Danantara & Badan Gizi Kerja Sama Biayai Pembangunan Dapur MBG

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah menorehkan langkah strategis penting dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama Badan Gizi Nasional (BGN). Kolaborasi vital ini bertujuan untuk memperkuat skema pembiayaan dalam pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang merupakan pilar utama dalam mendukung kesuksesan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pelaksanaan kerja sama ini akan difasilitasi melalui PT Danantara Asset Management (Persero).

Rosan Roeslani, CEO Danantara, dalam keterangan resminya yang dirilis Jumat (21/11), menegaskan bahwa Program MBG merupakan fondasi esensial bagi pembangunan kualitas generasi penerus bangsa. “Melalui dukungan pembiayaan yang terstruktur, akuntabel, dan transparan, Danantara Indonesia berkomitmen penuh untuk memperkuat seluruh ekosistem layanan gizi nasional, memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di penjuru Indonesia,” ujar Rosan.

Lebih lanjut, Rosan menjelaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya sebatas perjanjian, namun mencerminkan sebuah sinergi strategis yang kuat antara pemerintah, sektor perbankan, dan lembaga pengelola investasi negara. Tujuannya jelas, yakni memastikan Program MBG memiliki infrastruktur pendukung yang kokoh dan berkelanjutan. Menurutnya, skema pembiayaan yang disepakati jauh melampaui sekadar penyediaan dana; ini adalah tentang membangun fondasi tata kelola yang konsisten, berlandaskan transparansi, serta dioperasikan oleh tim yang profesional dan berintegritas.

“Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih terintegrasi dan inklusif, percepatan pembangunan SPPG dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan mutu layanan gizi secara signifikan, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat serta memacu pertumbuhan ekonomi lokal yang berkesinambungan,” papar Rosan, menggarisbawahi multi-dimensi manfaat dari kerja sama ini.

Sebagai entitas pengelola investasi dan aset strategis negara, Danantara Indonesia berperan krusial dalam mendukung Program MBG. Danantara menyediakan skema pembiayaan yang terarah dan mudah diakses oleh para pelaku usaha, demi mempercepat pembangunan SPPG di seluruh wilayah. Melalui fasilitasi akses kredit dengan persyaratan yang seragam di seluruh mitra perbankan di bawah pengelolaan Danantara Indonesia, proses pembangunan SPPG diharapkan dapat berjalan lebih cepat, dilakukan secara profesional, dan mampu menghasilkan layanan gizi yang lebih konsisten serta berkualitas bagi masyarakat.

Menanggapi inisiatif ini, Dadan Hindayana, Kepala BGN, menekankan bahwa ketersediaan SPPG yang memadai merupakan kunci vital bagi keberhasilan Program MBG. “Kolaborasi erat dengan Danantara Indonesia akan secara signifikan memperkuat kapasitas kami untuk memperluas jangkauan layanan gizi. Perluasan ini akan dilakukan secara terukur, efektif, dan dengan kualitas yang terjamin di setiap daerah,” tutur Dadan, menyambut baik dukungan strategis ini.

Dari perspektif ketahanan gizi nasional, pembangunan SPPG menjadi aspek yang sangat krusial. Kehadiran SPPG memastikan layanan gizi dapat disalurkan secara rutin, cepat, dan selalu memenuhi standar gizi yang telah ditetapkan. Lebih dari sekadar titik distribusi makanan bergizi, SPPG juga mengemban fungsi ganda sebagai pusat edukasi penting bagi keluarga mengenai pola makan sehat, sekaligus menjadi fondasi untuk membangun manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan inovatif di masa depan.

Dadan menambahkan, melalui program ini, SPPG memegang peran ganda sebagai infrastruktur pelayanan publik dan infrastruktur pembangunan manusia. Selain fokus pada pemenuhan gizi bagi anak-anak dan ibu menyusui, program ini secara cerdas dirancang untuk memperkuat rantai ekonomi lokal. Caranya adalah dengan melibatkan secara aktif Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pangan, koperasi desa, petani, peternak, serta nelayan sebagai bagian integral dari mata rantai pasokan dapur SPPG.

Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini berkomitmen penuh untuk mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, akuntabilitas, dan transparansi di setiap tahapnya. Pengaturan teknis lebih lanjut akan disusun melalui perjanjian kredit yang konkret antara mitra perbankan dan debitur. Mekanisme ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap pembangunan SPPG berjalan terarah, efisien, dan sepenuhnya sesuai dengan kebijakan serta regulasi yang berlaku.