Sponsored

Bio Baiting: Tren Kencan Online Toxic yang Wajib Kamu Tahu!

Di era digital ini, aplikasi kencan online telah menjadi jembatan bagi banyak individu untuk mencari koneksi dan menemukan pasangan. Namun, di tengah kemudahan akses ini, sebuah fenomena yang disebut bio baiting kini mencuat, menimbulkan keresahan di kalangan penggunanya. Alih-alih menyajikan gambaran diri yang jujur dan otentik, profil bio justru dimanfaatkan untuk menciptakan ilusi, sebuah kebohongan yang dirancang untuk menarik hati. Lantas, apa sebenarnya bio baiting itu, dan sejauh mana dampak serta bahayanya dalam lanskap kencan online?

Sponsored

Apa Itu Bio Baiting?

Menurut laporan dari New York Post, bio baiting didefinisikan sebagai praktik overselling atau tindakan melebih-lebihkan deskripsi diri dalam profil aplikasi kencan online. Tujuannya sangat jelas: untuk memoles citra diri agar tampak lebih memikat dan menarik di mata calon pasangan, seringkali jauh melampaui realitas. Meskipun praktik ini pada awalnya mungkin terlihat tidak memiliki risiko besar karena hanya berfungsi sebagai umpan perhatian, dampaknya ternyata cukup mendalam. Banyak pengguna yang pada akhirnya merasakan kekecewaan mendalam ketika pertemuan tatap muka mengungkap ketidaksesuaian antara profil yang memukau dan pribadi yang sebenarnya.

Membuat Kesan Tidak Jujur

Survei yang dilakukan oleh Indy100 menyoroti bahwa para pelaku bio baiting kerap menuliskan hobi atau aktivitas yang sama sekali tidak mereka miliki atau lakukan, seperti bermain ski, menunggang kuda, membaca buku-buku tertentu, atau keahlian memasak. Akibatnya, seluruh proses pendekatan yang terjalin melalui aplikasi kencan terasa sarat kepalsuan. Sylvia Linzalone, seorang karyawan di aplikasi Wisp, menegaskan pandangan ini. Dikutip dari New York Post pada Rabu, 1 Oktober 2025, ia menyatakan, “Kekecewaan setelah bertemu seseorang yang tidak sesuai dengan bio mereka adalah pemicu utama kelelahan di aplikasi kencan. Ini secara fundamental mengikis kepercayaan dan membuat seluruh proses pencarian pasangan terasa tidak jujur.”

Banyak yang Merasa Kecewa

Angka-angka tidak bisa berbohong. Banyak pengguna aplikasi kencan yang secara terbuka mengungkapkan rasa kecewa mereka terhadap praktik bio baiting. Survei dari Wisp menunjukkan bahwa 63 persen penggunanya merasa tertipu setelah bertemu langsung dengan individu yang profilnya telah ‘dipoles’ secara berlebihan. Fenomena ‘toksik’ ini, yang kini menjadi tren, mulai dianggap sangat meresahkan karena menghambat pengguna lajang dalam menemukan pasangan ideal melalui aplikasi kencan online. Lebih jauh, bio baiting turut mencoreng reputasi aplikasi kencan secara keseluruhan, membuat banyak orang enggan untuk menggunakannya. Kondisi serupa juga terkuak di Indonesia; sebuah survei oleh Populix mengungkapkan bahwa 56 persen responden pernah mengalami pengalaman tidak menyenangkan di aplikasi kencan online, dengan 71 persen di antaranya menghadapi penipuan profil dan 30 persen mengalami pelecehan seksual.

Cara Menghindari Bio Baiting

Untuk melindungi diri dari jebakan bio baiting, Sylvia Linzalone menawarkan beberapa saran praktis. Kuncinya terletak pada kejelian saat membaca deskripsi profil. Ia menyarankan untuk mencari detail yang lebih spesifik dan terperinci, karena informasi yang demikian cenderung lebih kredibel. Sebagai contoh, profil yang menyebutkan ‘akan mendaki Pegunungan Andes bulan depan’ jauh lebih meyakinkan dan menarik ketimbang sekadar ‘suka naik gunung’. Selain itu, sangat penting untuk tidak terlalu cepat menilai atau membangun ekspektasi tinggi hanya berdasarkan profil aplikasi kencan. Linzalone menekankan bahwa, jika ada ketertarikan, langkah terbaik adalah segera mengatur pertemuan langsung untuk mengetahui kepribadian asli seseorang, melampaui deskripsi yang tertulis.

Ringkasan

Bio baiting adalah tren toxic dalam kencan online di mana pengguna melebih-lebihkan atau memalsukan informasi dalam profil mereka untuk menarik perhatian. Praktik ini bertujuan untuk menciptakan kesan yang lebih menarik dan memikat, seringkali tidak sesuai dengan kenyataan. Dampaknya adalah kekecewaan mendalam bagi pengguna lain yang merasa tertipu saat bertemu langsung dan menemukan perbedaan signifikan antara profil dan kepribadian asli.

Survei menunjukkan bahwa banyak pengguna aplikasi kencan merasa tertipu oleh bio baiting, dan ini merusak kepercayaan serta membuat proses pencarian pasangan menjadi tidak jujur. Untuk menghindarinya, disarankan untuk mencari detail spesifik dalam profil dan tidak membangun ekspektasi terlalu tinggi. Langkah terbaik adalah segera mengatur pertemuan langsung untuk mengenal kepribadian asli seseorang di luar deskripsi profil.

Sponsored