Rupiah Menguat! BI Pastikan Suplai Dolar Membaik

Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan positif dalam pasokan dolar di pasar domestik. Kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) terbukti efektif, mendorong peningkatan konversi dolar ke rupiah. Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, mengungkapkan angka konversi yang mengesankan: 87 persen dari devisa hasil ekspor telah dikonversi ke rupiah.

“Konversi DHE yang mencapai 87 persen menunjukkan peningkatan signifikan suplai dolar di pasar,” ujar Destry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI September 2025 di Jakarta, Rabu (17/9/2025). Keberhasilan ini diperkuat oleh penempatan dana eksportir pada instrumen Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) yang mencapai 4,4 miliar dolar AS, dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) yang meningkat menjadi 522 juta dolar AS.

Lebih lanjut, Destry memaparkan capaian transaksi mata uang lokal (local currency transaction/LCT) hingga Agustus 2025. Angka tersebut telah melampaui capaian tahun 2024, mencapai 16,4 miliar dolar AS dibandingkan 12,5 miliar dolar AS di tahun sebelumnya. Dengan empat bulan tersisa di tahun 2025, potensi peningkatan LCT masih sangat terbuka.

Kondisi ini sejalan dengan pernyataan Gubernur BI, Perry Warjiyo, yang menegaskan solidnya Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan ketahanan eksternal negara. Surplus neraca perdagangan pada Juli 2025 mencapai 4,2 miliar dolar AS, ditopang oleh ekspor komoditas pertanian dan produk manufaktur.

Dari sisi arus modal, investasi portofolio ke Surat Berharga Negara (SBN) hingga 15 September 2025 mencatat net inflows sebesar 432 juta dolar AS. Angka ini melanjutkan tren positif surplus 1,6 miliar dolar AS pada kuartal II 2025. Posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2025 tercatat 150,7 miliar dolar AS, setara dengan 6,3 bulan impor – jauh di atas standar kecukupan internasional tiga bulan impor.

Melihat data tersebut, BI memproyeksikan NPI 2025 tetap positif, dengan defisit transaksi berjalan yang rendah, diperkirakan berada pada kisaran 0,5–1,3 persen dari PDB. Meskipun ketidakpastian global masih tinggi, surplus transaksi modal dan finansial tetap diprediksikan akan berlanjut. Hal ini menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia yang semakin kuat.

Ringkasan

Rupiah menguat seiring membaiknya pasokan dolar di pasar domestik. Konversi devisa hasil ekspor (DHE) SDA mencapai 87%, dengan penempatan dana eksportir di SVBI dan SUVBI mencapai 4,4 miliar dolar AS dan 522 juta dolar AS. Transaksi mata uang lokal (LCT) hingga Agustus 2025 mencapai 16,4 miliar dolar AS, melampaui capaian tahun sebelumnya.

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tetap solid, didukung surplus neraca perdagangan Juli 2025 sebesar 4,2 miliar dolar AS dan net inflows investasi portofolio ke SBN sebesar 432 juta dolar AS hingga 15 September 2025. Cadangan devisa mencapai 150,7 miliar dolar AS (6,3 bulan impor), dan BI memproyeksikan NPI 2025 tetap positif dengan defisit transaksi berjalan rendah (0,5-1,3% dari PDB).

Tinggalkan komentar