Sponsored

PANI-CBDK Right Issue: Target Harga Saham Aguan Terbaru & Prospeknya

Dua entitas properti raksasa yang terafiliasi dengan konglomerat Sugianto Kusuma (Aguan) dan Grup Salim, yakni PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau lebih dikenal sebagai PIK 2 beserta anak usahanya, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), sukses mencatatkan kinerja keuangan yang cemerlang hingga kuartal ketiga tahun 2025. Performa ini menjadi sorotan di tengah optimisme pasar terhadap sektor properti.

Sponsored

Laba bersih PANI terlihat melonjak signifikan 62,21% secara tahunan, mencapai Rp 791,3 miliar. Tak kalah impresif, laba bersih CBDK juga meroket 88,63% menjadi Rp 1,31 triliun. Menanggapi capaian ini, Sucor Sekuritas mengungkapkan bahwa laba PANI sepanjang periode Januari hingga September 2025 bahkan telah melampaui 139% dari estimasi internal mereka dan 124% di atas proyeksi konsensus analis, menunjukkan performa yang jauh melampaui ekspektasi.

Berbekal pencapaian luar biasa tersebut, Sucor Sekuritas segera merevisi naik proyeksi laba bersih PANI untuk full year 2025 hingga 78%, dari sebelumnya Rp 571 miliar menjadi Rp 1 triliun. Capaian laba hingga kuartal ketiga 2025 sendiri sudah merefleksikan sekitar 78% dari target revisi yang ambisius ini, mengindikasikan momentum pertumbuhan yang kuat.

“Kami kini memperkirakan pendapatan PANI di tahun 2025 akan melonjak mencapai Rp 3,9 triliun, didukung oleh pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) yang solid sebesar +38% hingga tahun 2028,” demikian kutipan dari riset Stockbit Sekuritas, yang dirilis pada Jumat (7/11). Proyeksi ini menggarisbawahi potensi pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan bagi perusahaan.

Analis Sucor Sekuritas, Cheryl Jennifer Wang, lebih lanjut menyoroti bahwa PANI berhasil membukukan marketing sales yang sangat solid pada kuartal ketiga 2025, mencapai Rp 1,98 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan luar biasa sebesar 44% secara tahunan dan lonjakan signifikan 184% dibandingkan kuartal sebelumnya, menunjukkan akselerasi penjualan yang kuat.

Kinerja impresif ini didorong oleh peningkatan yang kuat di seluruh segmen penjualan. Secara rinci, penjualan dari segmen perumahan tercatat sebesar Rp 826 miliar, melonjak 7% dibandingkan tahun sebelumnya dan naik drastis 234% secara kuartalan. Sementara itu, penjualan produk komersial juga melesat signifikan menjadi Rp 685 miliar, tumbuh 236% (year-on-year) dan 197% (quarter-on-quarter). Penjualan lahan komersial tidak ketinggalan, meningkat menjadi Rp 469 miliar, dengan kenaikan 17% (yoy) dan 113% (qoq).

Secara kumulatif, total penjualan pemasaran PANI sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025 telah mencapai Rp 3,15 triliun. Angka ini merepresentasikan sekitar 73% dari target revisi yang dipatok sebesar Rp 4,3 triliun, menunjukkan kemajuan yang solid menuju pencapaian target tahunan.

Cheryl menambahkan, “Kami memperkirakan momentum yang lebih kuat akan berlanjut pada kuartal keempat 2025. Hal ini didukung oleh beroperasinya NICE Convention Center dan Jalan Tol Kataraja, yang kami yakini akan secara signifikan meningkatkan lalu lintas dan kunjungan ke kawasan PIK2.” Proyeksi ini mengisyaratkan katalisator pertumbuhan yang kuat di masa mendatang.

Right Issue PANI

Seiring dengan kinerja usaha PANI yang kian cemerlang, perseroan berencana menggelar Penawaran Umum Terbatas (PUT) III atau Right Issue dengan tanggal cum date pada 25 November 2025. Dalam aksi korporasi ini, PANI akan menawarkan hingga 1,12 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 15.000 per saham, berpotensi meraup dana segar sekitar Rp 16,7 triliun.

Dana hasil Right Issue ini akan dialokasikan untuk memperkuat posisi PANI dengan menambah porsi kepemilikan di anak usahanya, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), hingga mencapai 44,1%. Sucor Sekuritas menilai harga pelaksanaan rights sebesar Rp 15.000 sangat menarik, mengingat posisinya yang masih di atas harga pasar saat ini sekitar Rp 14.200. Hal ini mengindikasikan kuatnya kepercayaan manajemen terhadap valuasi intrinsik dan prospek pertumbuhan jangka panjang PANI.

Melihat hasil kinerja PANI yang solid, Sucor Sekuritas kembali menegaskan rekomendasi beli untuk saham PANI. Mereka mematok target harga berbasis Revalued Net Asset Value (RNAV) sebesar Rp 20.950 per saham, yang mencerminkan potensi kenaikan sekitar 55% dari RNAV wajar saat ini di kisaran Rp 13.550. Ini menunjukkan potensi apresiasi yang signifikan bagi investor.

Sucor Sekuritas meyakini bahwa ruang kenaikan harga saham PANI masih sangat terbuka lebar, terutama dengan mempertimbangkan rencana aksi korporasi strategis lanjutan seperti akuisisi lahan atau inbreng aset. Bahkan, potensi masuknya hingga 1.000 hektare lahan tambahan ke bank tanah PANI disebutkan akan semakin memperkuat skala bisnis dan fondasi pertumbuhan jangka panjang perseroan, menjadikannya pemain yang lebih dominan di sektor properti.

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK)

Selain PANI, Sucor Sekuritas juga mengeluarkan rekomendasi beli untuk saham CBDK. Target harga ditetapkan berdasarkan metode Discounted Cash Flow (DCF) di angka Rp 12.925 per saham, sedikit di bawah nilai RNAV-nya yang sebesar Rp 14.200 per saham. Ini menyoroti potensi undervalued pada harga saat ini.

Menurut Sucor Sekuritas, valuasi CBDK saat ini masih diperdagangkan dengan diskon yang sangat tajam, yakni sekitar 57% dibandingkan dengan RNAV-nya. Dengan valuasi yang terbilang murah dan dukungan katalis pertumbuhan kuat dari proyek PIK2, CBDK dinilai memiliki peluang re-rating yang signifikan di pasar, menawarkan potensi imbal hasil yang sangat menarik bagi investor.

Memang, menilik lebih dalam kinerja CBDK sebagai anak usaha PANI, performanya terbilang bahkan lebih cemerlang. Kenaikan laba bersih CBDK yang mencapai 88,63% utamanya ditopang oleh pertumbuhan pendapatan neto sebesar 44,93%, meroket menjadi Rp 2,29 triliun. Meskipun demikian, CBDK juga melakukan penyesuaian target pra-penjualan untuk tahun 2025, yang semula Rp 2,03 triliun kini menjadi Rp 508 miliar.

Penyesuaian target pra-penjualan ini dikaitkan dengan beberapa dinamika makroekonomi yang berkembang, termasuk pelemahan rupiah terhadap dolar AS sebesar 5,21% (year-on-year) dan penurunan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) dari 123,5 menjadi 115. Steven Kusumo, Presiden Direktur CBDK, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil dengan penuh kehati-hatian dan merupakan hasil evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pasar serta arah ekonomi nasional.

Steven Kusumo menegaskan, “Kami memandang dinamika pasar saat ini sebagai bagian integral dari proses menuju keseimbangan baru. Oleh karena itu, penyesuaian target ini bukanlah langkah defensif, melainkan sebuah strategi realistis yang dirancang untuk memastikan pertumbuhan CBDK tetap sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang.”

Meskipun terjadi penyesuaian target pra-penjualan, CBDK tetap berkomitmen kuat untuk mendorong pertumbuhan melalui pengembangan proyek unggulan. Ini mencakup segmen residensial maupun produk komersial, yang bertujuan untuk memperkuat nilai jangka panjang kawasan PIK2. Beberapa proyek residensial unggulan meliputi Rumah Milenial dan Permata Hijau Residences, sementara di segmen komersial terdapat Rukan Petak 9, Bizpark PIK2, dan SOHO The Bundi.

Hingga sembilan bulan pertama 2025, CBDK mencatat realisasi pra-penjualan sebesar Rp 321 miliar, mencapai 63% dari target yang telah disesuaikan. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya, manajemen memandang kondisi tersebut sebagai proses konsolidasi alami yang esensial untuk memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Prospek pertumbuhan CBDK di kuartal mendatang juga diperkuat dengan peluncuran infrastruktur baru seperti Nusantara International Convention & Exhibition (NICE) dan Jalan Tol Kataraja sejak September 2025. Fasilitas-fasilitas ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan arus kunjungan dan aktivitas ekonomi di kawasan PIK 2, membuka peluang pertumbuhan yang lebih luas dan berkelanjutan.

Beralih ke informasi lain di pasar modal, menjelang akhir tahun ini akan hadir pendatang baru lainnya, sebuah perusahaan mercusuar atau lighthouse company dari sektor finansial, yaitu PT Super Bank Indonesia atau yang dikenal sebagai Superbank.

Lighthouse company adalah istilah yang digunakan bursa untuk perusahaan-perusahaan target IPO setiap tahunnya. Kriteria utama untuk perusahaan ini mencakup minimum kapitalisasi pasar sebesar Rp 3 triliun dan realisasi free float minimal 15%, menunjukkan perusahaan dengan skala dan likuiditas yang signifikan.

Berdasarkan data yang diterima oleh Katadata.co.id, beberapa institusi keuangan terkemuka akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek untuk Superbank, antara lain PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sucor Sekuritas.

Menanggapi kabar ini, Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas, memilih untuk tidak memberikan komentar. “Saya tidak bisa mengomentari. Tunggu saja informasi resmi di situs web e-IPO untuk emiten yang akan melantai nanti,” ujarnya singkat kepada Katadata.co.id, menjaga kerahasiaan informasi sebelum pengumuman resmi.

Ringkasan

PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mencatatkan kinerja keuangan yang positif hingga kuartal ketiga 2025. Laba bersih PANI melonjak 62,21% menjadi Rp 791,3 miliar, sementara laba bersih CBDK naik 88,63% menjadi Rp 1,31 triliun. Sucor Sekuritas merevisi naik proyeksi laba bersih PANI dan mempertahankan rekomendasi beli untuk saham PANI dengan target harga Rp 20.950 per saham.

PANI berencana menggelar Right Issue untuk menambah kepemilikan di CBDK. Sucor Sekuritas juga memberikan rekomendasi beli untuk saham CBDK dengan target harga Rp 12.925 per saham, menilai valuasi CBDK saat ini masih undervalued. Sementara itu, PT Super Bank Indonesia (Superbank) dipersiapkan sebagai *lighthouse company* untuk IPO dengan beberapa institusi keuangan terkemuka sebagai penjamin pelaksana emisi.

Sponsored