Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia (LNHAM) membentuk Tim Independen Pencari Fakta untuk menyelidiki kericuhan demonstrasi yang terjadi di Indonesia sejak akhir Agustus hingga awal September 2025. Tim ini terdiri dari berbagai lembaga terkemuka, termasuk Komnas HAM, Komnas Perempuan, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ombudsman RI, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dan Komisi Nasional Disabilitas (KND).
Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, menjelaskan bahwa penyelidikan akan mencakup berbagai aspek kericuhan demonstrasi yang dimulai pada 25 Agustus 2025. Pengumpulan fakta akan dilakukan secara komprehensif, melibatkan masyarakat, korban, dan pemerintah pusat. Masing-masing lembaga dalam LNHAM akan fokus pada area keahliannya. Misalnya, Komnas Perempuan akan meneliti dampak kerusuhan terhadap perempuan, sementara KND akan fokus pada penyandang disabilitas yang menjadi korban.
“Kewenangan masing-masing lembaga HAM ini berbeda,” ujar Anis pada Jumat (12/9). “Di situ kekuatan tim ini, karena akan saling melengkapi informasi yang kami dapatkan secara komprehensif.” Tim ini berkomitmen untuk bekerja cepat dan akan merilis temuannya secara resmi kepada Pemerintah dan DPR RI.
Komisioner Komnas Perempuan, Sondang Frishka, menambahkan bahwa investigasi independen ini bertujuan mengungkap potensi dalang di balik kericuhan, baik dari kalangan aparat negara maupun non-negara. Ia menegaskan bahwa tim ini berbeda dari tim investigasi yang direncanakan pemerintah. LNHAM, kata Sondang, sengaja menunggu kesepakatan kerangka kerja agar penyelidikan lebih efisien dan efektif.
“Ini murni inisiatif kami,” tegas Sondang. “Begitu seluruh mekanisme kerja disepakati, diharapkan tim bisa bekerja lebih efektif.” Kementerian Dalam Negeri mencatat aksi unjuk rasa terjadi di 107 lokasi di seluruh Indonesia sejak 25 Agustus 2025, mengakibatkan berbagai kerugian.
Komnas HAM melaporkan sedikitnya 10 orang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut. Berdasarkan temuan mereka, beberapa korban tewas diduga akibat tindakan kekerasan aparat kepolisian. Investigasi menyeluruh oleh Tim Independen Pencari Fakta ini diharapkan dapat mengungkap kebenaran di balik peristiwa tersebut dan memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Ringkasan
Tim Independen Pencari Fakta dibentuk oleh Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia (LNHAM) untuk menyelidiki kerusuhan demonstrasi di Indonesia pada akhir Agustus hingga awal September 2025. Tim ini terdiri dari enam lembaga HAM terkemuka, termasuk Komnas HAM, Komnas Perempuan, KPAI, Ombudsman RI, LPSK, dan KND, yang masing-masing fokus pada bidang keahliannya untuk penyelidikan komprehensif. Penyelidikan mencakup berbagai aspek kerusuhan, termasuk dampak terhadap perempuan dan penyandang disabilitas.
Investigasi independen ini bertujuan mengungkap potensi dalang kerusuhan, baik dari aparat negara maupun non-negara, dan berbeda dari tim investigasi pemerintah. Tim ini berkomitmen untuk bekerja cepat dan merilis temuannya kepada Pemerintah dan DPR RI. Komnas HAM mencatat sedikitnya 10 korban meninggal dunia, beberapa diduga akibat kekerasan aparat, sehingga investigasi diharapkan mengungkap kebenaran dan mencegah kejadian serupa.