Cara Ternak Kelinci Untuk Pemula, Lengkap !!!

Cara Ternak Kelinci – Kelinci merupakan salah satu hewan yang menggemaskan. Maka tidak heran jika kelinci banyak dipelihara oleh orang-orang. Selain untuk dipelihara, kelinci juga bisa dibudidayakan dan memberikan keuntungan. Untuk melakukan ternak kelinci juga cukup mudah dilakukan, karena hewan ini mampu untuk beradaptasi dan cepat untuk berkembang biak.

Dalam kehidupan manusia, ada dua kelompok kelinci yang popular yakni kelinci hias dan kelinci budidaya. Yang sering dijadikan sebagai hewan peliharaan adalah kelinci hias, sedangkan untuk kelinci yang diternakan untuk dikonsumsi dagingnya dan diambil kulit serta bulunya adalah kelinci budidaya.

Pada awalnya ras kelinci yang diperlakukan layaknya kelinci peliharaan itu ada banyak, tetapi kemudian dimanfaatkan menjadi kelinci pedaging. Ras yang dimaksud mempunyai keunggulan yang sama layaknya kelinci pedaging, mulai dari ukuran tubuhnya yang besar, pertumbuhan serta perkembangbiakannya juga cukup tinggi.

Sebaliknya dengan kelinci yang pada awalnya dikhususkan untuk pedaging, tapi karena bentuk tubuh dan bulunya yang indah, maka dikembangkan jadi kelinci hias yang untuk dipelihara.

Peluang usaha Ternak Kelinci

Bagi kalian para pecinta hewan, dengan beternak kelinci akan mampu memberikan kalian keuntungan dari dua sisi. Sisi yang pertama yakni sebagai alternative pemasukan (keuangan) sementara yang kedua untuk mengembangkan hobi memelihara hewan.

Tentunya kedua peluang tersebut bisa dijalankan bersamaan dengan keuntungan yang berlipat. Meski dengan modal yang kecil, pecinta kelinci masih bisa memulai usaha beternak kelinci dengan skala rumahan dengan modal yang kecil.

Di Indonesia, peluang dari usaha ternak kelinci sangat potensial. Usaha ternak kelinci masih jarang digeluti masyarakat kita untuk saat ini. Padahal, bisnis ternak kelinci ini merupakan ide yang sangat cemerlang karena jumlah pesaingnya yang terbilang minim.

Selain itu, kelinci juga banyak dimanfaatkan sebagai hewan peliharaan dan untuk dikonsumsi. Jika kalian tertarik dengan bisnis ini, maka itu merupakan pilihan yang tepat karena permintaan daging kelinci dipasaran terbilang tinggi.

Dikarenakan permintaan pasar akan kebutuhan daging kelinci yang besar serta pesaing bisnis nya yang rendah, maka nilai jualnya tinggi. Untuk ternak kelinci memang tidaklah mudah karena dibutuhkan ketelatenan dan juga cara perawatan nya yang tepat.

Jika saja saat memberikan pakan salah, maka kelinci bisa mati. Tapi jika kalian memang benar-benar tertarik dengan bisnis ternak kelinci, maka kalian bisa simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Harga jual ternak kelinci

Untuk patokan harga kelinci, kalian bisa membuat dalam hitungan per kg daging yang harganya mulai Rp 28 ribu hingga Rp 50 ribu. Tentunya ini tergantung dari harga daging yang ada dipasaran, anda bisa mengecek secara online di marketplace.

Keuntungan Ternak Kelinci

Jika kalian memilih untuk terjun ke bisnis ternak kelinci yang merupakan bisnis ternak paling dicari oleh para pecinta daging kelinci.

Tetapi, kalian harus memahami tips budidaya kelinci yang mencakup langka-langkah pembuatan dan penempatan kandang, pemilihan indukan, perawatan, pemberian pakan dan lain sebagainya.

Selain dijadikan sebagai peliharaan, kelinci juga dijadikan hewan ternak karena mudah dikembangbiakan sekaligus banyak keuntungan yang bisa didapatkan.

Mungkin peternakan kelinci masih terdengar lazim untuk saat ini karena belum dikenal luas oleh kalangan masyarakat di Indonesia.

Padahal pontensi yang bisa dimanfaatkan dari budidaya kelinci ini ada banyak seperti sebagai hewan peliharaan, dikonsumsi dagingnya, diolah kotorannya jadi pupuk dan lain sebagainya.

Untuk mengulas berbagai keuntungan yang bisa didapat dari beternak kelinci, berikut akan dibahas poin-poin nya dibawah ini.

Di daerah pelosok dan pedesaan, kelinci akan mudah dibudidayakan karena kaya akan sumber makanan alami kelinci seperti jerami dan rerumputan.

Untuk ternak kelinci bisa dilakukan disekitar rumah karena kelinci tidak terlalu menimbulkan banyak limbah seperti sapi atau kambing.

Kelinci bisa dibudidayakan meski dalam skala yang kecil menggunakan kandang vertikal di area rumah atau skala besar untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Ia mempunyai kemampuan reproduksi yang cepat, dimana dalam setahun kelinci bisa berkembang biak 4 hingga 6 kali dengan jumlah sekitar 6 ekor anak disetiap kelahirannya.

Jenis Kelinci hias seperti kelinci angora itu menyimpan potensi sebagai hewan peliharaan dengan nilai jual yang tinggi, yakni kisaran harganya antara Rp 600 ribuan sampai dengan Rp 2 jutaan.

Sementara untuk kelinci pedaging bisa dijadikan sumber daging alternative yang harganya murah dan punya banyak manfaat.

Selain itu, kotoran kelinci juga bisa dimanfaatkan kembali untuk pupuk kandang. Pupuk tersebut nantinya bisa digunakan untuk berbagai jenis tanaman sayur-sayuran, terutama untuk sistem perkebunan organic.

Cara Ternak Kelinci Pemula

budidaya kelinci pemula
Gambar Pinterest

Tak hanya dijadikan sebagai hewan peliharaan, tapi kelinci juga dijadikan pedaging untuk dijadikan daging konsumsi alternatif, selain ayam, kambing atau sapi.

Jadi, bagi kalian yang tertarik untuk melakukan bisnis budidaya kelinci. Maka kalian bisa simak panduan dasar cara untuk ternak kelinci berikut ini.

Panduan dasar untuk ternaka kelinci, mulai dari pemilihan kandang hingga cara merawat kelinci indukan. Kebanyakan orang pada umumnya melakukan budidaya kelinci pedaging untuk diambil dagingnya.

Pasalnya, untuk melakukan budidaya kelinci pedaging ini cukup mudah untuk dilakukan jika dibandingkan dengan budidaya kelinci hias yang membutuhkan lebih banyak penanganan khusus.

Jika dibandingkan dengan hewan ternak lain, kelinci memiliki beberaoa keuntungan yang membuatnya banyak dilirik orang. Salah satunya karena reproduksinya yang cepat dan tidak mengenal musim.

Dalam setahun bahkan kelinci betina indukan bisa melahirkan mulai 16 hingga 20 anak kelinci. Bagaimana penasaran? Jika penasaran, langsung saja simak saja cara ternak kelinci untuk pemula dibawah ini.

Memilih Kandang Ternak Kelinci

Kandang ternak kelinci
gambar Pinterest

Sebelum mulai ternak kelinci, sebaiknya kalian pertimbangkan untuk memiliki kandang ternak yang cukup untuk menampung kelinci serta anakan nya nanti.

Jika kalian berniat untuk membesarkan anakan kelinci nya, maka kalian harus memisahkannya setelah anakan berumur kurang lebih 3 bulan pada kandang masing-masing.

Kelinci termasuk ke golongan hewan territorial yang akan bertarung ketika tempatnya diganggu oleh kelinci lain. Pemisahan kandang juga bisa dilakukan supaya kelinci tidak kawin secara tidak disengaja.

Untuk saran jenis kandang ternak kelinci yaitu bertipe kandang baterai dengan bentuk tingkat dengan ukuran menyesuaikan ukuran dari tubuh kelinci.

Untuk membuat kandang ini, bisa menggunakan material berbahan besi dengan lapisan ram kawat, atau juga bisa menggunakan material lain seperti bamboo atau kayu.

Ketahui Jenis Ras Kelinci

Seperti yang telah disebutkan diatas tadi, kalian harus tahu terlebih dahulu apa tujuan kalian dalam melakukan ternak kelinci, baik itu kelinci hias maupun kelinci pedaging.

Karena itulah, melakukan riset itu penting untuk memilih ras kelinci manakah yang mau dipelihara. Mulai dari harga indukan hingga harga untuk biaya perawatannya.

Di Indonesia sendiri ada berbagai macam ras kelinci hias yang popular, seperti kelinci Netherland Dwarf yang memiliki ukuran tubuh mungil hingga kelinci Lionhead dengan bulu panjangnya.

Sementara itu, adapun juga jenis ras kelinci pedaging yang umum dipelihara, seperti kelinci Flemish Giant, kelinci New Zealand White, hingga kelinci lokal Jawa.

Ketiga ras kelinci pedaging diatas tadi seringkali dijadikan pilihan karena mempunyai ukuran yang besar sehingga bisa menghasilkan banyak daging konsumsi.

Selain itu berdasarkan ukurannya, jenis kelinci yang ukuran badannya sedang hingga raksasa ini bisa melahirkan mulai dari 16 hingga 20 anak kelinci dalam sekali kelahiran.

Memilih Indukan Kelinci

Indukan Kelinci

Sebagai seoarang peternak kelinci yang masih pemula, mungkin kalian akan merasa kesulitan dalam menentukan indukan kelinci yang berkualitas. Pasalnya, jika keliru, maka akan mempengaruhi kualitas dari anakan kelinci ke depannya.

Agar bisa mendapatkan indukan kelinci seperti ini, maka kalian bisa memilikinya melalui peternak yang sudah mempunyai reputasi baik dalam melakukan pembudidayaan kelinci.

Silahkan kalian pilih kelinci yang mempunyai produktivitas bagus dan punya genetic yang berasal dari indukan kelinci yang berkualitas. Jika semakin berkualitas, maka sudah pasti akan mempengaruhi harganya juga.

Selain itu juga ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan ketika melakukan bagian paling penting dalam ternak kelinci, seperti:

Pilihlah indukan yang berasal dari satu ras yang sama, khususnya untuk jenis kelinci yang hias. Kelinci hasil ras campuran umumnya punya kualitas yang kurang baik dan harganya juga rendah dipasaran;

Tetapi untuk kelinci pedaging, kalian bisa melakukan persilangan ras dan rekayasa genetika supaya bisa mendapatkan daging yang lebih banyak dan lain-lainnya;

Jangan pernah untuk mengawinkan induk kelinci yang bersaudara kandung. Selain itu, hindarilah juga mengawinkan kelinci yang berkerabat dekat untuk mencegah cacat pada anakan kelinci;

Indukan kelinci berumur minimal kisaran 6 hingga 7 bulan untuk jenis kelinci kecil-sedang dan 8 hingga 9 bulan untuk jenis kelinci besar;

Kalian pastikan juga bahwa kondisi kesehatan induk kelinci dalam kondisi yang terbaik, tidak ada gejala penyakit seperti diare, infeksi atau punya kecacatan genetik.

Mengawinkan Indukan Kelinci

Kelinci ini berbeda dengan kebanyakan mamalia lainnya yakni, kelinci tidak punya waktu khusus untuk melepaskan sel telurnya. Jadi, kalian bisa dengan bebas mengawinkannya kapan saja.

Jika kalian sudah mempunyai indukan yang berkualitas baik, maka kalian bisa mengikuti beberapa langkah untuk mengawinkan kelinci seperti berikut.

Sebelum kalian mengawinkannya, lakukanlah langkah preventif dengan menggunakan sarung tangan dan baju lengan panjang guna mencegah tingkah laku kelinci menjadi agresif.

Untuk mengawinkan kelinci, kalian bawa kelinci betina ke kandang kelinci jantan dan kalian awasi tingkah lakunya. Jika salah satu kelinci jadi agresif, maka segera keluarkan kelinci betina dan ulangi langkah ini setelah beberapa saat.

Cara untuk mengetahui apakah perkawinan berhasil atau tidak, umumnya kelinci jantan akan menaiki tubuh sang kelinci betina dan akan jatuh ke bagian sisi atau belakangnya setelah melakukan penetrasi.

Kalian perhatikan langkah sebelumnya hingga terjadi sampai dua kali atau lebih. Hal ini karena ketika proses penetrasi pertama, kemungkinan besar kelinci betina masih belum benar-benar melepas sel telurnya.

Jika kelinci sudah tidak menunjukan tingkah laku hendak kawin lagi, maka kalian bisa mengeluarkan kelinci betina nya dari kandang si jantan. Sesuai dengan saran yang sebelumnya, kalian bisa mengulangi proses ini setidaknya 5 jam setelahnya.

Mengetahui Kelinci Betina Hamil

Sesudah proses perkawinan, maka kelinci betian akan mengandung setidaknya selama kurang lebih 28 hingga 33 hari sebelum melahirkan.

Cara untuk mengetahui apakah kelinci betina hamil atau tidak, kalian bisa mengecek nya ketika sudah hari ke 10 hingga ke 14 dengan dua teknik seperti dibawah ini.

Coba untuk melakukan perkawinan ulang, jika sedang hamil, umumnya kelinci betina akan cenderung menolak kawin dengan bertarung atau bertingkah agresif.

Berikutnya menggunakan teknik palpasi yakni dengan meraba bagian bawah perut kelinci untuk merasakan janin anak kelinci yang berada dalam Rahim induknya. Bagi yang masih pemula, cara ini tidak direkomendasikan, karena bisa membuat kelinci betina stress akibat penanganan yang salah.

Jika kedua metode diatas tadi ternyata menunjukan kalua kelinci betina belum hamil, maka kalian bisa mengawinkannya lagi.

Mempersiapkan Proses Kelahiran Anak Kelinci

Jika kelinci sudah dipastikan hamil, maka sebaiknya kalian harus tetap menjaga pola makanya, kebersihan kandang, hingga kondisi lingkungan sekitarnya.

Umumnya, ketika kelinci sedang hamil akan mudah mengalami stress. Jadi, pastikan bahwa kalian mempersiapkan lingkungan yang tersedia cukup cahaya dan juga jauh dari kebisingan.

Langkah lain yang bisa kalian lakukan untuk mempersiapkan proses kelahiran induk kelinci adalah menyediakan tempat khusus melahirkan atau nest box.

Nest bos ditambahkan pada hari ke-25 dengan material yang berupa jerami dan alas kertas untuk menyerap kotoran serta urin dari si induk kelinci. Kalian jangan memberinya terlalu awal karena rentan kotor lebih cepat.

Merawat Kelinci Anakan

Pada masa awal kelahiran, anakan kelinci akan sangat membutuhkan perhatian dari induknya. Saat baru lahir, kondisi anak kelinci akan tanpa bulu, buta dan tuli.

Setelah sekitar 10 hari, barulah anak kelinci sudah menunjukan beberapa bulu serta sudah mulai membuka mata dan telinga mereka. Umumnya induk kelinci akan merawat anaknya hingga usia 4-5 minggu.

Setelah memasuki usia 6 sampai 8 minggu, kalian sudah bisa mulai menyapih anak kelinci dan memisahkannya dengan sang induk. Pastikan bahwa kalian memberikan makanan yang bernutrisi terbaik serta air bersih untuk menjaga kesehatannya.

Di usia 3 bulan atau lebih, maka anak kelinci yang sudah memasuki masa remaja itu bisa dipisahkan ke kandang masing-masing yang bertujuan untuk mencegah terjadinya perilaku agresif dan territorial diantara mereka.

Lalu pada usia berapakah kelinci sudah bisa untuk dijual? Umumnya anakan kelinci sudah bisa kalian jual setelah usia 3 hingga 4 bulan asalkan kondisinya stabil dan bisa dirawat secara terpisah.

Tapi untuk kelinci jenis pedaging, kalian mungkin bisa merawatnya dalam jangka waktu yang lebih lama sekitar 8 sampai 9 bulan yang dibarengi dengan pemberian nutrisi dan juga perawatan terbaik.

Akhir Kata

Untuk menjadi seorang peternak kelinci yang sukses diperlukan cara ternak kelinci yang baik dan benar. Selamat mencoba dan semoga sukses !!!

Tinggalkan komentar