
Cloudflare gangguan, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat yang berperan sebagai infrastruktur vital internet, mengalami gangguan teknis yang belum teridentifikasi pada Selasa (18/11) waktu setempat. Gangguan ini memicu lonjakan pesan galat “500 Internal Server Error” pada berbagai layanan digital global, termasuk media sosial dan sejumlah aplikasi AI.
Sejumlah situs besar di seluruh dunia mengalami downtime pada Selasa (18/11). Layanan seperti OpenAI, termasuk ChatGPT dan Sora, platform X milik Elon Musk, serta situs BMKG sempat tidak dapat diakses. Berdasarkan pantauan Downdetector, yang juga sempat mengalami gangguan bagi sebagian penggunanya, masalah ini mulai berangsur membaik setelah beberapa jam.
Pada pukul 09.57 waktu AS atau sekitar 21.57 WIB, Cloudflare mengumumkan telah melakukan perbaikan. Meski demikian, sebagian pengguna masih mungkin menghadapi kendala saat mengakses dasbor online mereka.
Cloudflare, yang memiliki tugas melindungi jutaan situs web dari serangan berbahaya seperti Distributed Denial of Service (DDoS), mencatat lonjakan lalu lintas tidak biasa pada salah satu layanannya sejak pukul 11.20 pagi waktu Inggris. Juru bicara perusahaan menyatakan, lonjakan tersebut menyebabkan beberapa lalu lintas yang melewati jaringan mereka mengalami galat.
Cloudflare Gangguan Kecil Kemungkinan karena Serangan Siber
Selama perbaikan, layanan enkripsi Warp di London sempat dinonaktifkan, sehingga pengguna di wilayah tersebut mengalami gagal koneksi. Teknisi Cloudflare dijadwalkan melakukan pemeliharaan pusat data di Tahiti, Los Angeles, Atlanta, dan Santiago (Chili), meskipun belum jelas apakah kegiatan ini terkait dengan gangguan yang terjadi.
Ahli Keamanan Siber, Prof. Alan Woodward dari Surrey Centre for Cyber Security, menyebut Cloudflare sebagai
“perusahaan terbesar yang belum pernah Anda dengar” dan “penjaga gerbang” internet. Ia menjelaskan bahwa
Cloudflare memantau lalu lintas situs untuk melindunginya dari serangan DDoS, di mana pengguna jahat mencoba membanjiri situs dengan permintaan berlebihan.
Gangguan Cloudflare muncul kurang dari sebulan setelah pemadaman di Amazon Web Services. Woodward menekankan bahwa hanya sedikit perusahaan yang mendominasi infrastruktur internet, sehingga ketika salah satunya mengalami galat, dampaknya langsung terlihat. Ia menilai kecil kemungkinan gangguan ini akibat serangan siber, karena layanan sebesar Cloudflare dirancang untuk menghindari risiko Single Point of Failure (SPOF).
Penyebab Cloudflare Gangguan Penyebab Cloudflare Gangguan (Katadata)
Penyebab Cloudflare gangguan disebabkan oleh file konfigurasi otomatis untuk mengelola lalu lintas ancaman (threat traffic) yang membesar melebihi ukuran normal, sehingga memicu crash pada sistem perangkat lunak yang mengatur aliran data sejumlah layanan. Lonjakan lalu lintas yang tidak biasa ini terdeteksi sekitar pukul 05.20, perusahaan menegaskan tidak ada indikasi gangguan disebabkan oleh serangan siber atau aktivitas berbahaya.
“Karena pentingnya layanan Cloudflare, setiap gangguan tidak dapat diterima. Kami meminta maaf kepada pelanggan dan seluruh internet atas ketidaknyamanan hari ini,” ujar juru bicara Cloudflare, Rabu (19/11/2025).
Cloudflare mengelola dan mengamankan sekitar 20% situs web global, termasuk perlindungan terhadap serangan distributed denial of service (DDoS). Setelah insiden ini, saham Cloudflare turun lebih dari 2%. Gangguan ini terjadi kurang dari sebulan setelah Amazon Web Services (AWS) mengalami pemadaman yang memengaruhi banyak layanan internet, dan beberapa hari kemudian Microsoft Azure serta Microsoft 365 juga sempat mengalami outage global.
Sebelumnya, pada Juli 2024, pembaruan perangkat lunak bermasalah dari CrowdStrike juga pernah memicu gangguan besar hingga menghentikan layanan penerbangan dan rumah sakit.
Cloudflare gangguan, menunjukkan betapa krusialnya peran perusahaan dalam menjaga kelancaran internet global. Gangguan teknis yang terjadi memicu lonjakan galat di berbagai layanan digital, termasuk media sosial dan aplikasi AI.
Kejadian ini menegaskan bahwa ketika infrastruktur vital seperti Cloudflare mengalami masalah, dampaknya langsung terasa luas, sehingga pengawasan dan pemeliharaan sistem menjadi sangat penting untuk mencegah gangguan serupa di masa mendatang.