
Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat 319 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat kini beralih fungsi sementara menjadi dapur umum untuk melayani kebutuhan pangan pengungsi terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan distribusi paket makan bergizi gratis (MBG) bagi para pengungsi menyasar ke seluruh kelompok masyarakat, termasuk mereka yang tidak berada pada usia sekolah. “Di pengungsian semua menerima manfaat,” kata Dadan lewat pesan singkat WhatsApp pada Selasa (9/12).
Dadan menyampaikan laporan terkini terkait situasi SPPG di tiga provinsi terdampak bencana di Sumatra. Di Provinsi Aceh, ada 105 SPPG menangani para pengungsi, sedangkan 164 SPPG tetap melayani secara reguler. Pada saat yang sama, 161 SPPG berhenti beroperasi, dan 47 lainnya belum memberikan keterangan mengenai status layanan.
Di Sumatra Utara, 148 SPPG aktif menangani pengungsi, sedangkan 32 SPPG tercatat telah berhenti. Adapun di Sumatra Barat, 66 SPPG turut melayani kebutuhan pengungsi, dan 8 SPPG telah menghentikan layanannya.
Dosen Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menyampaikan BGN secara spesifik menanggung pembiayaan makan satu kali. Adapun pelayanan makan pagi dan malam bagi para pengungsi dilakukan oleh relawan dengan bahan pangan yang berasal dari sumbangan para dermawan.
“Untuk sekali makan biaya BGN. Ada yang melayani makan pagi dan malam dengan bahan dari sumbangan dermawan,” ujar Dadan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, 962 orang meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat berdasarkan data sementara hingga Selasa (9/12). Sebanyak 291 orang masih dalam proses pencarian, sedangkan lebih dari 5.000 orang mengalami luka-luka.
BNPB menjelaskan, jumlah korban meninggal dunia di Provinsi Aceh saat ini mencapai 389 jiwa, sedangkan 62 orang hilang dan lebih dari 4.000 warga terluka. Korban jiwa di Sumatra Utara mencapai 338 orang, dengan 136 orang hilang dan 650 orang luka-luka. Adapun rekapitulasi sementara korban bencana di Sumatra Barat menunjukan, ada 235 orang meninggal, 93 hilang dan 113 luka-luka.
Bencana yang menyapu 52 kabupaten/kota di tiga provinsi ini juga menyebabkan lebih dari 975 ribu warga mengungsi. Secara keseluruhan, peristiwa ini turut merusak lebih dari 157 ribu rumah warga.