Astra Luncurkan Strategi Baru: Saham ASII & AALI Meroket?

Babaumma – JAKARTA — Saham-saham Grup Astra mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan akhir pekan lalu, didorong oleh antisipasi strategi baru yang diyakini akan meningkatkan imbal hasil bagi pemegang saham. Strategi ini, yang disebut strategic review, diproyeksikan akan diumumkan pada semester I 2026.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan lonjakan harga saham beberapa perusahaan di bawah naungan Astra. PT Astra International Tbk. (ASII) naik 1,33% ke Rp5.700 per lembar, menandai peningkatan 21,54% dalam sebulan terakhir dan 16,33% secara year to date (ytd). PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) juga menorehkan kenaikan signifikan, sebesar 6,96% ke Rp2.460 per lembar, dengan pertumbuhan bulanan 14,95% dan pertumbuhan ytd 6,96%. PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) meningkat 1,36% ke Rp7.450 per lembar, mengalami kenaikan 18,73% dalam sebulan terakhir dan 20,16% ytd. Kenaikan paling mencolok terlihat pada PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) yang melesat 18,52% ke Rp1.280 per lembar, masuk dalam jajaran 10 saham top gainers dengan kenaikan bulanan 43,82% dan kenaikan ytd 47,98%. Sementara itu, harga saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) stagnan di Rp25.800 per lembar, namun tetap menunjukkan penguatan 11,93% secara bulanan.

Kenaikan harga saham emiten Grup Astra ini sejalan dengan ekspektasi positif dari para analis terhadap strategic review yang tengah disusun. JP Morgan, dalam riset terbarunya, mengungkapkan optimisme terhadap potensi peningkatan shareholder return berkat strategi baru tersebut. Analis JP Morgan memprediksi peningkatan rasio pembayaran dividen ASII menjadi 65% pada 2026 dari 50% sebelumnya. Proyeksi free cash flow tahunan ASII juga diprediksi mencapai Rp25 triliun hingga Rp30 triliun pada periode 2025-2027, atau sekitar 86-95% dari laba bersih, yang dianggap sebagai batas teoritis untuk pembayaran dividen. Dengan demikian, JP Morgan memberikan peringkat overweight untuk saham ASII dengan target harga Rp6.250 per lembar. Mereka menilai Astra berdasarkan imbal hasil dividen, mengingat bisnis inti Astra dianggap ex-growth dan investor semakin fokus pada perspektif imbal hasil.

Senada dengan JP Morgan, Investment Analyst Lead Stockbit, Edi Chandren, juga sebelumnya menjelaskan bahwa strategic review Astra akan mempertimbangkan aspek kinerja saham untuk menghasilkan return optimal bagi pemegang saham. Edi menuturkan bahwa sebelumnya ASII lebih fokus pada kinerja fundamental dan pembagian dividen. Strategic review ini juga mencakup strategi akuisisi ke depan, dengan penekanan pada keseimbangan antara kinerja bisnis jangka pendek dan jangka panjang, bukan hanya fokus pada prospek jangka panjang semata.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Saham-saham Grup Astra mengalami kenaikan signifikan akhir pekan lalu, dipicu antisipasi strategi baru (strategic review) yang dijadwalkan diumumkan semester I 2026. Beberapa emiten seperti ASII, AUTO, AALI, dan ASGR mencatat kenaikan harga yang cukup tinggi, didorong ekspektasi peningkatan imbal hasil bagi pemegang saham. Kenaikan ini sejalan dengan optimisme analis seperti JP Morgan yang memprediksi peningkatan rasio pembayaran dividen ASII dan free cash flow yang signifikan.

JP Morgan memberikan peringkat overweight untuk saham ASII dengan target harga Rp6.250 per lembar, menekankan pada imbal hasil dividen. Strategic review Astra, menurut analis, akan mempertimbangkan kinerja saham untuk return optimal, memperhatikan keseimbangan antara kinerja jangka pendek dan panjang, serta mencakup strategi akuisisi. Perlu diingat bahwa informasi ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham.

Tinggalkan komentar