Aliran dana asing yang deras mendorong kenaikan signifikan saham perbankan di pasar modal Indonesia. Fenomena ini mencerminkan kepercayaan investor global terhadap stabilitas dan prospek ekonomi Indonesia yang positif. Meningkatnya arus modal asing memperkuat permodalan bank, meningkatkan likuiditas, dan secara alami mendorong kenaikan nilai saham, menciptakan pasar yang lebih dinamis dan peluang investasi baru.
Namun, bagi investor pemula, euforia kenaikan saham perbankan bisa menjadi jebakan. Kurangnya pengalaman dan kemampuan analisis fundamental dapat berujung pada kerugian. Dody Mardiansyah, Head of IPOT Fund & Bond PT Indo Premier Sekuritas, menekankan pentingnya analisis mendalam sebelum berinvestasi di saham perbankan. “Momentum kenaikan memang menarik, tetapi bisa membingungkan bagi pemula,” ujarnya pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Sebagai alternatif yang lebih aman, Dody menyarankan investor pemula untuk mempertimbangkan reksa dana saham. Reksa dana, yang dikelola oleh profesional, menawarkan portofolio terdiversifikasi dan mengurangi risiko. Ia mencontohkan Power Fund Series (PFS) dengan kode XIPB, yang berfokus pada saham-saham perbankan berperingkat investment grade. “Produk ini memungkinkan pemula menikmati pertumbuhan saham bank dengan risiko yang lebih terukur,” jelasnya.
Kenaikan ini tercermin dalam penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada perdagangan Rabu, 27 Agustus 2025, IHSG ditutup menguat 0,38 persen atau 30,49 poin, mencapai level 7.936. Sektor perbankan menjadi penggerak utama kenaikan ini, meskipun aksi jual asing masih berlanjut.
Saham-saham bank besar (“big bank”) menunjukkan aktivitas perdagangan yang tinggi dengan tren positif. Saham BBRI, misalnya, direkomendasikan oleh analis untuk special buy dengan target jangka pendek di kisaran Rp4.170–Rp4.230. Meskipun masuk dalam daftar saham yang dilepas asing, saham BMRI dan BBCA tetap menjadi incaran investor.
Ringkasan
Aliran dana asing yang besar telah mendorong kenaikan signifikan saham perbankan di Indonesia, mencerminkan kepercayaan investor global terhadap ekonomi Indonesia. Namun, bagi pemula, investasi langsung di saham perbankan berisiko tinggi karena membutuhkan analisis mendalam. Kenaikan IHSG, didorong sektor perbankan, menunjukkan pasar yang dinamis namun juga penuh tantangan.
Sebagai alternatif yang lebih aman, reksa dana saham, seperti Power Fund Series (XIPB), direkomendasikan. Reksa dana menawarkan diversifikasi portofolio dan pengelolaan profesional, mengurangi risiko bagi investor pemula yang ingin memanfaatkan pertumbuhan sektor perbankan. Produk ini memungkinkan partisipasi dalam keuntungan sektor perbankan dengan risiko yang lebih terkontrol.