
Dinas Pendidikan DKI Jakarta kembali menegaskan komitmennya untuk mewujudkan iklim pendidikan yang nyaman dan aman. Langkah ini krusial demi peningkatan kualitas pendidikan serta kesejahteraan seluruh peserta didik di ibu kota. Penekanan terhadap komitmen ini muncul menyusul insiden ledakan di SMA 72 Jakarta yang disinyalir berkaitan dengan kasus perundungan atau bullying yang dialami oleh seorang siswa.
Menanggapi situasi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, menyampaikan bahwa pihak sekolah secara konsisten berupaya menyediakan ruang yang aman serta menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta didik agar mereka berani melaporkan segala hal yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban. Nahdiana turut menegaskan bahwa kesehatan mental peserta didik menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
“Kami berupaya mengharmonisasi semua elemen, mulai dari sekolah, rumah, dan masyarakat yang menjadi satu kesatuan dalam memberikan pendidikan yang berfokus pada anak-anak,” ujar Nahdiana saat ditemui di Jakarta pada Sabtu (8/11), menggarisbawahi pendekatan menyeluruh dalam pembentukan karakter dan keamanan siswa.
Sebagai wujud konkret dari komitmen tersebut, Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 38/SE/2025. Surat edaran ini secara spesifik berfokus pada Peningkatan Kewaspadaan terhadap Keamanan di Satuan Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, menekankan pentingnya menciptakan kegiatan belajar mengajar yang tidak hanya aman dan tertib, tetapi juga nyaman, kondusif, dan efektif bagi seluruh warga sekolah.
Dalam implementasinya, langkah pertama yang akan ditempuh adalah melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah. Selain itu, Disdik juga aktif memberikan edukasi komprehensif kepada seluruh warga sekolah. Edukasi ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap saling menghormati dan bekerja sama tanpa membedakan latar belakang, suku, agama, ras, maupun status sosial, serta membekali mereka agar tidak mudah percaya atau terprovokasi oleh hal-hal yang dapat membahayakan keamanan bersama.
Lebih lanjut, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga akan mengimbau para guru, wali kelas, dan orang tua untuk secara proaktif memberikan pendampingan yang aman dan nyaman, baik secara fisik maupun mental. Dukungan ini diharapkan dapat membantu peserta didik tetap fokus dan optimal dalam mengikuti setiap kegiatan belajar.
Untuk memperkuat ekosistem lingkungan belajar yang aman, Disdik mendorong peningkatan komunikasi dan koordinasi yang intensif antara orang tua atau wali murid, masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Kolaborasi ini esensial dalam menjaga keamanan serta kenyamanan lingkungan belajar, memastikan setiap anak tumbuh dan berkembang dalam suasana yang mendukung.
Ringkasan
Dinas Pendidikan DKI Jakarta menekankan komitmen untuk menciptakan iklim pendidikan yang aman dan nyaman setelah insiden ledakan di SMA 72 yang diduga terkait perundungan. Kepala Dinas Pendidikan, Nahdiana, menyatakan sekolah berupaya menyediakan ruang aman dan meningkatkan rasa percaya diri siswa untuk melaporkan potensi gangguan keamanan, dengan prioritas pada kesehatan mental peserta didik.
Sebagai wujud komitmen, Dinas Pendidikan menerbitkan Surat Edaran Nomor 38/SE/2025 tentang peningkatan kewaspadaan keamanan di satuan pendidikan. Langkah-langkah yang diambil meliputi deteksi dini potensi gangguan, edukasi komprehensif kepada warga sekolah, dan imbauan kepada guru, wali kelas, serta orang tua untuk memberikan pendampingan aman dan nyaman secara fisik maupun mental, serta mendorong kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.