
Pemerintah Indonesia dan Inggris telah mencapai kesepakatan kerja sama maritim yang bernilai fantastis, mencapai £4 miliar atau setara dengan Rp 87 triliun, mengacu pada kurs Rp 21.837 per poundsterling. Kemitraan strategis ini diharapkan dapat membawa dampak signifikan bagi kedua negara.
Tonggak baru dalam sejarah hubungan bilateral ini bermula dari panggilan video antara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto pada Sabtu (22/11). Dalam percakapan penting tersebut, kedua pemimpin bersepakat untuk meluncurkan Indonesia-UK Strategic Partnership secara resmi, menandai babak baru kolaborasi yang lebih erat. Hal ini sebagaimana dikutip dari akun Instagram Sekretariat Kabinet pada tanggal yang sama.
Menurut keterangan resmi pemerintah Inggris melalui situs gov.uk, fokus utama kemitraan ini adalah Program Kemitraan Maritim (MPP) yang dipimpin oleh perusahaan pertahanan Inggris, Babcock. Program ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan maritim Angkatan Laut Indonesia serta menyediakan lebih dari 1.000 kapal untuk armada penangkapan ikan. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi makanan laut domestik, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Proses pembangunan kapal-kapal tersebut akan dilakukan di Indonesia, dengan memanfaatkan keahlian galangan kapal Inggris. Kolaborasi ini tidak hanya mentransfer teknologi, tetapi juga diperkirakan akan menciptakan sekitar 1.000 lapangan kerja di Inggris. Mayoritas posisi akan tersedia di galangan kapal Babcock di Rosyth, sementara sebagian lainnya tersebar di lokasi perusahaan di Bristol dan galangan kapal Devonport.
Di Indonesia, program ini akan memicu investasi besar dalam pembuatan kapal lokal, memberikan dorongan vital bagi industri maritim. Dampak positifnya juga mencakup revitalisasi komunitas nelayan, penguatan pertahanan dan keamanan maritim Indonesia, serta peningkatan ketahanan pangan, yang merupakan salah satu prioritas utama Presiden Prabowo.
Lebih lanjut, inisiatif ini dirancang untuk mewujudkan ambisi Indonesia dalam meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan, tanpa mengabaikan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati lautnya yang tak tertandingi. Ini menunjukkan komitmen terhadap pertumbuhan ekonomi yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.
Perdana Menteri Keir Starmer dalam keterangan pers pada Sabtu (22/11) menegaskan, “Selain memperkuat kolaborasi dalam menjaga laut yang aman, sehat, dan terlindungi, program ini akan mendukung ribuan lapangan kerja di Inggris dan Indonesia.” Pernyataan ini menggarisbawahi dimensi ganda kemitraan ini, baik untuk lingkungan maupun ekonomi.
Ia menambahkan, “Program ini akan mempercepat upaya Presiden Prabowo dalam mewujudkan ketahanan pangan. Ini adalah awal dari era baru kerja sama Inggris–Indonesia, mewujudkan pertumbuhan, keamanan, dan keberlanjutan bagi kedua negara.” Hal ini menandai visi jangka panjang dari kemitraan yang saling menguntungkan ini.
Selain pembahasan mengenai sektor maritim, kedua pemimpin negara juga menyoroti percepatan Economic Growth Partnership. Dikutip dari akun Instagram Sekretariat Kabinet, Presiden Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia untuk memperluas kolaborasi yang dapat mendorong penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Di sektor pendidikan, PM Starmer menaruh perhatian khusus pada rencana ekspansi kehadiran universitas-universitas terkemuka Inggris di Indonesia. Pemerintah Inggris juga berkomitmen untuk menyediakan hingga 10.000 beasiswa bagi pelajar Indonesia, membuka peluang besar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Tidak hanya isu bilateral, Presiden Prabowo dan PM Starmer juga mendiskusikan perkembangan situasi di Gaza. Mereka menekankan kebutuhan mendesak untuk menghadirkan pasukan stabilisasi internasional guna melindungi warga sipil dan memastikan kelancaran bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut.
Pertemuan virtual ini merupakan langkah awal yang krusial menuju agenda bersama yang akan dibahas lebih lanjut pada awal tahun mendatang. Ini sekaligus menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk membangun kemitraan yang inklusif, visioner, dan memberikan manfaat nyata bagi semua pihak.
Ringkasan
Indonesia dan Inggris telah menyepakati kerja sama maritim senilai Rp 87 triliun. Kemitraan strategis ini dimulai dengan peluncuran Indonesia-UK Strategic Partnership, yang difokuskan pada Program Kemitraan Maritim (MPP) dipimpin oleh Babcock untuk meningkatkan kemampuan maritim Angkatan Laut Indonesia dan menyediakan lebih dari 1.000 kapal penangkap ikan.
Program ini akan melibatkan pembangunan kapal di Indonesia dengan keahlian Inggris, menciptakan lapangan kerja di kedua negara dan investasi besar dalam pembuatan kapal lokal. Selain sektor maritim, dibahas pula percepatan Economic Growth Partnership, ekspansi universitas Inggris di Indonesia, dan komitmen pemberian 10.000 beasiswa bagi pelajar Indonesia. Kedua pemimpin juga membahas situasi di Gaza, menekankan perlunya pasukan stabilisasi internasional dan bantuan kemanusiaan.