BI Rate Turun, Bank Mandiri Potong Bunga Kredit!

Babaumma – JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) merespon penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 25 bps menjadi 5% pada Agustus 2025 dengan melakukan penyesuaian bunga kredit. Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menjelaskan bahwa penyesuaian ini mempertimbangkan kondisi likuiditas industri perbankan, struktur biaya dana (cost of fund), dan strategi komunikasi dengan nasabah.

“Bank Mandiri telah menyesuaikan suku bunga kredit pada segmen yang mengacu pada BI Rate, sejalan dengan penurunan BI Rate,” ujar Novita dalam keterangan resminya, Rabu (27/8/2025).

Bank Mandiri: Dampak Penurunan BI Rate Terhadap Kinerja

Meskipun portofolio kredit yang langsung terpengaruh BI Rate relatif kecil dibandingkan total portofolio, BMRI memperkirakan penurunan yield kredit sekitar 10-15 bps. Namun, dampaknya terhadap pendapatan bunga perusahaan dinilai minimal. Hal ini dapat diatasi melalui strategi peningkatan porsi kredit ritel dan UMKM, sambil menjaga keseimbangan portofolio wholesale.

Bank Mandiri Dukung Penurunan BI Rate untuk Pertumbuhan Ekonomi RI

Hingga Mei 2025, kredit wholesale Bank Mandiri tumbuh signifikan sebesar 15,8% (year on year/YoY), melampaui rata-rata industri yang hanya mencapai 8,43% YoY. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 14,2% YoY. Sementara itu, segmen ritel tumbuh sebesar 8,95% YoY, sejalan dengan tren industri. Pertumbuhan ini, menurut Novita, menunjukkan tingginya minat pasar terhadap produk-produk Bank Mandiri.

Dana Kelolaan Investasi Bank Mandiri Hampir Rp40 Triliun, Produk Ditambah

Novita juga menekankan bahwa kualitas kredit Bank Mandiri tetap terjaga, tercermin dari rasio nonperforming loan (NPL) yang berada di angka 1,06% (bank only) pada periode yang sama. Angka ini lebih rendah dari rata-rata industri. “Pertumbuhan yang sehat dan prinsip kehati-hatian tetap menjadi prioritas kami untuk menghadapi dinamika ekonomi dan pasar,” tambahnya.

Keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan BI Rate dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 19-20 Agustus 2025 disambut positif oleh Bank Mandiri. Novita menyatakan kesiapan perseroan untuk bersinergi dengan otoritas moneter dalam mendorong pertumbuhan kredit yang sehat, terukur, dan berpihak pada masyarakat serta pelaku usaha, sebagai bentuk komitmen dalam mendukung perekonomian nasional.

Ringkasan

Bank Mandiri merespon penurunan BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5% dengan menyesuaikan suku bunga kredit pada segmen yang mengacu pada BI Rate. Meskipun dampak penurunan yield kredit diperkirakan hanya sekitar 10-15 bps dan minimal terhadap pendapatan bunga, Bank Mandiri akan meningkatkan porsi kredit ritel dan UMKM untuk mengimbanginya. Pertumbuhan kredit wholesale, KPR, dan ritel Bank Mandiri tetap positif hingga Mei 2025.

Bank Mandiri menilai penurunan BI Rate positif untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menyatakan kesiapan untuk bersinergi dengan Bank Indonesia. Kualitas kredit Bank Mandiri tetap terjaga dengan NPL di angka 1,06%, lebih rendah dari rata-rata industri. Pertumbuhan yang sehat dan prinsip kehati-hatian tetap menjadi prioritas Bank Mandiri dalam menghadapi dinamika ekonomi.

Tinggalkan komentar