Saham Bank Jumbo Anjlok, IHSG Bisnis-27 Dibuka Merah

Babaumma – JAKARTA – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka kurang menggembirakan pada Jumat (29/8/2025). Indeks Bisnis-27, kerja sama Bursa Efek Indonesia dengan Harian Bisnis Indonesia, terpantau melemah 0,84% ke level 522,79 pada pukul 09.14 WIB. Penurunan ini didorong oleh pelemahan sejumlah saham emiten besar, terutama dari sektor perbankan.

Dari 27 saham yang tergabung dalam Indeks Bisnis-27, sebanyak 25 saham mengalami penurunan, sementara dua saham lainnya stagnan. Saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT Indosat Tbk. (ISAT) tercatat tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan hari ini.

Pelemahan indeks dipimpin oleh saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yang terkoreksi 2,36% ke Rp1.240 per saham. Berikutnya, PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) turun 2,35% ke Rp332, dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) melemah 2,21% ke Rp2.210. Saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) juga menunjukkan penurunan signifikan, yakni 1,57% ke Rp7.850. Pelemahan juga terlihat pada saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) (-1,54% ke Rp1.600) dan PT Astra International Tbk. (ASII) (-1,35% ke Rp5.500).

Penurunan harga juga terjadi pada saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) yang melemah 1,22% ke Rp1.210, serta PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) yang terkoreksi 1,89% ke Rp1.040. Saham-saham perbankan besar turut tertekan, dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) turun 0,97% ke Rp4.100, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melemah 1,12% ke Rp4.410, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terkoreksi 0,84% ke Rp4.730.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan kemarin. Seperti yang disampaikan oleh Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, indeks komposit IHSG ditutup naik tipis 0,20% ke posisi 7.952. Namun, Valdy mengingatkan adanya sinyal teknikal yang mengindikasikan tekanan jual, berupa histogram negatif pada MACD dan pembentukan long upper shadow pada grafik IHSG.

Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi melemah menuju support level 7.900, dengan resistance di 8.020 dan pivot di 7.950. Dari sisi sentimen eksternal, pasar mencermati keputusan Bank Sentral Korea Selatan yang mempertahankan suku bunga acuan, serta dampak potensial tarif impor AS sebesar 50% terhadap India. Di Eropa, Jerman akan merilis data penjualan ritel Juli 2025 yang diperkirakan melemah, dan inflasi yang diperkirakan meningkat.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Perdagangan saham di BEI dibuka negatif pada Jumat (29/8/2025), dengan Indeks Bisnis-27 melemah 0,84% ke 522,79. Penurunan ini dipengaruhi oleh pelemahan saham-saham besar, terutama dari sektor perbankan seperti BBRI, BBNI, dan BMRI. Sebanyak 25 dari 27 saham dalam indeks Bisnis-27 mengalami penurunan harga.

Pelemahan indeks juga dipengaruhi oleh penurunan saham-saham seperti KLBF, SCMA, dan BRPT. Meskipun IHSG kemarin ditutup naik tipis, sinyal teknikal menunjukkan potensi tekanan jual. Analisis Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi melemah ke support level 7.900, dengan sentimen eksternal yang perlu diperhatikan.

Tinggalkan komentar