Babaumma – , JAKARTA—Dua raksasa investasi global, UBS AG dan Chengdong Investment Corporation, secara serentak melakukan penjualan signifikan atas saham emiten pertambangan batu bara Grup Bakrie dan Grup Salim, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI). Aksi divestasi ini menjadi sorotan utama di pasar modal Indonesia, mengindikasikan pergeseran strategi dari para investor besar.
Terbaru, pada Kamis (9/10/2025), UBS AG, melalui Pimpinan Group Pelaporan Pemegang Saham APAC, Dominic Eichrodt dan Ruby Ko, mengumumkan telah melepas sebanyak 588.905.500 lembar saham BUMI. Bank investasi yang berkantor pusat di Swiss ini menjual saham tersebut pada harga Rp146,52 per lembar, sehingga berhasil meraup dana sekitar Rp86,29 miliar. Dalam keterbukaan informasi yang diterbitkan pada Rabu (15/10/2025), UBS AG menjelaskan bahwa penjualan ini dilakukan sebagai bagian dari kegiatan lindung nilai derivatif untuk klien mereka.
Sebagai imbas dari transaksi tersebut, kepemilikan UBS AG atas saham BUMI kini berkurang menjadi 25.713.342.234 saham, setara dengan 6,92% dari total saham perusahaan. Angka ini turun dari posisi sebelumnya sebanyak 26.302.247.734 saham atau 7,08%. Pengurangan porsi kepemilikan ini menunjukkan penyesuaian strategi investasi yang dilakukan oleh institusi finansial global tersebut.
Tren serupa juga terlihat dari Chengdong Investment Corporation, entitas anak China Investment Corporation dan sovereign wealth fund (SWF) yang berbasis di Beijing. Chengdong telah secara signifikan mengurangi kepemilikannya dengan melepas total 3.713.353.900 saham BUMI dalam rentang waktu antara 12 Juni hingga 9 Oktober 2025. Penjualan ini dilakukan dengan harga rata-rata yang bervariasi, mulai dari Rp112,06 hingga Rp152,44 per lembar. Akibatnya, porsi kepemilikan Chengdong di BUMI kini hanya mencapai 8,99%, menurun tajam dari 9,99% sebelum serangkaian transaksi penjualan ini.
Sebelumnya, Chengdong juga tercatat telah menjual 2,53 miliar saham BUMI secara bertahap sejak Desember 2024 hingga Juni 2025, dengan kisaran harga mulai dari Rp108 hingga Rp143 per lembar. Chairman dan Chief Executive Officer China Investment Corporation, Qingsong Zhang, menegaskan bahwa penjualan saham ini bukanlah bagian dari perjanjian pembelian kembali (repurchase agreement) dan perusahaan tidak berniat untuk mempertahankan pengendalian atas BUMI. Pernyataan ini memberikan kejelasan mengenai arah investasi mereka.
Lebih lanjut, Zhang menjelaskan secara spesifik bahwa penjualan 50.846.800 saham pada tanggal 9 Oktober 2025 dengan harga rata-rata Rp145,42 adalah transaksi yang menyebabkan persentase hak suara yang dimiliki oleh CIC di BUMI (melalui anak perusahaannya) mencapai 8,99%. Perkembangan ini memberikan sinyal kuat mengenai strategi investasi jangka panjang dari kedua institusi besar tersebut di pasar modal Indonesia.
Di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BUMI pada penutupan perdagangan tercatat di level Rp136 per lembar, menunjukkan penurunan tipis 0,73% secara harian. Meskipun demikian, dalam rentang enam bulan terakhir, saham BUMI masih mampu menunjukkan kinerja positif dengan akumulasi pertumbuhan sebesar 43,16%, sebuah indikasi ketahanan di tengah divestasi investor kakap.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
UBS AG dan Chengdong Investment Corporation melakukan penjualan signifikan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI). UBS AG melepas 588.905.500 lembar saham BUMI pada harga Rp146,52 per lembar sebagai bagian dari kegiatan lindung nilai derivatif, menurunkan kepemilikannya menjadi 6,92%. Chengdong juga mengurangi kepemilikannya secara signifikan dengan melepas 3.713.353.900 saham BUMI antara 12 Juni hingga 9 Oktober 2025, sehingga porsinya menjadi 8,99%.
Penjualan saham oleh Chengdong bukanlah bagian dari perjanjian pembelian kembali, dan mereka tidak berniat mempertahankan pengendalian atas BUMI. Meskipun terjadi divestasi investor besar, saham BUMI tercatat di level Rp136 per lembar pada penutupan perdagangan, menunjukkan penurunan tipis namun masih mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 43,16% dalam enam bulan terakhir.