Sponsored

Kopdes Merah Putih: 1,6 Juta Lapangan Kerja Baru Tercipta?

Pemerintah Republik Indonesia mengukuhkan komitmennya dengan menargetkan pengoperasian penuh 80.000 unit Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) pada Maret 2026. Proyek ambisius ini tidak hanya bertujuan memperkuat ekonomi pedesaan, tetapi juga diproyeksikan oleh Menteri Koperasi Ferry Juliantono mampu menciptakan lapangan kerja masif, menyerap hingga 1,6 juta tenaga kerja selama masa konstruksi.

Sponsored

Setiap unit KDMP dirancang sebagai pusat ekonomi serbaguna di tingkat desa, mencakup beragam fasilitas penting. Ini meliputi kios pupuk, pangkalan LPG untuk kebutuhan energi masyarakat, gerai sembako untuk ketersediaan pangan, kantor koperasi sebagai pusat administrasi, gerai rantai pendingin untuk produk segar, serta layanan kesehatan dasar melalui apotek desa dan klinik desa. “Pembangunan yang sedang berjalan fokus pada fisik gerai beserta kelengkapannya, termasuk penyediaan kendaraan yang esensial di setiap lokasi KDMP,” jelas Menteri Ferry di kantornya pada Kamis (6/11), menegaskan detail implementasi di lapangan.

Hingga Kamis (6/11), progres pembangunan KDMP menunjukkan total 7.923 unit telah memulai fase konstruksi. Capaian ini secara langsung berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja, di mana sekitar 158.000 pekerja konstruksi kini terlibat dalam pembangunan proyek prioritas pemerintah ini. Angka ini sejalan dengan visi awal proyek yang menitikberatkan pada penciptaan lapangan kerja.

Mekanisme pembiayaan pembangunan KDMP difasilitasi melalui skema kredit investasi yang diajukan ke bank-bank milik negara. Menteri Ferry mengungkapkan bahwa bank-bank “pelat merah” berkomitmen untuk menyederhanakan proses penilaian proposal investasi, mengacu pada Peraturan Presiden No. 46 Tahun 2025 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dari 7.923 unit KDMP yang telah memulai konstruksi, rata-rata plafon kredit investasi yang diajukan mencapai Rp 2,5 miliar per unit, dengan suku bunga kompetitif sebesar 6% yang ditawarkan oleh bank milik negara.

Secara agregat, persetujuan penyaluran kredit investasi dari bank milik negara untuk pembangunan KDMP ini telah mencapai angka Rp 19,8 triliun. Meskipun demikian, pencairan dana awal atau uang muka untuk 7.923 unit KDMP yang sedang dibangun tercatat sekitar Rp 600 miliar. Ferry menambahkan bahwa uang muka, yang nilainya sekitar 20% dari total proyek, dialokasikan kepada PT Agrinas Pangan Nusantara untuk membiayai pekerjaan konstruksi di lapangan, memastikan kelancaran progres pembangunan.

Pemerintah telah menetapkan jadwal percepatan pembangunan yang ambisius. Menteri Ferry menargetkan 20.000 unit KDMP akan memasuki fase konstruksi fisik pada bulan ini, jauh melampaui 7.923 unit yang tercatat hingga Kamis (6/11). Percepatan ini akan berlanjut dengan target 50.000 unit pada bulan berikutnya, dan mencapai sekitar 80.000 unit pada Januari 2026. Target progresif ini krusial untuk memastikan bahwa ke-80.081 unit KDMP dapat sepenuhnya mengoperasikan ketujuh bidang usahanya pada Maret 2026. “Seluruh KDMP direncanakan akan memulai konstruksi pada Januari 2026, sehingga seluruh pembangunan gudang, gerai, dan infrastruktur pendukung yang dibutuhkan dapat rampung sepenuhnya pada Maret 2026,” tegasnya, menggarisbawahi komitmen terhadap target waktu penyelesaian proyek vital ini.

Baca juga:

  • Menkop: 100 Kopdes Merah Putih Sudah Beroperasi, Ada yang Punya Klinik Gigi
  • Pemerintah Targetkan Bangun 20.000 Kopdes Merah Putih Dimulai Bulan Ini

Ringkasan

Pemerintah menargetkan pengoperasian penuh 80.000 unit Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) pada Maret 2026, dengan harapan menciptakan 1,6 juta lapangan kerja selama konstruksi. Setiap unit KDMP akan menjadi pusat ekonomi serbaguna di desa, mencakup berbagai fasilitas seperti kios pupuk, pangkalan LPG, gerai sembako, kantor koperasi, gerai rantai pendingin, apotek desa, dan klinik desa.

Hingga saat ini, 7.923 unit KDMP telah memasuki fase konstruksi, menyerap sekitar 158.000 tenaga kerja konstruksi. Pembiayaan proyek ini difasilitasi melalui kredit investasi dari bank milik negara dengan suku bunga 6%. Pemerintah menargetkan percepatan pembangunan dengan target 20.000 unit konstruksi pada bulan ini, 50.000 unit pada bulan berikutnya, dan 80.000 unit pada Januari 2026, demi mencapai operasional penuh pada Maret 2026.

Sponsored