Sponsored

Boros Listrik! OpenAI Gandeng Raksasa Chip Atasi Dahsyatnya ChatGPT

OpenAI menggandeng tiga raksasa pembuat cip yakni Nvidia, AMD, dan Broadcom, untuk memperkuat kapasitas komputasi besar-besaran yang dibutuhkan ChatGPT dan video AI Sora 2.

Sponsored

Broadcom dan OpenAI mengumumkan kemitraan strategis untuk membangun infrastruktur cip AI dengan total kapasitas daya hingga 10 gigawatt, pada Senin (13/10) waktu Amerika Serikat. Nilai investasinya tidak disebutkan. 

Dikutip dari CNN International, penerapan akselerator AI dan sistem jaringan untuk ChatGPT dan Sora akan dimulai pada paruh kedua 2026.

Jumlah daya 10 gigawatt itu setara dengan konsumsi listrik satu kota besar atau sekitar delapan juta rumah tangga, menurut Reuters.

Bersama Nvidia, OpenAI juga menerima sekitar lima juta cip AI dengan kapasitas infrastruktur mencapai 10 gigawatt. “Investasi dan kemitraan infrastruktur ini menandai lompatan besar berikutnya menyebarkan 10 gigawatt daya untuk menggerakkan era intelijen baru,” ujar CEO Nvidia Jensen Huang, dikutip dari Bloomberg, bulan lalu (22/9).

Sementara dengan AMD, OpenAI akan menggunakan ratusan ribu unit pemrosesan grafis (GPU) dengan total kapasitas listrik hingga enam gigawatt selama beberapa tahun, dimulai pada paruh kedua 2026. Jumlah ini kira-kira setara dengan kebutuhan energi lima juta rumah tangga di Amerika Serikat.

Jika digabungkan, kapasitas daya dari ketiga produsen cip tersebut mencapai 26 gigawatt, setara konsumsi listrik sekitar 21 juta rumah tangga AS.

Apabila delapan juta rumah tangga setara satu kota besar di Amerika Serikat, maka 21 juta rumah tangga terhitung hampir tiga kota besar. Namun angka ini mencerminkan kapasitas infrastruktur komputasi, bukan konsumsi aktual ChatGPT saat ini.

CEO OpenAI Sam Altman mengatakan setiap kueri ChatGPT rata-rata mengonsumsi energi setara menyalakan lampu 60 watt selama beberapa menit. ChatGPT kini memiliki lebih dari 800 juta pengguna aktif setiap minggu, dengan permintaan energi yang terus meningkat.

Konsumsi energi Sora 2 bahkan jauh lebih tinggi. MIT Technology Review mencatat, untuk membuat klip video berdurasi lima detik, sistem AI memerlukan listrik setara menyalakan oven microwave selama lebih dari satu jam. Ketika durasi video berlipat ganda, kebutuhan energinya bisa meningkat hingga empat kali lipat.

Untuk memenuhi kebutuhan daya tersebut, OpenAI bersama Microsoft, SoftBank, dan MGX meluncurkan Proyek Stargate, usaha patungan senilai US$ 500 miliar yang mencakup pembangunan pusat data AI raksasa di Amerika Serikat.

Seiring perusahaan berlomba-lomba memperluas kapasitas komputasi pada skala ini, penggunaan energi AI diperkirakan akan melonjak.

Konsumsi Listrik ChatGPT Disebut Lampaui Tambang Bitcoin

Penggunaan energi skala besar itu menimbulkan kekhawatiran dampak AI terhadap lingkungan. 

Peneliti kripto Alex de Vries-Gao mencatat pada pertengahan 2025, bahwa AI seperti ChatGPT berada di jalur yang tepat untuk melampaui konsumsi listrik penambangan Bitcoin, dikutip dari The Conversation.

Ia memperkirakan sistem AI kini menyumbang sekitar 20% dari total daya pusat data global, dan angka ini bisa berlipat ganda pada akhir tahun.

Menurut Badan Energi Internasional (IEA), pusat data mengonsumsi hingga 1,5% dari listrik global tahun lalu, dengan pertumbuhan konsumsi empat kali lebih cepat dibandingkan total permintaan energi dunia.

IEA memperkirakan kebutuhan energi pusat data akan meningkat lebih dari dua kali lipat pada 2030, dengan pemrosesan AI sebagai pendorong utamanya.

Penelitian MIT Technology Review memperkuat prediksi itu. Penggunaan daya AI diperkirakan dapat melampaui seluruh listrik yang saat ini digunakan oleh pusat data Amerika Serikat pada 2028, setara untuk memberi daya 22% rumah tangga AS setiap tahun.

“Konsumsi listrik itu cukup untuk memberi daya pada 22% rumah tangga AS setiap tahun,” demikian dikutip.

Dampak AI ke Lingkungan

Selain listrik, konsumsi air untuk pendinginan server juga menjadi perhatian. Pusat data mengandalkan air ultra-murni untuk menjaga suhu optimal dan mencegah kotoran mikro pada cip.

Peneliti dari MIT Technology Review memperkirakan pelatihan model GPT-3, fondasi ChatGPT dan Sora 2, dapat menghabiskan sekitar 700 ribu liter air tawar di fasilitas Microsoft di AS. Permintaan global akan air tawar untuk keperluan AI diperkirakan mencapai empat sampai enam miliar meter kubik per tahun pada 2027.

Faktor lain yakni produksi perangkat keras. Studi pada 2023 menemukan bahwa pembuatan cip memerlukan air ultra-murni dalam jumlah besar, proses kimia intensif energi, serta mineral langka seperti kobalt dan tantalum.

Produksi GPU kelas atas juga menghasilkan jejak karbon jauh lebih besar dibandingkan sebagian besar perangkat elektronik konsumen seperti ponsel dan laptop.

Sponsored