani pengangkutan alat berat untuk sektor minyak dan gas, pertambangan, perkebunan, hingga mesin industri dan pembangkit listrik. Jaringan layanannya mencakup berbagai wilayah, seperti Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua.

Berdasarkan prospektus awal, total aset perseroan untuk IPO mencapai Rp164,6 per 30 April 2025, melompat tajam dari posisi 31 Desember 2025 sebesar Rp89,5 miliar. Aset tidak lancar per April 2025 berkontribusi terbesar, mencapai Rp145,50 miliar, lompar dari Rp66,09 miliar, sementara aset lancar turun menjadi Rp19,09 miliar dari Rp23,4 miliar. 

: : Gojek (GOTO) Rugi Rp775,55 Miliar per Kuartal III/2025

Dari kinerja laba, PJHB pada 2024 membukukan pendapatan Rp54,66 miliar dan laba kotor Rp22,02 miliar. Setelah dikurangi beban usaha dan pajak, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp17,22 miliar. Sedangkan hingga 30 April 2025, perusahaan telah membukukan pendapatan Rp18,05 miliar dan laba Rp5,8 miliar.

Dalam menyongsong IPO, PJHB mengandalkan lima armada kapal yang dimiliki yakni jenis Landing Craft Tank (LCT). Unit jenis LCT adalah kapal yang dirancang untuk mengangkut kargo, alat berat dari kapal besar ke daratan atau sebaliknya. Kapal ini memiliki struktur yang kokoh dan fleksibel untuk beroperasi di perairan dangkal. Keunggulan utamanya terletak pada kemampuannya untuk bersandar langsung di pantai, daratan, atau dermaga tanpa memerlukan fasilitas bongkar-muat khusus.

Dikutip dari prospektus, PJHB memiliki 5 unit kapal dengan kapasitas angkut antara 1.300 metrik ton hingga 2.500 metrik ton. Perinciannya LCT Cipta Jaya Harapan 7 buatan 2012, LCT Cipta Jaya Harapan 8 (2023), LCT Cipta Jaya Harapan 9 (2010), LCT Cipta Jaya Harapan 10 (2010) dan LCT Lien Star 88 (2009). 

Seluruh kapal digunakan untuk mengangkut alat berat, mesin industri, hingga kontainer antarpelabuhan domestik. Perseroan berencana menambah tiga kapal baru menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) guna meningkatkan kapasitas dan efisiensi layanan logistik laut.

Dalam kebijakan dividen, PJHB melaporkan sejak 2022 hingga 2025, perusahaan tercatat rutin membagikan dividen, baik tunai maupun saham. Dividen terbesar diberikan pada 4 Februari 2025 sebesar Rp70,5 miliar dalam bentuk saham, setara Rp53,31 per saham, disusul pembagian Rp17 miliar dividen tunai pada 5 Maret 2025. Sebelumnya, perusahaan juga menyalurkan dividen tunai masing-masing Rp8 miliar pada Desember 2024 dan Rp2 miliar pada Desember 2022.

Sponsored